Minggu, 23 September 2007

Allah Maha Tahu

Kebaktian Utama Dan Pelayanan Baptisan Bagi Seorang anak dari kel. Pada (Ggs VI)
Minggu, 23 September 2007
Nats Pembimbing : Roma 8 : 28
Pembacaan Alkitab : Maz 139 : 1 - 14

Ada percakapan disebuah bengkel tukang kayu, beberapa potong kayu baik yang baru ditebang maupun yang sudah lama ditebang, mengadakan percakapan. Sepotong kayu yang berukuran agak panjang berkata, “rasanya lebih enak ketika aku berada di tengah-tengah hutan. Aku bisa melihat berbagai binatang-binatang yang lucu, merasakan hembusan angin yang sepoi-sepoi. Di sini aku cuma duduk-duduk begini saja. Bosan rasanya “kemudian kayu yang lebih besar berkata, “Benar katamu, aku juga sudah mulai bosan di sini, dikeringkan bolak-balik setiap hari. Dikiranya enak begini, lihat badanku jadi kering dan hitam begini. “Tidak ketinggalan kayu yang kecil juga ikut berkata, “Memang nasib, seandainya aku bisa memilih, aku tidak mau berada disini. Apalah artinya aku yang kecil ini, paling-paling dibuang ke tempat perapian. Nasib kalian berdua kurasa lebih baik dari padaku.

Kemudian masuklah Si Tukang Kayu, ditangannya ada gambar sebuah kursi singgasana raja. Rupanya ia mendapat pekerjaan untuk membuat perabot bagi istana raja. Dengan cermat ia memilih kayu terbaik untuk dijadikan kursi bagi Sang Raja. Dengan cekatan ia mengambil semua peralatan pertukangannya. Dengan teliti ia memotong, menyugu, memahat, mengukir dan mengamplas semua kayu yang dikerjakannya sehingga membentuk sebuah singgasana kerajaan yang begitu indah dan agung.
Seringkali didalam kehidupan ini, kita merasakan bahwa kita tidak mempunyai arti apa-apa kita terlalu kecil untuk dijadikan sesuatu yang berguna. Kita terlalu hina untuk dijadikan berharga. Kita terlalu rapuh untuk meneggakkan yang terkulai. Kita terlalu “miskin” untuk menolong orang yang memerlukan. Kita terlalu lemah untuk menguatkan yang letih. Kita terlalu bodoh untuk mengajari orang lain. Sepertinya tidak ada yang bisa diberikan bagi orang lain di dalam hidup ini.

Memang itulah masalah-masalah manusia. Masing-masing hanya sibuk memikirkan diri sendiri, sama seperti potongan-potongan kayu-kayu diatas. Semua pikiran, kegiatan dan usaha hanya tertuju untuk diri sendiri dan akhirnya kita merasa tidak berarti dan jenuh. kita tidak pernah mencoba untuk melihat ke sekeliling kita, apakah ada sesuatu yang bisa dikerjakan sehingga membuat hidup menjadi lebih berarti.
Saya tahu bahwa itu adalah saat-saat yang sangat menyiksa. Tetapi tahukah bapa, mama dan saudara-saudara bahwa ada seseorang yang tetap memperhatikan kita? Tidak ada yang tersembunyi di hadapan-Nya sebab Dia mengerti isi hati dan pergumulan kita. Di waktu anda merasa tidak berarti Dia adalah Allah yang setia yang akan tetap menemani anda. Tidak ada alasan untuk berlarut dalam kesedihan dan keputusasaan, sebab Dia akan mengendong, kita seperti seorang bayi yang tidur dengan lelap di pangkuan ibunya. Allah mengetahui jika kita duduk atau berdiri karena Dia mengasihi kita.

Pembacaan Mazmur ini telah menyampaikan bagi kita suatu pengakuan iman akan Tuhan, Allah yang Maha tahu. Pokok iman ini cukup kerap diakui dan ditegaskan dalam PL. Tuhan adalah Allah yang Mahatahu (I Sam 2:3). Kebenaran iman ini menjadi suatu pengakuan iman yng begitu dalam, suatu ketakjuban, sukacita, penyembahan, kepercayaan serta penyerahan diri seperti dalam mazmur ini. Isi pokok iman tentang Tuhan, Allah yang Maha tahu, ialah bahwa kita dikenal. Bagi pemazmur hal ”dikenal” itu bukanlah suatu teori abstrak melainkan suatu pengalaman hidup. Pengalaman dikenal terjadi melalui pengalaman dilindungi, disentuh, dijumpai, dan dituntun kepada jalan kehidupan. Manusia mengenal diri sendiri karena dikenal oleh Allah. Pengenalan yang sempurna tentang diri sendiri kita ada pada Tuhan dan bukan pada diri kita. Rahasia pengetahuan Tuhan yang ajaib mulai dari kejadian kita di dalam rahim ibu. Ada suatu yang ajaib yang terjadi di antara bakal anak dan ibu. Demikian pula rahasia pengetahuan Tuhan tentang kita, rahasia hubungan-Nya dengan kita. Manusia yang merasa dikenal mengakui hal itu.
Struktur mazmur ini menunjukkan bahwa orang yang mengalami pengetahuan Allah tidak berhenti pada kekaguman akan pengetahuan itu tetapi tetap memohon agar terus dikenal oleh Allah. Pemazmur tetap memohon dikenal oleh Allah karena dia belum mengenal dirinya sendiri. Mazmur mendidik kita supaya belajar hidup selalu dengan mengingat Allah yang mengenal kita di segala tempat dan waktu. Kalau kita bertekun, kita pasti akan mendapatkan buah seperti yang dialami oleh pemazmur.

Bilamana kita meletakan serta menyerahkan hidup kita ke dalam tangan Allah yang Maha Tahu, dan membiarkan Ia yang membentuk kita menjadi sesuatu yang berguna dan berarti, maka Ia akan membentuk kita sesuai dengan rencana-Nya. Maka kita akan melihat, bagiamana Ia membuat kita menjadi baru, lebih berarti, lebih berguna, lebih percaya diri, lebih di sayangi orang-orang di sekeliling kita. Untuk itulah Mari serahkanlah hidup kita ke dalam tangan-Nya, biarlah Ia membentuk hidup anda.
Saya pernah menonton di TV acara Rohani tentang Untaian Kasih disana ada disampaikan sebuah kisah nyata, saya mau menyampaikan kembali kepada kita sehingga kisah nyata ini dapat menguatkan kita bahwa Tuhan itu mengenal kita kita sangat dalam, Tuhan memiliki rencana yang indah bagi setiap orang :
Kelahiran seorang anak laki-laki Nick namanya memang berbeda dengan kelahiran bayi-bayi pada umumnya. Biasanya kehadiran seorang bayi memberi sukacita di hati kedua orangtua, tetapi tidak demikian dengan Nick. Ketika melihat Nick untuk pertama kalinya, ibunya meminta perawat untuk membawanya pergi. Karena ia lahir tanpa tangan dan tanpa kaki. Itu terjadi pada tanggal 4 Desember 1982 di kota Melbourn. Sebenarnya Nick diperkirakan tidak akan bertahan hidup, tetapi kenyataannya ia terus bertumbuh menjadi anak yang sehat.
Meskipun menyimpan berjuta tanda tanya dan rasa kecewa kepada Tuhan, karena anak laki-lakinya terlahir cacat, tetapi bapa dan ibu Nick berusaha membesarkan dan mendidik Nick menjadi orang yang bertanggung jawab dan mandiri. Mereka tidak mau Nick tenggelam dalam sikap yang mengasihani diri sendiri. Banyak tantangan yang dihadapi Nick dan orang tuanya pada masa pertumbuhan Nick. Ketika Nick mulai Masuk bangku sekolah, dia mengalami penolakan lewat ejekan dari teman-temannya. Namun bekal kepercayaan diri yang ditanamkan orang tua yang mengasihaninya, membuat Nick bertahan dan akhirnya memiliki banyak teman. Walaupun telah terbentuk menjadi manusia yang cukup tegar, tetapi keraguan bahwa apakah Allah mengasihi Nick kerap menyerang imannya. Pertanyaan-pertanyaan selalu berkecambuk di benaknya, apakah Allah menciptakannya serupa dan segambar dengan-Nya. Keraguan yang bergejolak itu sempat membuat Nick hanpir saja mengakhiri hidupnya.

Kasih Allah adalah sempurna dalam hidup orang-orang yang mengasihi-Nya. Allah terus menguatkan Nick. Menumbuhkan iman dan pengharapan di hatinya sehingga Nick berhasil melalui masa-masa krisis di dalam hidupnya. Melalui dukungan doa, moral, dan nasihat-nasihat membangun dari orang tuannya yang adalah seorang gembala sidang, Nick akhirnya menerima bahwa Allah memang turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi-Nya. Di usia 15 tahun, Nick menyerahkan hidupnya kepada Allah. Nick yang telah mengalami perjumpaan dengan Allah menemukan potensi dalam hidupnya. Saat insiprasi ini Allah telah memakai Nick menjadi seorang pengkhotbah yang menguatkan iman dan memberi inspirasi kepada banyak orang bahwa Allah benar-benar mengasihi dan memiliki rencana yang indah di dalam hidup setiap orang. Selain menjadi pembicara dimana-mana, Nick juga bekerja sebagai seorang akuntan, karena pada usia 21 tahun ia berhasil meraih gelar sarjana di bidang ekonomi.

Keberadaan cacat fisik, tidak menjadi penghalang bagi Allah untuk memakai hidup siapapun. Jika Allah bisa memakai kehidupan pemuda tanpa tangan dan kaki seperti Nick - seorang pemuda yang tetap mengasihi dan mempercayai-Nya maka Dia juga pasti bisa memakai hidup kita semua untuk menjadi berkat bagi banyak orang.

Untuk itu janganlah menghabiskan waktu dan memboroskan tenaga untuk menyesali diri karena keadaan atau kekurangan kita yang kita miliki. Atau yang orang lain miliki sedang kita tidak. Kita tahu bahwa kita akan dapat menikmati semua yang Tuhan sediakan di Sorga kelak. Selanjutnya berusahalah melakukan sesuatu yang bernilai kekal dan mulia selama kita berada di dunia ini. Apapun yang kita hadapi dan miliki bukan alasan untuk berkecil hati dan merasa tidak berarti sehingga kita menyai-nyiakan hidup ini dan menyalahkan Tuhan. Untuk apa yang Tuhan izinkan terjadi di dalam kehidupan anak-anak-Nya, selalu ada sisi baik atau sisi positif. Sebab itu jangan semata-mata menilai kehidupan ini dari penilaian manusia karena Tuhan tidak pernah menilai kita sebagaimana manusia menilai kita. Mungkin dengan keadaan kita seperti sekarang ia justru membawa kita lebih dekat kepada-Nya, dan lebih berharap kepada-Nya.
Biarlah kita dengan hati yang kuat dan jiwa besar dapat berkata ” Terima kasih Tuhan untuk semua yang boleh kami miliki kekurangan dan kelebihan yang ada pada saya” karena kami tahu Tuhan mengasihi dan mengenal kami lebih dalam dan karya perbuatan-Mu besar dan dahsyat”
Hari ini seluruh umat kepunyaan Tuhan bersyukur seorang anak dari keluarga Pada dibaptis. Bagi keluarga pada dan saksi hari ini kasih setia Tuhan yang maha tahu dan mengenal kita secara dalam dinyatakan dalam Baptisan ini, ingatlah bahwa Tuhan oleh anugerah-Nya mengaruniakan kepada kita dan anak kekasih kita kehidupan kekal untuk itulah keyakinan seperti itu harus diajarkan kepada anak-anak kita bahwa Tuhan merancangkan kehidupan yang baik bagi setiap umat manusia yang mengasihi-Nya yang tidak saja mau mengenal-Nya tetapi yang mau dikenal oleh Tuhan. Untuk itulah Mari serahkanlah hidup kita ke dalam tangan-Nya, biarlah Ia membentuk hidup kita dan anak-anak serta keluarga.
Peranan orang Tuhan senantiasa menjadi sesuatu yang berharga dalam membawa anak-anak mengenal akan kasih dan anugerah Tuhan bagi hidup mereka walaupun hidup yang mereka alami penuh dengan tantangan dan cobaan tetap mereka setia dan mengasihi Tuhan.

Tuhan memberkati keluarga Pada, saksi
Dan Kita Semua
Amin.

Tidak ada komentar: