Minggu, 07 Oktober 2007

BULAN KELUARGA

SELURUH JEMAAT GENESARET DANAU INA LASIANA
MENGUCAPKAN
SELAMAT MEMASUKI BULAN KELUARGA
(BULAN OKTOBER 2007)

Selengkapnya......

Allah Mendengar


Kebaktian Utama
Minggu, 7 Oktober 2007
Nats Pembimbing : Mazmur 5 : 1 – 4
Pembacaan Alkitab : Yakobus 1 : 19 – 21
Nyanyian : KJ 318:1/ KJ 3:1/ KJ 27:1/ KJ 40:1/ KJ 387:1-2/ KJ 308:1/ KJ 289: 1-dst/ KJ 424:1-2

Diawal bulan keluarga ini saya mau mengajak kita untuk kembali memahami tentang hal mendengarkan. Ayat yang menjadi penekanan bagi kita pada ayat 19 bagian a

Saudara – saudara kekasih Tuhan,
Apa jadinya kalau rutinitas hidup yang kita jalani hari-hari terbolak-balik urutannya? Mestinya mandi dulu baru berangkat ke sekolah, atau ke tempat kerja tetapi yang terjadi malah sebaliknya berangkat ke sekolah dan tempat kerja tanpa mandi dulu. Mestinya makan dulu baru bermain, tetapi malah yang terjadi main dulu baru makan. Mestinya berpakaian rapih dulu baru menemui tamu, namun malah menemui tamu dengan pakaian tidur. Itulah keanehan yang bisa terjadi kalau kita salah menempatkan urutan yang seharusnya diprioritaskan terlebih dahulu.
Pembacaan kita hari ini mengingatkan kepada kita tentang urutan yang baik, yaitu : hendaklah setiap orang cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan lambat untuk marah. Apa jadinya kalau kita terbolak-balik dalam menerapkan nasihat firman Tuhan ini. Kita cepat berkata-kata, lambat mendengar dan cepat marah-marah. Bukankah hal seperti itu yang sering terjadi dalam hidup ini? Dan yang sering kita praktekan. Orang tidak sabar mendengar sampai tuntas, sukanya memotong pembicaraan orang lain. Ada juga orang yang terlalu cepat berkata-kata memberi nasehat ini dan itu padahal belum tahu jelas akan pokok permasalahan yang terjadi. Ada orang yang begitu agresif meledak-ledak marahnya padahal ternyata salah pahamnya kecil saja. Bagaimanakah akibatnya? Kalau itu yang terjadi Tentu saja sangat buruk. Kalau ingin mencapai hasil yang baik, tentu saja urutannya jangan sampai terbolak-balik.
Coba kita melihat bagian tubuh kita yang Tuhan sudah berikan begitu sangat bagus. Tuhan memang memberi kita dua telinga supaya kita dua kali lipat lebih cepat untuk mendengar. Tuhan cukup memberi kita satu mulut agar kita bisa menahan diri untuk tidak dapat berkata-kata apalagi dengan marah. Untung Tuhan tidak memberi kepada kita dua mulut dan satu telinga.

Memahami firman ini mari coba kita melihat pertanyaan untuk kita saat ini untuk direnungkan :
1. Kenapa kita cenderung melakukan yang terbalik padahal kita sudah sering mendengar firman Tuhan ini (cepat mendengar, lambat berkata-kata, lambat marah)?
2. Siapa saja dalam keluarga yang harus lebih cepat mendengar, lambat berkata-kata dan lambat marah? contoh kasus?
3. Dalam pengalaman kehidupan keluarga kita, apakah kalau kita diam, itu sama dengan kita sedang cepat mendengarkan, sedang lambat berkata-kata dan sedang lambat untuk marah? Artinya begini kalau dalam rumah tangga antara bapa, mama dan anak-anak, apakah kalau kita diam, itu sama dengan kita sedang cepat mendengarkan, sedang lambat berkata-kata dan sedang lambat untuk marah?

Sebelum kita memberi jawaban marilah terlebih dahulu kita melihat kesaksian dalam nats pembimbing tadi. Ada banyak cara dari para penulis Alkitab untuk menggambarkan siapa Tuhan itu. Salah satu cara yang paling popular disebut anthropomorfistis. Ini satu ungkapan Yunani. Anthropo berasal dari kata anthropos yang artinya manusia. Sedangkan morfistis berasal dari kata morfe yang artinya bentuk. Jadi gambaran anthromorfistis tentang Allah artinya Allah dilukiskan sebagai seorang manusia. Semua hal yang secara fisik terdapat pada manusia dipakai untuk menggambarkan siapa Tuhan itu.
Mazmur 5:1-4 nats pembimbing yang kita baca tadi menyampaikan bahwa Tuhan mempunyai telinga untuk mendengar. Tuhan adalah Tuhan yang suka mendengar keluhan dan permohonan anak-anakNya. Alkitab sangat kaya dengan kesaksian seperti itu dalam banyak hal bahwa Tuhan adalah Tuhan yang suka untuk mendengar keluhan dan permohonan anak-anak-Nya. Terbukti dengan Dia selalu berpihak dan peka terhadap situasi dan kondisi setiap manusia sehingga tindakan dan pertolongannya tepat sasaran karena ia cepat untuk mendengar dan merasakan sebelum ia berkata-kata dan berbuat.
Banyak orang percaya bahwa Alkitab berisi firman yang disampaikan Tuhan. Tuhan ternyata punya mulut untuk berkata-kata. Dunia serta alam semesta ada karena Allah berfirman. Ada banyak manfaat dari berbicara. Tetapi terlalu banyak bicara juga berbahaya. Memiliki kemampuan dan kuasa untuk berbicara adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri. Tetapi kalau kita hanya bicara dan terus bicara akibatnya juga tidak baik. Karena Firman Tuhan juga berkata bahwa hati-hati dengan banyak perkataan karena didalamnya kita akan mempertanggung jawaban apa yang kita katakan. Hal berikut juga dengan banyak berkata-kata kapan kita berbuat atau menjalankan apa yang kita bicarakan dan dengarkan, kadang kita banyak berkata-kata tetapi tidak berbuat. Untuk itu lebih baik sedikit berkata-kata tetapi banyak perbuat tentu perbuatan disini yang berkenan dan sesuai dengan Firman Tuhan.

Saudara – saudara kekasih Tuhan,
Alkitab mengatakan bahwa Tuhan adalah Allah yang berfirman. Tetapi Ia juga menegaskan bahwa Allah juga siap untuk mendengarkan. Dunia ada karena Allah berfirman, tetapi dunia terpelihara justru karena Allah mendengar.
Coba bapa, mama, dan sdr2 bayangkan apa yang terjadi dengan bangsa Israel di Mesir jika Allah tidak mendengarkan mereka? Pasti mereka binasa dalam penindasan Firaun. Tetapi syukurlah, mereka bisa terus hidup sebagai satu bangsa yang besar dan kuat karena Allah mau mendengar mereka. Dalam kesaksian Alkitab juga disampaikan perjanjian Allah dengan Abraham mempunyai masa depan karena Tuhan bersedia mendengar. Kita baca dalam Keluaran 3:7. disampaikan : ”Karena Allah mendengar maka kehidupan terus bisa berjalan. Ada khasiat dahsyat yang tersimpan dalam sikap mendengar.

Pembacaan kita dan pembimbing Pemazmur 5 tahu hal ini. Ia tahu bahwa kemampuan berbicara itu baik. Tetapi kesediaan untuk mendengar adalah lebih baik dan bijak. Mendengar itu adalah obat yang mujarab untuk menyembuhkan banyak penyakit dan meringankan aneka bentuk penderitaan. Ketika tahu bahwa Tuhan adalah Allah yang mendengar, pemazmur berseru kepadaNya. Ia berbicara dengan Allah pada waktu pagi. Ia membisikkan keluh kesahnya di awal hari kerja yang baru. Ia tidak membual kepada Allah. Ia berbicara dengan hati yang tulus, ia berkata-kata dengan nurani yang bersih. Siapa berbicara kepada Allah dengan cara seperti ini, pasti memperoleh ketenangan dan sukacita. Mengapa? Karena Allah adalah Tuhan yang mendengar.
Kita harus bersyukur karena mempunyai Allah yang bukan hanya memberi perintah dan bersabda tetapi juga yang suka mendengar umatNya. Dunia ada karena Allah berfirman. Tetapi dunia terpelihara dan diselamatkan karena Allah mendengar. Itu kita alami dalam Yesus Kristus. Banyak orang yang selamat dari persoalan hidup yang berat karena doanya didengar oleh Yesus. Ternyata ada kuasa yang menyelamatkan dalam sikap mendengar. Ini patut kita syukuri, tetapi juga perlu kita teladani!

Saudara – saudara kekasih Tuhan
Kalau kita tahu bahwa mendengar adalah sebuah obat penyembuh yang mujarab maka seharusnya kita menggunakan obat ini dalam menyembuhkan banyak penyakit. Ada banyak soal dalam rumah tangga yang bisa diatasi kalau suami istri memiliki sikap hidup yang mau saling mendengar dalam hal cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan lambat untuk marah. Ada rumah tangga yang hanya persoalan sepele bisa bercerai karena tidak saling untuk mendengar, ada istri atau suami, yang sering mempraktekan dengan tidak sabar mendengar sampai tuntas apa kata pasangannya, sukanya memotong pembicaraan dan tidak mau mendengar.
Banyak persoalan yang kita temui dimana saja baik itu dalam keluarga bertetangga, bermasyarakat dan berbangsa karena orang tidak mau cepat untuk mendengar tetapi yang sebaliknya mau berkata-kata sebelum mendengar. Banyak anak tertolong dan bisa diselamatkan dari bahaya narkoba, seks bebas dan kenakalan lainnya kalau di rumah, orang tua, terutama bapa dan mama selalu memberi telinga untuk mendengar isi hati mereka. Kalau saja pejabat-pejabat public dan pemimpin-pemimpin perusahaaan tidak menutup telinga mendengar keluh kesah dan penderitaan rakyat serta para buruh, banyak penyakit social bisa disembuhkan.

Saudara – saudara kekasih Tuhan
Menjawab soal tadi kenapa kita dalam hidup ini kita cenderung melakukan yang terbalik padahal kita sudah sering mendengar firman Tuhan ini (cepat mendengar? Dalam hidup rumah tangga kristen, hal egois, tidak saling menghormati, tidak saling menghargai, mau didengar saja mau diperhatikan saja tidak dibenarkan Tuhan, dan itu tidak usah ada dalam hidup bersama sebab itu identik dengan membinasakan hubungan yang baik dengan sesama dan terutama dengan Tuhan. keluarga kristen dipanggil untuk dapat saling melayani yang salah satunya saling mendengarkan satu sama lain. Siapa saja dalam keluarga yang harus lebih cepat mendengar, lambat berkata-kata dan lambat marah? contoh kasus : Dalam keluarga antara suami –istri dan anak-anak harus saling mendengar agar dapat menjaga dan memelihara keharmonisan dan kebahagiaan rumah tangga. Saya merasa kagum ketika ada keluarga yang menerapkan dalam rumah tangga anggota keluarga sebagai bapa, mama, saudara dan teman. Ada saatnya seorang suami juga dapat mendengar apa pendapat istri, begitu juga ada saatnya orang tua dapat mendengar apa kata anak-anak. Kalau sudah begitu akan mulus dalam hubungan dengan sesama disekitarnya.
Disisi lain juga dalam pengalaman kehidupan keluarga kita, apakah kalau kita diam, itu sama dengan kita sedang cepat mendengarkan, sedang lambat berkata-kata dan sedang lambat untuk marah? Ada juga ya begitu tetapi ada juga istri atau suami yang kalau satu marah ada yang diam tetapi kadang diam itu bukan untuk mau mendengar tetapi mengomel dalam hati” persetan ko maitua omong beta pi tidur. Bapa boleh omong mama buat mama punya. Itu celaka 13. sehingga apa yang diingini pasangan tidak dijalankan.

Saudara – saudara kekasih Tuhan,
kita kadang-kadang menjalani hidup dengan peran yang membingungkan. Kita ingin selalu minta Tuhan untuk mendengarkan kita, tetapi kita sering tidak mendengar kehendak Tuhan dalam Firman-Nya dan juga Kita ingin selalu minta Tuhan untuk mendengarkan kita, tetapi kita sering tidak ingin mendengarkan orang lain. Pembacaan kita dipagi hari ini dan juga nats pembimbing Mazmur 5 menunjukkan bahwa sikap seperti itu adalah perilaku para pembual dan pembangkang. Dan orang-orang seperti ini kata pemazmur tidak akan tahan di depan mata Tuhan. Kita boleh berdoa habis-habisan (berdoa putus kayu batu dong) kepada Tuhan dan meminta banyak hal dari Dia, tetapi kalau kita sendiri tidak pernah mau mendengar FT dan memberi telinga kepada permohonan dan seruan orang lain, maka doa kita tentu mendapat halangan. Mari kita mendengarkan orang lain, seperti Tuhan mendengarkan kita.

Akhirnya bapa, Mama dan Sdr2 kekasih Tuhan kita memaknai awal bulan keluarga merenungkan dan menjalankan bahwa sebagai keluarga kristen, kita perlu sadari bahwa untuk menjaga kehormanisan dan keteladan dalam rumah tangga yang menurut jalan Tuhan adalah juga dengan jalan selalu setia untuk mendengarkan Firman Tuhan dan juga melaksanakan dalam bentuk ketaatan dengan mewujudkannya ditengah keluarga dan lingkungan sekitarnya Surat Yakobus katakan : Hendaklah kita cepat saling mendengar, lambat berkata-kata dan lambat marah sehingga dengan demikian Firman Tuhan dapat tertanam di dalam hati kita karena Firman Tuhan berkuasa untuk menyelamatkan jiwa kita.

Tuhan memberkati Kita
Amin.




Selengkapnya......

Senin, 01 Oktober 2007

Kerja Adalah Kehormatan

Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka। Sambil sibuk mengetik dilaptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya।”Om beli bunga Om।” ”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya. ”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.” Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya, si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya.”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.” Bercampur antara jengkel dan kasihan si pemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. ”Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar sipemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil. Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung. ”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?” Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab, ”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.” Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecilyang memberinya pelajaran berharga hari itu.Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah kehormatan yang pantas kita perjuangan.
Salam sukses luar biasa!
Andrie Wongso

Selengkapnya......

SELAMAT SUKSES


JEMAAT GENESARET DANAU INA LASIANA
MENGUCAPKAN
SELAMAT ATAS TERPILIHNYA
BAPAK DR. EBEN NUBAN TIMO
SEBAGAI
KETUA SINODE GMIT
MASA BAKTI 2007 – 2011






Selengkapnya......