Senin, 20 Oktober 2008

KONTRAVERSI PENEMUAN KUBURAN YESUS

Hari Paskah adalah hari peringatan kebangkitan Yesus, karena itu kubur itu kosong. Berbagai usaha dilakukan orang untuk menjelaskan fenomena ini. Ketika rasionalisme melanda umat manusia, mereka yang terpengaruh berusaha menjelaskan bahwa kebangkitan tidak memenuhi kriteria hukum alam yang dianggap dapat menjelaskan semua realita di dunia ini termasuk soal mujizat yang diceritakan dalam Alkitab.

Diawali dengan teori pencurian mayat oleh para murid Yesus yang dilontarkan pemuka Yahudi (Matius 28:13), sepanjang sejarah selalu ada usaha untuk menyangkal kebangkitan Yesus itu. Dalam kitab Gnostik ‘Second Treatise of the Greath Seth’ disebutkan Yesus tidak disalib, tetapi digantikan orang lain yang dipaku di salib (The Nag Hammady Library, hlm.365). Ide ini mirip yang ditulis dalam Al Quran dimana dikatakan bahwa Yesus tidak disalib tetapi digantikan orang yang serupa wajahnya (QS.4:157), sedangkan Injil Barnabas (217) menyebut Yesus digantikan oleh Yudas untuk disalib. Lain dengan ini, aliran Ahmadyah menyebut bahwa Yesus disalib tetapi tidak mati dan hanya pingsan, sesudah siuman Ia pergi ke India dan akhirnya meninggal dengan kuburannya ada di Srinagar, Kashmir.


Para teolog liberal terpengaruh konsep rasionalisme menolak kebangkitan sebagai melawan hukum alam. Banyak yang kemudian melakukan studi Kristologi (terutama abad-18/19) yang didasari asumsi rasionalisme bahwa mujizat dan hal supranatural dalam Alkitab tidak mungkin terjadi terutama soal kebangkitan Yesus, penolakan ini dimulai oleh H.S. Reimarus dan G.E. Lessing yang diikuti K.F. Bahrt, K.H. Venturini, H.E.G. Paulus, K.H. Hasse, dan Bruno Baur
kemudian memuncak dalam karya Albert Schweitzer berjudul 'The Quest of the Historical Jesus.' Buku terkenal lainnya adalah 'Life of Jesus' karya D.F. Strauss, dan J.E. Renan. Karya Strauss menolak samasekali sifat sejarah hal-hal yang bersifat supra alami dalam Alkitab demikian juga dalam tulisan Renan. Arthur Drews dalam buku 'The Christ Myth' menganggap kitab Injil sebagai fiktif. Adolf von Harnack dalam 'What is Christianity' menurunkan Yesus hanya manusia
yang memiliki damai dan membaginya kepada orang lain. Pandangan yang menurunkan Yesus sekedar menjadi manusia etis dan menjadikan 'Etika sebagai Jantung Agama' adalah Albrecht Ritschl.


Kalau Yesus tidak bangkit dan dikubur di Talpiot, bukankah pemuka Yahudi dengan mudah menunjukkan lokasi kuburan Yesus daripada menyebarkan gosip bahwa mayat Yesus dicuri? Ingat bahwa pada abad pertama banyak saksi mata masih hidup dan mengaminkan fakta kebangkitan Yesus, sebab kalau tidak tentu mereka akan menunjukkan dimana
kuburan Yesus waktu itu dan bukan menunggu abad-21.

Hal terakhir yang perlu direnungkan adalah soal perubahan Hari Sabat Sabtu yang begitu ketat dijalankan dalam agama Yahudi (sehingga Yesus sering dituduh melanggarnya) menjadi Hari Minggu (Mat.28:1; Yoh.20:19; Kis.20:7) sebagai kenangan kebangkitan Yesus dan yang kemudian menjadi hari pertemuan Kristen, merupakan fakta sejarah yang tidak
mungkin terjadi kalau Yesus mati dan mayatnya dikuburkan. Hari Minggu disebut Hari Tuhan (dominggos) yang merupakan sorak kemenangan Yesus atas maut dan kebangkitan-Nya memberikan pengharapan pada umat manusia sampai saat ini.

Akhirnya, mau kita percaya atau tidak, kehadiran Yesus dibumi dan kematian dan kebangkitan-Nya tetap diberitakan kepada umat manusia sampai hari Paskah ini, dan mau kita beriman tulus atau beriman skeptik, umat Kristiani pada hari Paskah sama-sama mengaku dan memuji Tuhan Yesus yang telah mati bagi kita dan telah bangkit dari antara orang
mati. Amin!

Sumber : http://portal.sarapanpagi.org





Selengkapnya......

Senin, 16 Juni 2008

Orang ini adalah Yesus


Orang ini adalah Yesus
Kira-kira 2000 tahun yang lalu telah lahir Seorang dalam keadaan papa dan sederhana. Dalam kehidupanNya Orang ini tidak menonjol dan selama hidupNya berada di belakang tabir sejarah. Ia miskin, Ia hanya anak tukang kayu, kekayaan duniawi tak penting bagiNya.
Ia tak pernah mengenyam pendidikan tinggi. Dia tidak pernah melakukan perjalanan yang jauh, hanya sekali ia keluar dari perbatasan negeri tempat Ia hidup yaitu dalam pengungsianNya ke Mesir ketika Ia masih bayi. Masa pelayananNya tidak panjang, hanya tiga setengah tahun, itu pun hanya dalam lingkup negeriNya yang kecil, Israel. Sahabat-sahabatNya hanyalah orang biasa, nelayan, pemungut cukai. Namun sekarang pengaruhNya tidak bisa dipahami oleh akal manusia.
  1. Tak ada orang lain – baik diktator, raja, ilmuwan, pemimpin militer – yang memberi kontribusi lebih besar pada sejarah dunia daripada Orang ini।
  2. Sedikitnya ada 12 milyar orang telah datang dan pergi di muka bumi ini, tetapi sekarang, hampir dua ribu tahun setelah kematianNya, tak ada seorang pun yang menyamai Dia kedudukannya dalam sejarah;
  3. Dunia tak kurang dengan orang-orang besar। Sejarah mengenal nama-nama besar seperti Salomo, Daud, Hamurabi, Aleksander Agung, Julius Caesar, Jengis Khan, Napoleon Bonaparte, George Washington, Isaac Newton, Florence Nightingale … daftar ini bisa diteruskan hingga panjang sekali. Tetapi tak ada seorangpun yang dapat menandingi Orang ini dalam pengaruhNya pada kemanusiaan;
  4. Jumlah rumah sakit, rumah yatim piatu, panti jompo, lembaga-lembaga sosial yang didedikasikan padaNya melebihi yang didedikasikan pada pemimpin agama lain digabung।
  5. Ia tak pernah menulis buku, akan tetapi The Library of Congress, yang dipandang sebagai sebagai perpustakaan yang paling lengkap yang menyimpan semua buku yang ada di dunia, mengkatalogkan karya-karya yang ditulis tentang Orang ini lebih dari tentang orang lain;
  6. Ia tak pernah mendirikan universitas, akan tetapi pengikut-pengikutNya telah mendirikan dan menyumbangkan institusi pendidikan – dari semua tingkat, dari Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Pasca Sarjana – daripada semuanya digabung। Ia memiliki mahasiswa yang mempelajari dan mendalami ajaranNya lebih banyak daripada gurubesar manapun juga;
  7. Ia tak pernah mengarang lagu. Tetapi Ia telah menginspirasi tema lagu lebih banyak daripada penulis lagu manapun juga; Ia juga mengilhami karya-karya artistik lebih banyak daripada seniman yang mana pun.
    Itulah pribadi yang hidup, Yesus Kristus, Mesias dan Juru Selamat, Penebus manusia: Putera Allah yang dikorbankan untuk dosa.
    “Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya.” (Efesus 1:7)

(Dari Tim Lahaye; Jesus, Who Is He?)

(21 Oktober 02)




Selengkapnya......

Senin, 02 Juni 2008

Memburu Jejak Bahtera Nuh


Penulis: A. Darmawan/Angkasa
Lokasi terdamparnya Bahtera Nabi Nuh tengah ditelusuri. Kini, paling tidak ada tiga satelit memusatkan kamera ke posisi barat laut Gunung Ararat, timur Turki. Anehnya, di lokasi berjulukan Anomali Ararat ini bertebaran titanium dan manggan. Padahal kedua logam baru berhasil diolah pada dasawarsa 1930-an.
Semuanya memang masih belum jelas benar. Tiga satelit pengindera jarak jauh dan satelit intelijen AS baru sebatas menangkap tonjolan es sebesar kapal induk. Sementara, sebuah tim ekspedisi baru berhasil mendapati jejak rusuk kapal, sekrup penghubung tiang, dan batu jangkar berlubang di atas dataran tinggi tersebut. Namun, hampir semua peneliti sama-sama menduga keras, jejak arkeologi ini adalah jejak reruntukan Bahtera Nabi Nuh.
Seperti dilaporkan penulis senior space.com, Leonard David (9/3/2006), satelit mata-mata resolusi tinggi AS QuickBird, Ikonos milik swasta, dan Radarsat 1 milik Kanada beberapa bulan terakhir telah ditugaskan mengunci sasaran tersebut. Satelit-satelit ini terpaksa dikerahkan karena otoritas Turki amat resisten terhadap pendatang asing. Penjelajahan lewat darat juga sulit dilakukan mengingat ganasnya cuaca dan beratnya rintangan alam.
Profesor Porcher Taylor, analis keamanan nasional AS asal Universitas Richmond, Virginia, mengaku gembira dengan ikut bergabungnya satelit-satelit itu. Bersama pihak CSIS (Center for Strategic and International Studies), Washington, ia telah mengikuti jejak tersebut sejak beberapa tahun lalu.
"Kini saya kembali optimis karena komunitas intelijen telah ikut mengidentifikasi jejak bersejarah ini," kata Taylor menunjuk orang-orang di belakang ketiga satelit yang memang biasa didayagunakan untuk misi intelijen itu. Kehadiran komunitas intelijen AS inilah yang kemudian mencuatkan pertanyaan: "Ada apa sebenarnya di balik situs tersebut? Mengapa AS sampai amat berkepentingan?"
Orang awam bisa saja menganggap situs tersebut sebagai tonjolan batuan Bumi. Namun, oleh karena bentuknya yang menyerupai dasar perahu dan lokasinya "kebetulan" sama dengan tempat terdamparnya Bahtera Nuh (seperti dimuat dalam Kitab Suci), rasa ingin tahu pun muncul. Perbandingan panjang dan lebar situs nyaris sama dengan yang digambarkan Kitab Suci, yakni 6:1. Besarnya kira-kira sama dengan kapal induk modern terbesar.
Jejak arkeologis yang kerap tertutup salju itu persisnya teronggok di punggung Pegunungan Ararat, Turki, pada koordinat 39º26' LU dan 44º14'BB, di ketinggian sekitar 6.500 kaki, dekat perbatasan Armenia, Georgia, dan Iran.
Seperti dipaparkan dalam Kitab Kejadian, Injil, pada masa sebelum Kristus lahir (Sebelum Masehi), Tuhan memerintah Nabi Nuh membuat semacam kapal yang amat besar untuk menyelamatkan keluarganya dan binatang-binatang dari ancaman air bah. Air bah akan muncul karena Tuhan akan menurunkan hujan selama 40 hari 40 malam. Semua perintah dilakukan dan bahtera kemudian tertambat di sekitar Pegunungan Ararat.
Teka-teki Anomali Ararat tiba-tiba mencuat setelah seorang bocah suku Kurdi penggembala asal Desa Uzengili, Turki, membeberkan secuil jejak kepada penduduk asing. Bocah itu bernama Reshit Sarihan, dan itu terjadi pada Mei 1948. Tak jelas bagaimana ceritanya, secuil info itu akhirnya sampai ke kuping orang AS dan mereka pun berdatangan. Ada yang mengatasnamakan dirinya kelompok peneliti independen. Ada pula yang, setelah ditelusuri, merupakan suruhan Badan Intelijen AS, CIA. Mereka berdatangan sejak 1950-an.
Diantara yang kemudian bersusah-payah mendaki Ararat, uniknya, adalah mantan astronot Apollo 15, James Irwin. Sayangnya niatan wakil Yayasan High Flight, organisasi nirlaba yang berpusat di Colorado Spring ini, kandas. Sebelum mencapai lokasi, tim Irwin keburu dicegat Polisi Turki dan dipaksa turun kembali. Polisi Turki bahkan tak memperbolehkan Tentara Turki memasuki daerah ini karena hanya akan mengundang ketegangan dengan kaum pemberontak Kurdi.
Ketatnya penjagaan dan ganasnya alam di sekitar dataran tinggi Ararat toh tak mengandaskan keinginan orang-orang AS itu. Tak bisa lewat darat, berbagai upaya mengintip dari udara pun ditempuh. Mulai dari mengerahkan pesawat mata-mata, satelit pengintai, sampai "menyewa" pesawat tempur AU Turki demi sekadar melintas dan memotret situs dimaksud.
Diakui atau tidak, tampaknya ketertarikan para petualang itu bukan hanya karena nilai sejarahnya, tetapi juga material yang tertinggal di lokasi tersebut. Sebuah info terbatas mengatakan, di sekitar jejak bahtera tersebar artifak dari bahan titanium dan manggan. Kedua material, bukan rahasia lagi, begitu langka dan amat diburu negara maju. Titanium adalah metal yang lebih keras dari baja dan amat bagus sebagai bahan senjata.
Sementara manggan tak lain adalah bahan campuran logam (besi, baja, dan alumunium) yang juga biasa digunakan untuk senjata, mesin, dan elektronik.
Keberadaan logam-logam tersebut tak ayal memunculkan pertanyaan serius. Pasalnya, titanium baru berhasil diolah manusia pada tahun 1930-an. Sementara kejadian air bah yang diarungi Bahtera Nuh, menurut hitungan teologi, kira-kira berlangsung antara tahun 3000 hingga 3200 Sebelum Masehi.
Di tengah keoptimisannya, kening para ilmuwan pun berkernyit. Ah, jangan-jangan ini peninggalan pesawat ruang angkasa makhluk asing…*


Ketajaman Mata QuickBird 2
Salah satu pemburu jejak itu adalah QuickBird 2. Karena "bermata" khusus, satelit ini diluncurkan spesial dari Pangkalan Udara Vandenberg, California. Saat ini QuickBird 2 dikenal sebagai satelit komersial dengan kamera resolusi tertinggi di dunia. Dioperasikan EarthWatch Incorporated, Longmont, Colorado, satelit ini mampu melihat jelas obyek sepanjang setengah meter di Bumi. Jauh sebelum QuickBird dikerahkan, lewat tangan CIA, AS mengerahkan Keyhole. Kepekaan mata satelit ini hampir sama edannya dengan QuickBird. Keyhole telah memotret Gunung Ararat sejak 20 Desember 1973. *



Selengkapnya......

Jumat, 09 Mei 2008

Ahli Manajemen Waktu

Suatu hari, seorang ahli 'Manajemen Waktu' berbicara didepan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan para siswanya.
Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia berkata, "Baiklah, sekarang waktunya kuis."
Kemudian dia mengeluarkan toples berukuran satu galon yg bermulut cukup lebar, dan meletakkannya diatas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam toples.
Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?" Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah."
Kemudian dia berkata, " Benarkah? Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat diantara celah2 batu-batu itu.
Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi, "Apakah toples ini sudah penuh?"
Kali ini para siswanya hanya tertegun, "Mungkin belum", salah satu dari siswanya menjawab.
"Bagus!" jawabnya
Kembali dia meraih kebawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong diantara kerikil dan bebatuan.
Sekali lagi dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"
"Belum!" serentak para siswanya menjawab
Sekali lagi dia berkata, "Bagus!"
Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas.
Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kpd para siswanya dan bertanya, "Apakah maksud dari ilustrasi ini?" Seorang siswanya yg antusias langsung menjawab, "Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain kedalamnya""Bukan", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya. Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa : Kalau kamu tidak meletakkan batu besar itu sebagai yg pertama, kamu tidak akan pernah bisa memasukkannya ke dalam toples sama sekali. Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, orang-orang yg kamu sayangi, persahabatanmu, pendidikanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yg kamu anggap paling berharga dalam hidupmu. Hobbymu. Waktu untuk dirimu sendiri. Kesehatanmu. Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar ini sebagai yg pertama, atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk melakukannya. "Jika kamu mendahulukan hal-hal kecil (kerikil dan pasir)dalam waktumu maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal kecil, kamu tidak akan punya waktu berharga yg kamu butuhkan untuk melakukan hal-hal besar dan penting (batu-batu besar) dalam hidupmu.



Selengkapnya......

Ia Melihat Wajah Allah Bersinar

Dalam bukunya "Blessings and Woes", Megam McKenna menceritakan kisah seorang pemotret yang mengamati dunia lewat lensa kameranya, namun gagal membidik gambar yang terpenting dalam hidupnya।Diakhir tahun 1980'an Ekuador dilanda krisis ekonomi berat। Lalu, dalam proporsi besar sekali, terserang epidemi wabah kolera. Seakan masih kurang, bencana alam silih menghantam memporak perandakan seluruh desa2 maupun kota2. PBB maupun Pelayanan Bantuan Katolik merespon dengan membawakan persediaan jagung, produk2 kedelai, susu, buah2an, tortilla (makanan dari tepung jagung), beras dan kacang2an.Juru potret itu mengambil posisi disuatu jalan utama dimana orang2 sakit, mereka yang kelaparan, orang2 yang sudah letih lesu saling berbaris menunggu pembagian makanan. Ia sudah terlatih untuk mengawasi detail2 kecil dan situasi umumnya yang sedang berkembang.Ia tertarik pada seorang gadis -- kurus kering dan dekil kotor, sekitar 9 atau 10 tahun umurnya. Diamatinya, selagi gadis ini dengan sabar antri, matanya selalu tertuju pada tiga anak lain lagi yang saling erat berjongkok dibawah sebuah pohon besar, memayungi diri dan menghindar dari terik panas matahari. Dua bocah laki2, sekitar umur 5 dan 7, saling menggandeng seorang gadis kecil sekitar 3 tahun. Karena perhatiannya teralihkan, gadis itu tidak melihat bahwa pekerja2 sosial itu sedang kehabisan persediaan makanan.Jantung ahli potret itu berdetak keras. Kameranya juga sudah siap.Setelah ber-jam2 terjemur dibawah matahari, gadis kecil itu akhirnya mendapatkan giliran dilayani. Yang ia terima cuma sebuah pisang. Tetapi, reaksinya begitu memukau dan seakan melumpuhkan tukang potret ini. Pertama, wajahnya menyala, bersinar dalam sebuah senyum begitu manis. Ia menerima pisang itu dan membungkuk pada pekerja sosialnya. Lalu cepat2 sekali ia berlari menuju ketiga anak2 kecil dibawah pohon tadi. Dengan amat hati2 ia menguliti, membaginya rata dalam 3 potong dan dengan sopan, hati2 sekali, ditaruhnya masing2 kedalam tangan tiap anak. Bersama2 mereka menundukkan kepala dan berdoa mengucap syukur! Lalu, perlahan2, mereka memakan potongan pisang, benar2 menikmati setiap gigitannya, sedang gadis tertua itu mengisapi kulitnya.Tukang potret itu terdiam seribu bahasa. Tak tertahan lagi, ia mulai menangis ter-sedu2, lupa samasekali akan semua kamera2nya dan akan tujuan utamanya ia hadir disana. Belakangan, setelah sadar kembali, ia bertutur, ketika sedang mengamati gadis itu, ia melihat wajah Allah bersinar. Ia sempat mengintip secuil kecil Kerajaan Allah dalam wajah dan tindakan2 seorang gadis miskin jalanan yang begitu kaya dalam kemurahan hati, cinta kasih dan saling kepedulian.Ia memang benar: itu memang wajah Allah yang dilihatnya didalam diri gadis kecil itu yang "mematikan" kebutuhan2nya sendiri agar yang lain2nya bisa dipuaskan dan hidup. Dan adalah wajah Allah yang kita lihat dalam diri Yesus yang berlutut di lantai, mencuci segala tanah dan kotoran yang melekat dikaki para murid2Nya, dan membasuh dengan tanganNya sendiri.

(JM)Excerpted from Sambuhay by Society of St. PaulThe God We Encounter at the Super Table (orig. title)Shared by Joe Gatuslao -- Philippines




Selengkapnya......

NASKAH ASLI ALKITAB


Alkitab-alkitab dalam bahasa modern yang tersedia sekarang ini (Indonesia, Inggris, Belanda, Jerman, dan lain-lain sebagainya) adalah karya terjemahan. Para penerjemah atau organisasi yang menerbitkan karya terjemahan itu menyatakan bahwa naskah sumber bagi karya terjemahan itu adalah teks kitab suci berbahasa asli, yakni Ibrani untuk sebagian besar Perjanjian Lama, Aram untuk sebagian kecil Perjanjian Lama, dan Yunani untuk Perjanjian Baru. Apapun teks kitab suci berbahasa asli Alkitab yang dirujuk sebagai naskah sumber penerjemahan, sesungguhnya teks-teks tersebut bukanlah ‘teks asli’, dalam arti: teks pertama yang berasal dari penulis pertamanya. Sebaliknya, teks-teks berbahasa Ibrani dan Yunani itu adalah hasil upaya para pakar yang telah bekerja keras menemukan kembali teks-teks yang diperhitungkan lebih dekat ke teks ‘asli’. Karena keterbatasan fasilitas penggandaan bahan pada waktu itu, maka teks-teks kuno itu disalin secara ‘tulis tangan’. Setiap teks kuno mempunyai banyak salinan, bahkan salinan dari salinan.
Pada zaman itu (kuno), pekerjaan menyalin sepertit itu dilakukan oleh penulis professional yang tentu saja diberi upah. Pada kemudian hari (abad pertengahan), pekerjaan tersebut dilakukan oleh para biarawan. Menyalin, ketika itu, bukanlah pekerjaan yang mudah, mengingat fasilitas penunjang, seperti alat penerangan, meja dan kursi kerja, juga sangat terbatas. Dalam situasi yang sangat tidak menunjang seperti itu, sekalipun barangkali sudah berjuang secara maksimal supaya tidak melakukan kesalahan dalam proses penyalinan, tetap saja yang namanya kekeliruan itu bisa terjadi, sengaja atau tidak. Kekeliruan sengaja terjadi ketika misalnya ketika penyalin bertemu dengan kata atau huruf yang tidak jelas lalu ia harus mengambil keputusan sendiri kira-kira apa sebetulnya kata atau huruf itu. Kekeliruan tidak sengaja terjadi, minsalnya, ketika penyalin secara tidak sadar melewatkan satu huruf, kata, atau bahkan satu frasa. Naskah-naskah salinan yang demikian terbawa terus dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Jika mengingat situasi ini, maka tidak mengherankan jika ditemukan ketidaksamaan antara salinan yang satu dengan salinan yang lainnya untuk satu bagian Alkitab yang sama.
Menurut catatan, untuk naskah-naskah (salinan kitab-kitab) Perjanjian Baru saja, didapati sekitar 250.000 kasus. Dalam bahasa teknisnya, perbedaan seperti ini disebut ‘variants’. Nah, dalam studi naskah kitab suci, dari variants ini diupayakan untuk mencaritahu kira-kira dalam teks aslinya varian mana yang memang ditemukan. Karena itu, bila dalam teks-teks terjemahan modern ini ditemukan ketidaksamaan kata atau frasa, sebab terjadinya haruslah dipahami dari segi historis penyalinan ini. Orang yang tahu sejarah pewarisan teks Kitab Suci seperti ini tidak akan mempersoalkan kenyataan bahwa ada ketidaksamaan dalam versi-versi Alkitab modern.



Selengkapnya......

Rabu, 07 Mei 2008

Pengalaman Hampir Mati Seorang Ateis


Setelah George ditabrak mobil, ia dinyatakan mati। Jenazahnya diletakkan di ruang mayat selama 3 hari, hingga setelah seorang dokter melakukan autopsi di bagian perut baru bangkit kembali। Sejak itu, George beralih ke bidang penelitian mempelajari roh, dan meraih gelar doktor dalam bidang psikologi agama. Dan tidak lama setelah itu menjadi pendeta gereja Kristen ortodoks. Kini sebagai pendeta persekutuan pertama perlindungan gereja di Kota Nederland, Texas. Berikut adalah pengalamannya yang dicatat dalam karya Phillip L. Berman, “Perjalanan Pulang Kembali”.
Waktu itu, hal pertama yang saya ingat adalah mendapati bahwa diri saya berada di sebuah lingkungan yang gelap gulita. Saya tidak merasakan penderitaan jasmani, saya tetap masih ingat bahwa saya adalah George. Kegelapan ini adalah suatu hal yang belum pernah saya jumpai sebelumnya. Saya merasakan ketakutan yang mendalam, dan tidak pernah saya bayangkan bisa seperti ini. Terhadap diri sendiri, saya tetap merasa terkejut, namun tidak tahu di mana. Sebuah pikiran tiada hentinya terus bergulir dalam kesadaranku: Saat setelah saya mati bisa bagaimana keadaannya.
Saya telah bisa mengendalikan perasaan saya, lalu mengingat kembali semua peristiwa yang pernah terjadi. Mengapa saya berada di tengah kegelapan ini? Saya harus bagaimana? Saya lalu teringat kata-kata mutiara termasyhur Dicolle, “Aku merenung, maka itu diriku ada”. Kemudian saya merasa agak lega, karena di saat yang demikian saya baru meyakini bahwa saya masih hidup, meskipun berada di sebuah ruang dimensi yang berbeda. Kemudian saya berpikir, jika memang saya masih hidup, lalu mengapa saya tidak berpikir ke arah yang baik. Saya adalah George, dan saya berada di tengah kegelapan, namun saya tahu bahwa saya masih hidup, saya adalah diri saya. Dan saya tidak boleh berpikir ke arah yang buruk.
Kemudian saya berpikir, kegelapan, bagaimana mungkin bisa baik. Jika baik seharusnya ada cahaya. Dan tiba-tiba saya lalu berada di tengah cahaya berkilauan, cahaya yang sangat terang benderang. Warna putih yang terang benderang, sangat menyilaukan mata. Seperti cahaya blitz kamera yang begitu menyilaukan, namun tidak berkerlipan. Mula-mula saya merasa bahwa cahaya yang menyilaukan mata ini bisa membuat orang menderita, namun perlahan-lahan saya bisa mengadaptasinya. Saya mulai merasa hangat dan nyaman, segalanya tiba-tiba berubah menjadi baik sekali.
Selanjutnya saya melihat di sekeliling, molekul sedang terbang di mana-mana, atom, proton dan neutron ada di mana-mana. Di satu sisi, semua benda ini kacau balau tidak teratur, namun pada sisi lainnya, yang mendatangkan kegembiraan yang tiada tara pada diri saya adalah bahwa semua benda yang semrawut ini juga berada dalam simetri mereka sendiri. Simetri ini indah dan merupakan suatu kesatuan, Dia membuat segenap tubuhku penuh dengan kebahagiaan yang sangat. Metode keberadaan kehidupan dan kealamian yang menyeluruh hadir di depan mataku. Di saat yang demikian rasa cemas terhadap ragaku telah lenyap sama sekali, karena saya tahu bahwa saya sudah tidak membutuhkannya, pada kenyataannya dia justru merupakan rintangan bagiku dalam meninjau dunia.
Segala hal yang saya alami semuanya berpadu menjadi satu, maka dari itu sangat sulit bagi saya untuk melukiskan dengan menurut urutan peristiwa yang terjadi. Waktu sepertinya telah terhenti, dulu, sekarang, dan akan datang bagi saya sama sekali sudah bersatu dalam kesatuan yang tidak ada konsepsi waktunya. Tidak tahu kapan, saya telah melihat perjalanan seumur hidup diri saya. Dalam sekilas itu saya telah melihat seluruh kehidupan abadi diri sendiri.
Saya menyadari bahwa kehidupan ada di mana-mana, tidak hanya kehidupan dunia fana, melainkan juga kehidupan yang tak terbatas. Semua ini tidak hanya berhubungan bersama, lagi pula semuanya ini memang merupakan satu kesatuan. Saya bisa pergi ke tempat lain dalam sekejap waktu. Saya berusaha mencoba berkomunikasi dengan orang yang saya jumpai, di antaranya ada beberapa orang telah merasakan keberadaanku, namun tidak ada orang mempedulikan diriku. Saya merasa harus mempelajari filsafat dan Alkitab. Apa yang Anda inginkan, Anda bisa mendapatkannya. Dan akan datang dengan apa yang terlintas dalam pikiran Anda, saya pernah kembali ke kerajaan Romawi, Babilon, serta zaman Nabi Nuh dan Abraham (Nabi Ibrahim), semua nama zaman yang bisa Anda sebutkan, saya pernah ke sana.
Saya telah meliputi semua peristiwa dan pengalaman yang indah ini, hingga saat mereka melakukan autopsi dan menoreh bagian perutku, saya merasakan sebuah kekuatan yang sangat besar telah memegang leherku dan ditekan ke bawah, kekuatan ini demikian besarnya, sehingga saya membuka sepasang mataku, dan merasakan sakit yang sangat. Tubuh saya dingin sekali, dan mulai menggigil, lalu segera dilarikan ke rumah sakit.
(Sumber: www.zhengjian.org)




Selengkapnya......

Minggu, 27 April 2008

Kekuatiran

Kekuatiran
Pada suatu malam seorang pendeta menerima telepon dari seorang ibu."Ada apa bu?" Tanya pendeta itu."Begini pak, saya ini selalu kuatir," jawab ibu itu."Kuatir apa bu?""Saya ini seorang janda pak, anak saya dua, laki-laki.""Apa yang ibu kuatirkan?""Saya kuatir kalau nanti anak saya sudah menikah dan menantu saya tidak sayang pada saya, sedang saya sakit-sakitan, saya akan ikut siapa?""Apakah ibu sekarang sakit?""Tidak.""Jadi ibu sehat. Apakah anak ibu sudah punya pacar?""Belum pak, mereka masih kecil. Ini mereka tidur di sebelah saya.""Astaga!" kata pendeta itu.
Memang kekuatiran sering menyakitkan, menyusahkan, menghilangkan sukacita yang seharusnya ada. Kalau Anda sering diliputi kekuatiran, barangkali kata-kata bijak di bawah ini bisa membantu Anda melenyapkan kekuatiran Anda.
Kekuatiran tak akan membawa Anda mendaki gunung.
Kekuatiran tak akan membayar rekening Anda.
Kekuatiran tak akan mengeringkan air mata.
Bila Anda mengisi hati Anda dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekuatiran untuk masa depan, Anda tak memiliki hari ini untuk Anda syukuri.
Kenyataan seringkali tidak seburuk yang dikuatirkan.
Kita lebih banyak menderita oleh khayalan daripada oleh kenyataan.Seneca
Mereka yang kuatir sudah menderita akan hal yang mereka kuatirkan.Montaigne, Essays, 1588
Saya banyak mengalami kekuatiran, tetapi kebanyakan tak pernah terjadi.Mark Twain
Kuatir sama seperti membayar bunga untuk uang yang mungkin tak pernah Anda pinjam.William Ralph Inge
Tak ada gunanya membuka payung sebelum hujan.Alice Caldwell Rice
Pegangan hidup saya adalah: Berjagalah untuk hal yang terburuk, berharaplah akan hal yang terbaik dan terimalah apapun yang datang.Robert E. Speer
Bila Anda percaya bahwa merasa sedih atau kuatir dalam waktu cukup lama dapat mengubah masa lalu dan masa depan, maka Anda berada di planet dengan realitas yang beda.William James
Mari kita tingkatkan rasa kuatir menjadi pemikiran sehat dan perencanaan.Winston Churchill
Tak ada yang menguras tubuh seperti kekuatiran, dan orang yang mempunyai iman pada Tuhan harus malu untuk kuatir tentang apapun.Mahatma Gandhi
Tak ada orang akan tenggelam oleh beban suatu hari. Tetapi bila beban esok ditambah ke beban hari ini, tak ada orang yang sanggup menanggungnya.George Macdonald
Kuatir adalah siklus pikir yang tidak efisien yang berputar disekeliling suatu pusat ketakutan.Corrie Ten Boom
Biasanya, orang lebih kuatir tentang hal yang tak dapat dilihatnya daripada yang dapat dilihatnya.Julius Caesar
Bila saya menoleh ke belakang menengok segala kekuatiran saya, saya ingat cerita seorang tua di ranjang kematiannya bahwa ia mengalami berbagai kekuatiran dalam hidup, yang sebagian besar tak pernah terjadi.Winston Churchill
Mengatasi kuatir dapat dilakukan dengan hidup satu hari setiap kali bahkan sesaat setiap kali. Kekuatiran Anda akan tumbang tak ada artinya.Robert Anthony
Bila orang yang kuatir akan kekurangannya mau mensyukuri kekayaan yang mereka miliki, mereka akan berhenti kuatir.Dale Carnegie
Marilah kita bergembira dengan mengingat bahwa kemalangan yang paling sulit diatasi adalah yang tak pernah terjadi.James Russel Lowell
Kekuatiran mirip orang – akan tumbuh menjadi besar bila Anda memeliharanya.Penulis tak dikenal
Bodoh. Itulah kekuatiran. Buang-buang energi mental secara bodoh. Telah dihitung bahwa kira-kira sembilan puluh dua persen dari kekuatiran tidak pernah terjadi. Anda bisa menangani sisa 8 persennya.Norman Vincent Peale
Kekuatiran tak akan melenyapkan kesedihan esok, tetapi akan menghilangkan kegembiraan hari ini.Leo Buscaglia
Bila Anda ingin mengetes ingatan Anda, cobalah untuk mengingat kembali yang Anda kuatirkan setahun yang lalu pada hari ini.E. Joseph Cossman
Banyak orang mengumpulkan berkas kayu untuk membangun jembatan yang tak pernah mereka seberangi.Penulis tak dikenal
Kuatir seperti kursi goyang, yang memberikan sesuatu untuk Anda lakukan namun Anda tak pernah sampai kemanapun.Glenn Turner
Kekuatiran sering memberikan bayangan yang besar untuk sesuatu yang kecil.Pepatah Swedia
Kita dapat dengan mudah mengatasi bila kita mau mengambil hanya beban hari ini. Tetapi beban menjadi terlalu berat bagi kita bila kita harus memikul beban hari kemarin pada beban hari ini ditambah beban hari esok sebelum kita perlu menanggungnya.John Newton
Jangan membawa hari esok ke tempat tidur bersama Anda.Norman Vincent Peale
Sehari kuatir lebih melelahkan daripada seminggu kerja.John Lubbock
Betapa besar kepedihan yang harus kita bayar, untuk keburukan yang tak pernah terjadi.Thomas Jefferson
Kesedihan mempunyai batas, sedang kecemasan tidak ada batasnya. Kita sedih hanya untuk hal yang telah terjadi, tetapi cemas untuk semua hal yang mungkin terjadi.Pliny the Younger
Kesulitan yang nyata dapat diatasi, tetapi yang kita bayangkan tak dapat ditaklukkan.Theodore N. Vail
Kesedihan melihat ke belakang. Kekuatiran melihat ke sekeliling. Iman melihat ke atas.Anonim (Guidepost)
"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?"Matius 6:25
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Matius 6:27
Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain? Lukas 12:26Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Matius 6:33Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Matius 6:34
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Filipi 4:6
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 1 Petrus 5:7

(16 Des 2003; update 15 Mei 2004)

Selengkapnya......

UMUR ALAM SEMESTA

UMUR ALAM SEMESTA
Oleh: DR. Winardi Sutantyo*)

Berapakah umur alam semesta? Berbagai disiplin ilmu pengetahuan seperti astronomi, biologi, geofisika, geologi, paleontologi semua menunjukkan bahwa umur alam semesta sudah milyaran tahun. Hal ini sudah diterima secara umum dan tidak diperdebatkan lagi. Berikut ini beberapa bukti astronomis tentang umur alam semesta.
1.Teori yang bisa menjelaskan pemancaran energi oleh matahari (dan bintang lainnya) adalah rangkaian reaksi nuklir yang menyatukan empat inti hidrogen menjadi satu inti helium. Reaksi ini membebaskan energi yang besar. Reaksi proton-proton yang mengawali rangkaian ini mempunyai cross section (laju reaksi) yang sangat kecil. Beruntunglah kita karena reaksi ini sangat lambat. Kalau tidak, semua bintang akan segera meledak begitu reaksi itu terjadi, dan kita tidak pernah ada!
Reaksi ini bisa berlangsung stabil selama milyaran tahun (untuk matahari sekitar 10 milyar tahun). Kita tahu massa matahari (dari gerak orbit planet). Kita juga tahu komposisi kimia matahari (secara spektroskopi). Maka kita dapat membuat simulasi dengan komputer bagaimana matahari berkembang (ber-evolusi). Untuk mencapai tahap keadaan matahari sekarang diperlukan waktu lima milyar tahun. Jadi umur matahari sekarang sekitar 5 milyar tahun. Umur matahari akan mencapai 10 milyar tahun. Nantinya matahari akan menjadi bintang raksasa merah (seperti bintang Antares di rasi Scorpio) dan akhirnya menjadi bintang katai putih.
Apakah ada bukti yang mendukungnya? Ya, ada! Para ahli geologi dan paleontologi menemukan umur geologis yang juga berorde milyaran tahun. Adanya fosil-fosil yang berumur milyaran tahun juga menunjukkan bahwa di bumi milyaran tahun yang lalu sudah ada kehidupan. Berarti milyaran tahun yang lalu matahari sudah ada dan keadaannya tak jauh berbeda dari sekarang (kehidupan, bagaimana pun sederhananya memerlukan matahari yang keadaannya tidak berbeda dengan matahari sekarang).
2. Ditemukannya galaksi-galaksi pada jarak milyaran tahun cahaya menunjukkan bahwa umur alam semesta ini sudah milyaran tahun (cahaya dari galaksi-galaksi itu memerlukan waktu milyaran tahun untuk mencapai bumi).
3. Hubble menunjukkan bahwa galaksi-galaksi saling menjauhi (lihat bawah). Dengan menelusur balik dari kecepatan menjauh ini dapat ditentukan umur alam semesta sekitar 15 milyar tahun.
Alam semesta bermula dengan suatu ledakan besar (big bang). Bukti terjadinya big bang ini ditemukan pada tahun 1965 oleh Penzias dan Wilson yang menemukan radiasi latar belakang gelombang mikro yang bertemperatur 3 derajat Kelvin (minus 270 derajat Celcius). Radiasi latar belakang ini merupakan sisa radiasi yang berasal dari big bang. Penzias dan Wilson memperoleh hadiah Nobel Fisika tahun 1978 untuk penemuannya ini. Penemuan ini dikokohkan oleh pengamatan oleh satelit COBE milik NASA pada tahun 1992.
Setelah terjadinya big bang alam semesta mengembang. Pengembangan alam semesta ini pertama kali diperlihatkan oleh Edwin Hubble pada tahun 1929 dengan mengamati pergeseran garis-garis spektrum pada galaksi-galaksi yang jauh. Hubble mendapatkan bahwa galaksi-galaksi bergerak saling menjauhi, makin jauh jaraknya, makin besar kecepatannya.
Teori big bang menyatakan bahwa pada saat terbentuknya, alam semesta didominasi oleh radiasi atau energi. Pada fase pengembangan berikutnya terbentuklah mula-mula quark, kemudian proton dan neutron, lalu helium dan deuterium, atom, dan selanjutnya: materi antar bintang, bintang, galaksi dan seterusnya. Unsur berat dibentuk di pusat bintang, dan oleh ledakan supernova di cerai beraikan dalam alam semesta. Dari big bang hingga proses terbentuknya bintang-bintang dan galaksi terentang waktu ratusan ribu sampai milyaran tahun.
Penciptaan menurut Kitab Kejadian
a) Urutan penciptaan
Perhatikan Kejadian 1:3, “Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah terang.’ Lalu terang itu jadi.” Ini adalah hari pertama penciptaan. Lalu perhatikan Kejadian 1:14, “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam.” Ini pada hari keempat. Ini sungguh aneh. Orang-orang pada waktu itu – seperti kita juga sekarang – tahu bahwa terang di bumi berasal dari matahari, bulan dan bintang-bintang. Mengapa ditulis bahwa terang diciptakan lebih dahulu daripada sumbernya? Tetapi coba kita bandingkan dengan teori big bang. Pada mulanya, ketika ledakan besar itu terjadi, alam semesta didominasi oleh radiasi. Terang atau cahaya adalah suatu bentuk radiasi. Jadi pada mulanya memang teranglah yang terjadi. Alangkah cocoknya dengan Kejadian 1! Matahari dan bintang-bintang baru terbentuk lama, lama sekali, yaitu ratusan ribu sampai milyaran tahun setelah big bang. Tetapi, seperti akan didiskusikan di bawah, kita juga harus hati-hati dalam menerima kecocokan itu.
b) Waktu penciptaan
Kitab kejadian mengisahkan bahwa Allah menciptakan alam semesta dalam enam hari, sedang ilmu pengetahuan menyimpulkan bahwa alam semesta telah mengalami proses selama milyaran tahun. Lalu bagaimana kita menyikapinya? Kita tidak bisa menyimpulkan bahwa satu hari di Kejadian 1 adalah 24 jam kita sekarang. Berikut ini beberapa argumen alkitabiah untuk menafsirkan bahwa hari-hari penciptaan dalam Kejadian 1 sebagai waktu yang panjang dan bukan hanya sekedar 144 jam.
1. Perspektif waktu Tuhan jauh berbeda dengan manusia (Mazmur 90:4; 2 Petrus 3:8).
2. Kata-kata Ibrani yom, 'ereb, dan boqer (hari, petang dan pagi) mempunyai penggunaan yang luwes dan bukan hanya bagian dari 24 jam. Juga jumlah hari tidak selalu merujuk kaku pada selang waktu 24 jam. [lihat no.5]
3. Hari ke-tujuh berlangsung mulai Perjanjian Lama, Baru dan seterusnya ke masa depan (Ibrani 4:1-11).
4. Waktu antara penciptaan Adam dan Hawa dalam Kejadian 2 tampak memerlukan selang yang jauh melebihi 24 jam. Misalnya Kejadian 2:20 menyebut bahwa manusia (Adam) memberi nama pada semua hewan. Ahli biologi Linnaeus memerlukan waktu puluhan tahun untuk mengklasifikasi semua jenis species yang diketahui di Eropa pada abad ke-18.
5. Dalam Kejadian 2:4 kata untuk "hari," yom, merujuk pada seluruh waktu penciptaan. Ini untuk memperlihatkan keluwesan penggunaannya (lebih jelas bila dibaca pada Alkitab versi KJV:
"These are the generations of the heavens and of the earth when they were created, in the day that the LORD God made the earth and the heavens,")
Kesimpulan
Kesimpulan pertama yang bisa diambil, Kejadian 1 tidak seharusnya ditafsirkan secara literal. G.L. Archer dalam bukunya “Encyclopedia of Bible Difficulties” (Zondervan, 1982) mengatakan:
“To be sure, if we were to understand Genesis 1 in a completely literal fashion – which some suppose to be the only proper principle of interpretation if the Bible is truly inerrant and completely turstworthy – then there would be no possibility of reconciliation between modern scientific theory and the Genesis account. But true and proper belief in the inerrancy of Scripture involves neither a literal nor a figurative rule of interpretattion.”
(Jelasnya, bila kita harus memahami Kejadian 1 secara literal sepenuhnya – yang oleh sementara orang dianggap sebagai satu-satunya prinsip penafsiran yang tepat bahwa Alkitab benar-benar tidak salah dan bisa dipercaya sepenuhnya – maka tidak mungkin ada rekonsiliasi antara ilmu pengetahuan modern dengan kisah di Kejadian. Tetapi keyakinan yang benar dan tepat tentang kebenaran Alkitab tidak harus dengan menafsirkannya secara literal maupun figuratif.)
Lalu bagaimana kita harus memahami Kejadian 1? Dalam diskusi dengan beberapa ahli dan pengamat teologi dalam suatu milis, penulis berkesimpulan:
1. Isunya bukan soal mencocok-cocokkan dua paradigma (Alkitab dan ilmu pengetahuan), namun menerima kedua paradigma pada horisonnya masing-masing. Perlakuan terhadap teks Alkitab dan perlakuan terhadap teks yang dihasilkan ilmu pengetahuan tidak perlu dan tidak boleh sama. Kosmologi Kejadian 1 hanya jembatan menuju refleksi kita mengenai kosmogoni. Bahwa ada satu pencipta yang mencipta semesta dalam keteraturan (harmoni). Bagaimana detailnya, lantas menjadi tugas ilmu pengetahuan. Bisa saja teori big bang, bisa saja yang lain. Memperlakukan Alkitab dengan sikap ilmiah, dengan cara mencari detail jelas keliru. Mereka yang melakukan ini butuh kepastian terlebih dahulu bahwa Alkitab harus inerrant (tidak salah) dalam hal ilmu pengetahuan juga. Namun kalau kita menolak inerrancy (ketidak salahan) dan menerima infallibity (ketidak penyesatan) Alkitab, artinya, menerima pesan utama teks Kejadian 1, maka tidak ada masalah sama sekali dengan bagaimana data, detail dan fakta diungkapkan oleh ilmu pengetahuan.
2. Kejadian 1 adalah narasi mengenai perubahan dari ketidakteraturan menuju keteraturan, dari chaos menuju cosmos, menuju keseimbangan; dimana yang disoroti di sana bukanlah berlangsungnya proses itu sendiri melainkan peran Tuhan dalam kerangka ruang dan waktu, yang pada gilirannya melahirkan konsep "Tuhan yang hadir dalam sejarah".


________________________________________
• Dosen pada Departemen Astronomi, Institut Teknologi Bandung.
• Anggota GKI Pasteur Bandung.



Selengkapnya......

Jumat, 25 April 2008

Fanny J. Crosby

Penulis Besar Lagu Himne
Fanny J. Crosby (1820-1915)



Bila Anda menyanyikan lagu rohani lama, yang sudah sangat Anda kenal, kemudian Anda melihat ke bagian bawah buku nyanyian Anda, boleh jadi Anda akan menemukan nama Fanny J. Crosby sebagai pengarangnya.
Selama karirnya yang panjang, ia telah menulis lebih dari 8500 lagu rohani, banyak di antaranya masih sangat populer hingga sekarang. – misalnya Blessed Assurance ('Ku Berbahagia, KJ 392), Safe in the Arms of Jesus (Selamat Di Tangan Yesus, KJ 388), Pass Me Not, O Gentle Saviour (Mampirlah, dengar doaku, KJ 26), Jesus, Keep Me Near the Cross (Pada Kaki SalibMu, KJ 368) – setiap lagu merupakan bukti kecintaannya terhadap Yesus.
Fanny dilahirkan pada 24 Maret 1820 sebagai puteri keluarga John dan Mercy Crosby. Pada bulan Mei 1820, ketika ia masih berumur enam minggu, ia terkena demam, dan matanya agak terganggu. Dokternya di Putnam County, New York, sedang keluar kota, dan orang yang mengaku sebagai dokter salah memberikan pengobatan, hingga penglihatannya rusak dan tak bisa melihat lagi, orang itu lari meninggalkan kota karena panik.
Fanny tidak pernah merasa dendam pada orang itu. “Tak pernah sesaat pun selama hidup saya yang lebih dari delapan puluh tahun terkilas kebencian padanya, karena saya percaya…bahwa Tuhan yang Mahabaik… dengan cara itu memberkati saya untuk pekerjaan yang masih boleh saya lakukan.”
Orangtuanya, orang Kristen yang taat, membesarkan Fanny menjadi anak yang berbahagia dan percaya diri. Ia mengenakan pakaiannya sendiri, membereskan rambutnya sendiri, dan berlaku tertib tanpa cela. Fanny banyak menghabiskan waktunya dengan memanjat pohon, berkuda, dan menceritakan humor pada teman-temannya.
Orang yang mempunyai pengaruh kuat pada masa kanak-kanak Fanny adalah neneknya. Sebagai wanita yang cerdas dan sabar, ia sering mengajak Fanny berjalan-jalan di alam terbuka, menceritakan setiap kuntum bunga dan daun-daun secara sangat rinci dan Fanny mempelajarinya dengan sentuhan-sentuhan jarinya. Ia memperkenalkan pada karya-karya sastera dan puisi. Dan yang terpenting, ia membacakan cerita-cerita dari Alkitab setiap hari.
Walaupun mendapat pendidikan dengan penuh perhatian, kehausan Fanny akan pengetahuan tak pernah terpuaskan; ingatannya sangat luar biasa. Pada umur sepuluh tahun ia dapat mengingat sebagian besar Perjanjian Baru dan lima kitab Perjanjian Lama. Sayangnya, karena sekolah pada masa itu belum dilengkapi dengan perangkat untuk mengajar orang buta, ia tidak dapat memperoleh pendidikan umum.
Fanny berlutut bersama neneknya dan berdoa: “Tuhan yang Mahabaik, tunjukkan pada saya bagaimana saya dapat belajar seperti anak-anak lain.” Tak lama kemudian ibunya menyampaikan berita menggembirakan tentang kesempatan untuk masuk ke Institut Bagi Orang Buta di New York.
Dalam tahun itu juga, ia menjadi siswi terbaik dan setelah lulus ia menjadi guru di situ. Minat utamanya pada puisi, pada waktu senggang ia menuliskan puisi. Ketika Fanny berumur duapuluh, ia terkenal di New York dan menjadi pembicara yang banyak dicari untuk kutipan-kutipan puisi maupun untuk upacara-upacara resmi.
Walaupun populer, ia merasakan ada sesuatu yang kurang pada hidupnya, terjadinya wabah kolera yang hebat pada tahun 1849 menunjukkan padanya apakah itu. Lebih dari separuh siswa-siswi di Institut mati, salah satunya mati di pelukannya. Setelah membantu merawat mereka yang sakit selama beberapa bulan, ia hampir tertular oleh penyakit itu dan ia mengungsi ke luar kota.
Kematian teman-teman dekatnya sangat mengguncangkan Fanny. Di lubuk hatinya, ia tahu bahwa ia belum siap untuk mati. Pada 20 November 1850 ia berlutut di depan mimbar gereja dan memberikan hatinya kepada Yesus. Penulis biografi Basil Miller menceritakan kata-katanya: “Untuk pertama kali saya menyadari bahwa saya telah mencoba memegang dunia di salah satu tangan dan Tuhan di tangan yang lain.”Akhirnya, Tuhan yang diperkenalkan oleh neneknya menjadi nyata baginya.
Puisi-pusinya mencerminkan perubahan di hatinya, dan lagu-lagu pujian menggantikan puisi-puisinya. Ketika ia bertemu dengan komponis Kristen William Bradbury pada tahun 1864, segera mereka bersahabat. Bradbury membuat lagu-lagu bagi banyak syair-syair Fanny; walaupun ia bekerja dengan banyak komponis, kerjasama mereka yang paling erat.
Fanny biasanya mengarang puluhan lagu di kepalanya sebelum ia mendiktekannya pada sekretarisnya, tetapi bagaimana pun ia mencipta, ia selalu menggunakan cara yang sama. Ia menyebutkan caranya: “Mungkin cara ini kuno, yaitu selalu memulai pekerjaan dengan berdoa, saya tak pernah menuliskan lagu tanpa meminta pada Tuhan untuk menjadi sumber inspirasi saya.”
Ia menerima banyak undangan untuk berbicara hingga ia kewalahan, dan orang terkenal seperti Presiden Polk sering memanggilnya. Dengan memiliki banyak teman dan relasi, ia tak pernah merasa kesepian. Pada tahun 1858, Tuhan memberikan padanya seorang yang istimewa dalam kehidupannya, yaitu musisi buta Alexander Van Alstyne. Mereka menikah selama 44 tahun dan mempunyai seorang anak yang meninggal pada waktu bayi.
Walaupun pada akhir masa-masa hidupnya, Fanny tetap sibuk seperti biasa, bukan hanya dengan menulis lagu. Ia menaruh perhatian pada mereka yang kurang beruntung, dan ia bekerja sukarela pada pusat pelayanan lokal. Bila ada seseorang yang datang padanya dengan pertanyaan atau keperluan, ia selalu menemuinya secara pribadi dan membagikan padanya terang Firman Allah.
Fanny wafat dengan tenang di rumahnya di Bridgeport, Connecticut, pada 12 Februari 1915. Kerumunan pada saat pemakamannya merupakan bukti pengaruhnya yang luas yang dimilikinya bagi Tuhan. Kata-kata ini berasal dari salah satu lagunya (Saved by Grace) yang menyatakan hal yang paling diharapkannya: “And I shall see Him face to face and tell the story – saved by grace. (Dan aku akan bertemu muka dengan-Nya dan menuturkan kisah - diselamatkan oleh anugerah.)”




Selengkapnya......

Kamis, 24 April 2008

Penemuan Ron Wyatt

Penemuan Ron Wyatt

Ada penemuan arkeologi yang menarik dari seorang peneliti bernama Ron Wyatt yang mempunyai misi untuk menemukan Tabut Perjanjian.Inilah kisahnya.Sebelum kota Yerusalem diserang dan dihancurkan oleh pasukan Babilonia di bawah kepemimpinan Raja Nebukadnezar, maka Tabut Perjanjian telah disembunyikan di luar tembok Yerusalem dalam sebuah ruangan yang menyerupai gua.Ruangan tempat menyimpan Tabut itu kemudian ditutup dan membentuk suatu gundukan, sehingga tempat itu tidak dicurigai.Lambat laun, puing-puing reruntuhan akibat peperangan dan kejadian alam mempertebal gundukan tersebut hingga menjadi sebuah bukit kecil.
Bukit ini kemudian oleh Bangsa Romawi diberi nama Bukit Kalvari atau dalam bahasa Ibraninya disebut Bukit Golgota dan sehari-harinya orang Romawi memakainya sebagai tempat penyaliban bagi orang-orang terhukum.Dalam misi pencarian akan Tabut Perjanjian, dengan menggunakan peralatan ilmiah, Ron Wyatt menemukan adanya indikasi keberadaan emas di dalam Bukit Kalvari tersebut.Setelah menyelidiki, Wyatt menemukan bahwa di atas Bukit Kalvari terdapat 3 rongga terbuat dari pualam yang ditanam secara permanen. Pada rongga-rongga inilah salib diletakkan dan ditegakkan. Setiap rongga memiliki luas 13 inci persegi dan dalamnya 3 kaki. Tiap rongga ditutupi oleh semacam sumbat dengan 3 buah lubang tempat memasukkan jari tangan untuk membuka atau menutup rongga.Pada rongga yang kedua, yaitu rongga yang terletak di tengah, Wyatt menemukan retakan di bagian kiri yang menurun langsung ke bebatuan di bawah rongga tersebut.Wyatt kemudian meminta ijin kepada pemerintah Israel untuk melakukan penggalian di Bukit Kalvari. Setelah berkali-kali ditolak, akhirnya ijin diberikan juga.Wyatt lalu menggali sebuah parit sempit untuk menembus hingga ke dalam Bukit Kalvari. Setelah 2 tahun penggalian, yaitu pada bulan Januari 1982, akhirnya Wyatt menemukan adanya ruangan seperti gua dengan luas 22 x 14 kaki.Di dalam ruangan ini, Wyatt menemukan sisa-sisa perlengkapan Kenisah Sulaiman, yaitu Mezbah Korban Bakaran, Mezbah Roti Sajian, Mezbah Ukupan dan terletak di belakang adalah Tabut Perjanjian dengan 2 serafim yang sayapnya terbentang di atas Tutup Pendamaian.Di atas Tutup Pendamaian tersebut (Mercy Seat), Wyatt menemukan adanya percikan darah kering. Ia lalu mengirim sampel percikan darah tersebut ke laboratorium di Amerika Serikat.Hasil pemeriksaan laboratorium tersebut menunjukkan bahwa darah tersebut adalah tipe darah manusia.Berdasarkan uji kromosom, ditemukan bahwa darah tersebut mengandung 22 buah kromosom fisik bertipe sama dan 2 buah kromosom seks bertipe XY. Adanya kromosom seks bertipe XY menunjukkan bahwa darah tersebut adalah milik seorang laki-laki.Perlu diketahui bahwa manusia normal memiliki 23 pasang kromosom, yaitu 22 buah kromosom fisik dari ayah dan 22 buah kromosom fisik dari ibu; serta 1 pasang kromosom seks. Bila pasangan kromosom seks seseorang adalah XX, maka ia adalah perempuan.Bila pasangan kromosom seks seseorang adalah XY, maka ia adalah laki-laki.Jadi, total jumlah kromosom manusia normal adalah 46 buah dengan rincian 22 pasang kromosom fisik dan 1 pasang kromosom seks.Akan tetapi, pemilik darah ini hanya memiliki 22 buah kromosom fisik yang bertipe sama dan 1 pasang kromosom seks bertipe XY, sehingga totalnya hanya 24 buah kromosom saja.Penjelasan yang muncul adalah penjelasan irasional bahwa orang ini adalah laki-laki yang hanya mewarisi kromosom dari satu orang tua saja, yaitu dalam hal ini tipe kromosom yang dimiliki ibunya (tipe kromosom fisiknya sejenis dengan tipe kromosom seks X) dan ia tidak mewarisi kromosom lain, melainkan secara irasional mempunyai 1 kromosom tipe Y yang menjadikannya seorang laki-laki.

Sumber : Arkeologi Kristen



Selengkapnya......

Berdoa Untuk Orang-Orang Mati ?


Berdoa Untuk Orang-Orang Mati ?

Dalam setiap sistem kepercayaan, kecuali dalam Alkitab, doktrin "Api Penyucian Dosa" (purgatory) dan doa-doa untuk orang mati selalu ada.

Di Bangsa Kasdim, Mesir dan Yunani pengajaran ini cukup dikenal. Agama Budha juga mengenal api penyucian. Banyak orang Budha China harus membayar untuk melepaskan sebuah jiwa dari api penyucian. Dalam agama Zoroaster, satu jiwa harus melewati 12 tahap penyucian sebelum masuk ke surga.

Konsep pemberian uang bagi mereka yang meninggal berasal dari jaman purbakala. Rupanya ini cukup berpengaruh terhadap orang Israel, karena itu diingatkan untuk tidak memberi persembahan bagi keperluan "Orang Mati" (Ulangan 26:14).

Gagasan mengenai api penyucian dumulai sekitar tahun 600, ketika Pus Gregorius Agung menyatakan ada sebuah tempat untuk penyucian jiwa-jiwa sebelum masuk ke surga. Pernyataan ini baru dijadikan dogma ketika diadakan Konsili Florence pada tahun 1459.

Gagasan mengenai api penyucian dan memberi uang untuk doa-doa menolong orang mati yang berada di dalam api penyucian itu bukan pelajaran Kristus dan Para Rasul.

Martin Luther mulai melawan penjualan surat penghapusan siksa (Lat. Indulgensia) dan itulah asal mulanya pergerakan pembaharuan Gereja (Reformasi). Maka sekarang tidak dikatakan lagi kepada orang-orang bahwa uang bisa diberi untuk pembebasan jiwa-jiwa yang tersiksa dalam api penyucian.

Pengkhotbah 9:5-6 mengatakan, "Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang mati tidak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap. Baik kasih mereka, maupun kebencian dan kecemburuan mereka sudah lama hilang, dan untuk selama-lamanya tak ada lagi bagian mereka dalam segala sesuatu yang terjadi dibawah matahari."

Dari ayat-ayat diatas jelaslah bahwa berdoa untuk orang-orang mati tidak berguna karena tidak ada hubungan lagi dengan mereka.

Ada orang-orang yang suka pergi ke kuburan untuk berdoa bagi orang mati. Itupun tidak berguna karena tidak ada apa-apa lagi di dalam kuburan itu. "Debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya" (Pengkhotbah 12:7). Semua jiwa dan roh ada dalam pemeliharaan Allah. mereka yang telah tinggalkan tubuh mereka menunggu waktu kebangkitan. Allah-lah yang menentukan nasibnya pada akhirnya (2 Kor 5:9-10; Wahyu 20:11-16).

Ada sebagian orang yang minta petunjuk kepada orang-orang mati. Menurut Firman Tuhan hap itupun merupakan dosa besar karena mereka berhubungan dengan roh-roh jahat (Yes 8:19; Ul 18:11).

~ Abbalove ministries ~


Selengkapnya......

ANAK TUHAN KEBAL SANTET

Di bumi Indonesia yang sudah maju dalam peradaban dan di era digital ini rupanya kedoyanan beberapa masyarakat masih melahap habis hal-hal yang berbau klenik sesajen dan kinerja setan.Tidak peduli di kantor yang sudah melakukan ekspor import atau di kalangan kelas atas sekalipun setan masih ingin berkiprah menawarkan solusi membantai pihak lawan! Mau dikata apa orang yang cupet pikiran dan jahat dalam prilakunya akan menginput data dan mendownload semua file-filenya iblis untuk dipergunakan menghancurkan pihak lawan dan mengirim virus yang mematikan.

Mereka bukan orang-orang bodoh lulusan Sekolah Dasar atau menengah melainkan berpredikat Sarjana atau master di bidangnya, wajah cantik tutur kata manis namun tingkah laku busuk, lihatlah saat-saat kematian orang yang melakukannya santet terhadap pihak lawan akan membusuk di neraka seiring dengan kejahatannya, mbok iyo nyadar bahwa hidup ini cuma satu kali, bertobatlah! Jangan belajar main api kalau tidak mau terbakar nanti sebab sampai kapanpun tumbal setan akan selalu menuntut tidak pernah ada yang gratis dan nyawa taruhannya. Orang yang pernah melakukannya akan terus di kejar sampai keturunan ke tujuh kecuali orang tersebut bertobat dan meminta pengampunan kepada Tuhan sendiri.

Iblis menawarkan pinjaman tanpa agunan, proses cepat tidak bertele-tele dan langsung bisa dirasakan dan dinikmati untuk keperluan apa saja namun bukan saja bunganya selangit melebihi rentenir manapun di dunia ini tetapi juga meminta tumbal sebagai bonus yang harus dibayarkan dan tumbalnya adalah taruhan nyawanya sendiri atau keturunannya. Anak Tuhan yang defisit rohaninya akan berada di posisi tidak aman dan akan segera tereliminasi sementara mereka yang memiliki deposit rohani tentu saja melaju ke babak final gelanggang pertandingan dan menang. Mari kita simak nuansa dunia roh sebagai sumber malapetaka dan sekaligus sumber berkat besar!

SEKILAS DUNIA ROH
Di planet bumi ini ada dua dunia yang berbeda yang saling mempengaruhi, yakni dunia rohani dan dunia jasmani. Dunia jasmani adalah dunia yang kasad mata, yang dapat dirasakan dan diraba, yang memiliki keterbatasan ruang dan waktu. Sebaliknya dunia rohani (alam roh), melebihi kenyataan dunia ini karena sifatnya kekal dan tidak pernah tergantung pada ruang dan waktu,serta kita tidak dapat merabanya dengan panca indera. Alkitab mengakui bahwa dunia rohani sangat memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan sehari-hari secara fisik. Dalam dunia roh terkadang terjadi peperangan, diskusi atau percakapan dan dakwaan yang berakibat dalam kehidupan jasmaniah manusia. Alkitab mencatat perbincangan antara Allah dan setan, dimana setan menuduh Allah "kkn” dengan Ayub (Ayub 1:6-12).

Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap Tuhan dan diantara mereka datanglah juga iblis. Maka bertanyalah Tuhan kepada iblis: "Dari mana engkau?” Lalu jawab iblis kepada Tuhan: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." Lalu bertanyalah Tuhan kepada iblis: "Apakah engkau memperhatikan hambaKu Ayub? Sebab tiada seorangpun dibumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." Lalu jawab iblis kepada Tuhan: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya?Apa yang dikerjakannya telah Kau berkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah dinegri itu. Tetapi ulurkanlah tanganMu dan jamahlah segala yang dipunyainya,ia pasti mengutuki engkau dihadapanMu." Maka firman Tuhan kepada iblis: "Nah, segala yang dipunyaimya ada dalam kuasamu;hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah iblis dari hadapan Tuhan.

Dari bacaan diatas, dapat kita mengerti bahwa alam roh adalah tempat tinggal Allah pencipta langit dan bumi, orang percaya menamakannya Sorga, yang alamatnya adalah jalan Sorga kekal, Kelurahan Sukacita, nomor kelimpahan, RT keberkatan, RW kesuksesan, kode posnya Yohanes 3:16. Sedangkan iblis mahluk yang bergentayangan itu, beralamat dineraka yang kekal,nomor penderitaan, RT malapetaka, RW kecelakaan, Kelurahan penyakitan, kode posnya Wahyu 20:10. Dalam bacaan tersebut iblis bisa mampir ketetangganya, Sorga, dan melakukan perbincangan dengan Allah yang dilakukan dialam roh. Ternyata perbincangan tersebut akan mempengaruhi kondisi ekonomi, kesehatan, tingkat sosial dan perasaan Ayub.

Nampak seolah-olah perbincangan dalam dunia roh tersebut merupakan rencana yang kejam dan tidak mempunyai perasaan.Sesudah perbincangan tersebut keadaan Ayub “droop shoot", hancur berantakan. Semua keadaan neraka turun menjadi milik Ayub, yakni malapetaka, penyakitan, penderitaan dan terbuang. Allah tidak pernah membiarkan iblis menjamah anak-anak Tuhan tanpa seizin Dia. Kalaupun itu terjadi Allah pasti punya alasan, dan Dia akan memberikan kekuatan yang kemudian menjadikan anak Tuhan tampil sebagai pemenang.

Contoh kedua ada didalam 2 Samuel28:1-25, disaat raja Saul meminta pertolongan medium (pemanggil arwah) dan peramal untuk memanggil roh Samuel. Terlepas dari kontroversi apakah sungguh-sungguh roh Samuel yang datang tetapi kenyataan dilapangan membuktikan bahwa dunia spiritual itu memang mempengaruhi kehidupan jasmaniah kita. Dalam kitab Yudas terdapat rekaman perdebatan antara malaikat Mikhael dan iblis "….tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!" (Yudas 1:9). Dalam kisah Rasul 16:13-18 kuasa kegelapan dapat mengubah ekonomi susah menjadi konglomerat (ay 16), dan kuasa itu mengganggu Paulus sehingga harus dihardiknya. Hal itu dilakukan beberapa hari lamanya,tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." seketika itu juga keluarlah roh itu (ay 18). Iblis dapat menyobek-nyobek baju dari 7 anak imam Skewa yang mencoba mengusir dan menyumpahi setan sehingga mereka lari dengan telanjang!

Dalam pelayananNya, Yesus seringkali menjumpai orang yang kerasukan setan. Kisah di Gadara terdapat dua orang yang kerasukan setan (Matius 8:28-34). Iblis sanggup memasuki tubuh seseorang bersama-sama sahabat-sahabatnya yang jumlahnya ribuan orang. Dalam kisah orang kemasukan setan di Gadara tersebut, Yesus mengijinkan iblis transfer ke babi-babi, Yesus mengabulkan permintaan mereka, tapi bukan berarti Tuhan kompromi dengan iblis. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu dan memasuki babi-babi itu. Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun bebas dari tepi jurang kedalam danau dan mati lemas didalamnya (Markus 5:13). Jadi kuasa yang berada di alam roh dapat intervensi kedalam kehidupan setiap orang, untuk itu berdoalah supaya kuasa kegelapan tidak berintervensi kedalam kehidupan kita!

MENELANJANGI SANTET
Dapat dipastikan bahwa santet adalah salah satu produk dari kuasa setan. Ilmu gelap ini lahir dari peradaban dinamisme dan animisme yang kuat, suatu ilmu yang mematikan dan melibas banyak korban! Sekalipun nampaknya ilmu tradisional, tetapi pada abad komputer ini, ilmu santet masih eksis dengan segala motivasinya, yang intinya adalah bertujuan membunuh setiap pihak yang menjadi lawan mereka (klien dari kuasa kegelapan-red). Disamping hal tersebut diatas, ilmu ini juga dapat dipakai untuk menguasai pola pikir orang lain, mengendalikannya dan membuat orang-orang disekitarnya tunduk. Apabila seseorang yang memiliki ilmu santet adalah seorang pemimpin maka dapat dipastikan semua anak buahnya akan ABS (asal bapak senang), tunduk mati tanpa kompromi. Sekalipun pemimpin salah, ia tetap dibela dan dibenarkan.

Ilmu ini memiliki tingkatan dari yang terendah sampai yang tertinggi. Dari tingkatan terendah, ilmu ini berawal dari rasa kebencian yang mendalam, kemudian iblis dan setan yang menanamkan benih kebencian tersebut akan membakar gelora kebencian sampai benih itu membuahkan hasilnya, yaitu tertanamnya akar kepahitan dan dendam kesumat didalam jiwanya. Pada tingkat ini sebenarnya kita telah "menyantet" orang yang kita benci tersebut, karena berdasarkan kebencian dan dendam kesumat itu, biasanya kita akan memberikan sikap atau respon-respon yang negatif terhadapnya, sehingga dia atau mereka akan merasakan akibat-akibat buruk dari sikap kita tersebut. Hatinya tidak tenang,gelisah, susah dan serba salah, tidak jarang diantara mereka menjadi sakit dan menderita karena kebencian serta dendam kesumat kita. Taraf ini dapat berlanjut dengan timbulnya segala keinginan untuk mencelakakan orang yang kita anggap sebagai musuh atau lawan kita tadi dengan memanfaatkan segala cara yang ada; penganiayaan fisik, terror, intimidasi, sampai kepada tindakan yang melibatkan kuasa kegelapan didalamnya entah itu tenun, santet, guna-guna atau apapun bentuknya asal musuh kita dapat kita celakakan. Namun jangan salah sangka, pihak yang akan menerima akibat yang terburuk adalah orang yang memiliki kebencian dan dendam kesumat itu sendiri. Sudah terlalu banyak kesaksian yang menyatakan bahwa seseorang mengidap penyakit paru-paru, kanker, jantung, darah tinggi dan penyakit-penyakit kakap lainnya karena rasa benci dan dendam yang mereka pendam begitu lama.

Allah dengan hikmatnya yang luar biasa tahu bahwa akar pahit dan kebencian dapat menimbulkan penyakit yang tidak dapat diobati maka dalam Alkitab Allah menaburkan nasehat-nasehat yang selalu mengingatkan kepada kita, orang percaya,agar tidak terjebak dalam dosa santet ini, yakni kebencian dan akar pahit! Penulis Ibrani mengatakan: "Jagalah supaya jangan seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah,agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang" (Ibrani 12:15). Kebencian dan iri hati membahayakan kehidupan orang beriman, Paulus mengetahuinya dan menasehatkan kepada jemaatnya: "….tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah,supaya jangan kamu saling membinasakan" (Galatia 5:15). Petrus yang menyaksikan bagaimana gurunya, Yesus Kristus, hidup tanpa penyakit, memberikan rahasianya "….karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah" (1 Petrus 2:1). Tidak pernah sekalipun Yesus menderita sakit hal ini disebabkan Ia memiliki jiwa yang sungguh-sungguh bersih dari berbagai macam kejahatan dan akar pahit!

Jadi ilmu santet dalam tingkatan dasar ini tidak perlu kursus atau susah-susah mendapatkannya, sebab iblis melalui kelicikannya, dapat dengan mudah memasukkan roh kebencian kepada semua orang, termusuk juga kepada orang percaya. Mungkin kita, orang percaya, tidak mengerti apa yang disebut santet. Santet ini dalam arti manifestasinya adalah kebencian, bagaikan sebuah wabah yang dapat menjangkiti anak-anak Tuhan! Sekali iblis melihat perseteruan diantara anak-anak Tuhan, maka ia mulai memasang strateginya dengan memasukkan roh kebencian lengkap dengan bumbu-bumbu tambahannya, sehingga gampang memecah belah dan akhirnya membinasakan mereka.

Yesus mengajarkan kepada setiap orang percaya untuk bersikap benar dalam ibadah, : "…. tinggalkanlah persembahanmu didepan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali dengan mempersenbahkan persembahanmu itu" (Matius 5:24). Seharusnya anak-anak Tuhan dapat dikatakan tidak layak beribadah atau mengikuti perjamuan apabila hidup dalam kebemcian. Yesus mengatakan mereka harus berdamai terlebih dahulu sebab berdamai, saling mengampuni dan memaafkan, maka hati seseorang akan terbebas dari berbagai macam akar pahit yang menimbulkan penyakit. Petruspun menekankan agar kita saling mengasihi karena kasih menutupi banyak sekali dosa,"….Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain,sebab kasih menutupi banyak sekali dosa". Dengan mengasihi orang lain maka seseorang bersih dan tidak ada alasan untuk roh kebencian masuk dan bertahta dalam kehidupannya!

Apabila seseorang sungguh-sungguh tenggelam dalam kebencian yang berlarut-larut maka ia akan menciptakan image (sugesti terpola) kebencian itu terus-menerus kepada orang yang dituju, ini bukan hanya membahayakan seteru atau (pihak lawan). Apabila orang lain juga memiliki sikap kebencian maka terjadi peperangan roh dalam dua orang yang berpola pikir sama! "Perang spirit kebencian” jenis ini juga dapat dikatakan santet! Yang rugi bukan saja pihak lawan tetapi juga diri sendiri, apalagi bila pihak lawan tidak menaruh dendam dan ia sudah mengampuni maka kebencian itu akan berbalik dan sangat membahayakan! Yohanes mangajarkan agar setiap orang percaya memiliki jiwa yang bersih ”….saudaraku yang kekasih, aku berdoa,semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja" (3 Yohanes 1:2).

Iblis dan setan sangat tidak berkeberatan untuk dimintai pertolongan membantai pihak lawan. Bahkan ia membujuk dan menawarkan diri tanpa imbalan tetapi makan korban sebab untuk urusan mencuri, membunuh dan membinasakan (Yohanes 10:10a) setan sangat profesional. Setan tidak pernah terjun sendiri dalam bentuk aslinya, tetapi ia memakai alat-alat yang menarik manusia, sehingga manusia tertipu. Sebab iblis dapat menyamar sebagai malaikat terang (2Korintus 11:1). Cara kerja iblis meniru cara keja Tuhan, sebagai contoh Tuhan memiliki nabi, rasul, dan hamba-hamba Tuhan; iblis juga memiliki dukun-dukun, pemanggil arwah atau orang menyebutnya medium, dan peramal-peramal (1 Samuel 28:7) dan lain-lain. Didunia modern sekarang ini muncul paranormal, ahli kwamia, ahli perbintangan yang menganggap dirinya memiliki ilmu yang gaib, mengerti dunia roh, dan mampu meramal kehidupan masa depan suatu bangsa atau orang lain, tetapi mereka gagal dan tidak memiliki kemampuan untuk meramal nasib diri sendiri! Dari manakah ilmu mereka, dari Firman Tuhan-kah atau dari dunia kegelapan. Orang dapat mengambil kesimpulan secara pasti, sebab hanya ada dua dunia yang berbeda sekaligus bertentangan yakni dunia terang yang berasal dari Allah dan dunia kegelapan yang berasal dari setan!

Tingkatan kedua dari ilmu santet ini adalah minta pertolongan dari pihak luar yakni alat-alat setan tersebut untuk menyalurkan kebencian yang tertanam kepada orang lain yang menjadi seteru. Tindakan ini biasa menyiksa secara fisik dan kemudian membunuh lawan. Dukun –dukun yang dimintai jasanya ini tidak sembarangan dalam membunuh lawan. Biasanya mereka melihat siapa orang yang akan dituju apakah mereka memiliki kekuatan supranatural (rohani) atau tidak. Jika orang yang dituju tidak memilikinya maka dengan mudah akan dibantainya. Tetapi kalau orang yang dituju memiliki kekuatan supranatural (rohani) maka mereka akan adu kekuatan karena didunia kuasa kegelapan pun terjadi perang sesuai tingkatannya. Hal ini diungkapkan Alkitab dalam Lukas 11:14-22, ketika Yesus mengusir setan dari Baalzebul artinya penghulunya, pimpinannya. Paulus menyebutkan beberapa tingkatan kuasa setan dalam Efesus 6:12, karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging tetapi melawan
pemerintah-pemerintah, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat diudara. Dalam membunuh lawan biasanya dukun atau orang pintar atau sejenisnya memakai kekuatan gaib, (kuasa setan) dengan benda-benda seperti jarum, beling, silet, ular, kadal, gunting, paku, sampai benda-benda besar seperti kuali, wajan dan lain-lain. Bila benda-benda ini masuk pada tubuh orang yang disantet, orang yang bersangkutan akan sangat menderita dan bisa mencapai kematian, menurut selera yang menyantet

Dalam kitab bilangan 22 menjelaskan ilmu santet yang dimiliki Bileam. Raja Moab (Balak) sangat ketakutan menghadapi bangsa Israel sehingga ia harus minta bantuan Bileam untuk menyantet (mengeluarkan kata-kata kutuk) kepada bangsa pilihan Allah, dengan imbalan harta yang banyak. Tetapi Bileam menolak,karena ia tahu siapa pribadi yang berada dibalik bangsa Israel, kekuatannya tidak terkalahkan! Tetapi bujuk rayu harta dan kekayaan, Bileam pergi juga untuk menyantet Israel. Tetapi Allah tidak mengizinkan, Allah harus menghalanginya dengan malaikatNya sehingga keledai itu dapat berbicara,(disepanjang sejarah dunia keledai hanya dapat berbicara dalam Alkitab, aneh tapi nyata) ...Ketika itu Tuhan membuka mulut keledai itu, sehingga ia berkata kepada Bileam: "Apakah yang kulakukan kepadamu,sampai engkau memukul aku tiga kali?" jawab Bileam kepada keledai itu: ’Karena engkau mempermainkan aku; seandainya ada pedang ditanganku, tentulah engkau kubunuh sekarang." Tetapi keledai itu berkata kepada Bileam: "Bukankah aku ini keledai yang kau tunggangi selama hidupmu sampai sekarang? Pernahkah aku berbuat demikian kepadamu?” jawabnya : "Tidak." Kemudian Tuhan menyingkapkan mata Bileam; dilihatnya malaikat Tuhan dengan pedang terhunus ditangaNya berdiri dijalan, lalu berlututlah ia dan sujud (Bilangan 22:28-31). Sekalipun kejadian ini begitu dahsyat bagi Bileam, tetapi ia memiliki minat untuk mengutuk dan menyantet Israel, namun Allah tidak mengizinkannya dan mengubah santet dan kutuk itu menjadi berkat! Allah sanggup mengubah kutuk itu menjadi berkat. Lidah Bileam dibelokkan oleh Tuhan ….Lalu Bileam mengucapkan sanjaknya, katanya: "Dari Aram aku disuruh datang oleh Balak, raja Moab, dari gunung-gunung sebelah timur: Datanglah, katanya, kutuklah bagiku Yakub, dan datanglah, kutukan Israel. Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak diserapah Allah?Bagaimanakah aku mengutuk yang tidak dikutuk Tuhan? Sebab dari puncak gunung- gunung batu aku melihat mereka, dari bukit-bukit aku memandang mereka. Lihat, suatu bangsa yang diam tersendiri dan tidak mau dihitung diantara bangsa-bangsa kafir. Siapakah yang menghitung debu Yakub dan siapakah yang membilang bondongan-bondongan Israel? Sekiranya aku mati seperti matinya orang-orang jujur dan sekiranya ajalku seperti ajal mereka!" Lalu berkatalah Balak kepada Bileam: "Apakah yang kau lakukan kepadaku ini?Untuk menyerapah musuhkulah aku menjemput engkau,tetapi sebaliknya engkau memberkati mereka." (Bilangan 23:6-11) .Jika Allah tidak mengizinkan kuasa iblis menjamah anak-anak Tuhan (ingat kasus Ayub), dengan cara apapun juga tidak akan dapat terlaksana. Bileam raja kutuk dan santet ini memiliki keinginan untuk memperoleh upah yang berupa harta yang banyak untuk mengutuki Israel tetapi Allah tidak membiarkan, hal ini terjadi berulang kali! (Baca ayat-ayat selanjutnya)

Dalam, hal santet menyantet membutuhkan waktu dan tenaga, tetapi nampaknya terjadi keganjilan yang besar dalam peristiwa santet menyantet di Banyuwangi ini, sebab santet bukan saja perang dunia spiritual saja tetapi perang fisik yakni orang ad yang datang yakni pembunuh bayaran (ninja) dan membunuh dukun-dukun santet.

Ilmu santet yang ketiga adalah santet menguasai pola pikir orang lain. Orang yang memiliki ilmu santet tingkat tinggi ini berusaha keras memperlengkapi dirinya dengan berbagai macam kuasa-kuasa kegelapan, jimat-jimat dan ajian-ajian dengan tirakat atau puasa berhari-hari. Bisa tidak menjamah makanan dan minuman, tidak tidur, beredam dilaut (kungkum-bhs jawa) mempersembahkan tumbal, mengucapkan rapal-rapal yakni mantra (ayat-ayat dari dukun), memohon kepada iblis supaya menurunkan kuasa kepadanya untuk dapat mempengaruhi orang lain, siapapun dan bagaimanapun! Bila orang ini sudah mendapatkannya maka dengan mudah dapat mempengaruhi pikiran orang lain. Membuat orang lain gampang tertunduk, dengan pengaruh yang dimilikinya. Semakin besar daya yang dimilikinya maka semakin besar pula jumlah orang yang dapat dikuaasainya! Tetapi ini tidak hanya berlaku bagi para pemimpin dunia, tetapi bagi mereka yang melakukan kejahatan. Terkadang dipasar, mall atau dimanapun, seseorang sok akrab, bisa berlagak kenal dengan sepatah kata, kalung, gelang, jam, dompet dalam waktu singkat bisa lenyap. Seakan-akan tunduk tanpa kompromi menyerahkan dengan sukarela. Sesudah itu teriak, nggak rela….nggak rela….!!", baru merasakan akibatnya. Ini salah satu jenis santet yang dapat mempengaruhi pola pikir orang lain sehingga siapapun baik yang dikenal maupun tidak bisa gampang menurutinya, tanpa perlawanan. Untuk itulah anak-anak Tuhan sebelum bepergian harus berdoa supaya niat jahat kuasa manapun dipatahkan dan dijauhkan!

IMUNISASI SANTET
Anak kecil yang diimunisasi polio akan kebal terhadap polio. Demikian juga anak-anak Tuhan harus diimunisasi santet supaya kebal santet. Imunisasi santet ini tidak perlu pergi ke dukun santet dan minta serumnya. Anak Tuhan harus memperlengkapi diri dengan Firman Allah! Hal ini bisa terjadi, sebab Firman Tuhan memiliki kuasa yang sangat dahsyat yang tidak akan pernah ditembus oleh kuasa apapun juga. Paulus menegaskan bahwa Injil adalah kekuatan Allah"….sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang Yunani sebab didalamnya nyata kebenaran Allah,yang bertolak kepada iman dan memimpin kepada iman,seperti ada tertulis: ”Orang benar akan hidup oleh iman." (Roma 1:16-17).

Bila seseorang tinggal di dalam Yesus berarti Tuhan menjadi satu dengan Dia. Istilah Immanuel dalam bahasa jawa memiliki arti "manunggaling kawula gusti", artinya menjadi satunya Allah dan manusia. Jadi setiap orang percaya kepada Yesus sudah memiliki kemampuan dan kekuatan yang tidak dapat ditembus kuasa setan manapun termasuk santet. Yesus adalah Firman yang hidup (Yohanes 1;14) Bila seseorang hidup dalam Firman berarti ia hidup dalam kuasa Allah. Matius menegaskan kepada kita…..Yesus mendekati mereka dan berkata:"Kepadaku telah diberikan segala kuasa di sorga dan dibumi" (Matius 28:18). Bila Firman itu dimiliki anak-anak Tuhan maka Firman itu membersihkan jiwa, Yohanes 15:3….."Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.” Orang yang memiliki hati yang bersih tidak dapat dimasuki oleh kuasa setan.

Dalam kebudayaan Tionghoa, mereka percaya tulisan-tulisan tertentu sanggup menolak bala (kutuk, malapetaka dan setan),biasanya tulisan ini di pasang di depan pintu rumah supaya bila setan melihat maka tidak berani masuk,tulisan itu biasanya berbunyi demikian:

Chiang Tze Ya,ada disini
Gunung Thai San,ada disini

Menurut kebudayaan animisme semua benda mempunyai majikan, tuan atau malaikat dan yang menentukan jabatan malaikat-malaikat tersebut adalah Chiang Tze Ya, perdana menteri kerajaan Cho Wen Wang dan Chou Wu Wang. Kalau Chiang Tze Ya ditaruh depan rumah maka tidak ada kuasa setan manapun juga yang berani memasukinya, sebab panglima itu dianggap dewa yang mampu menolak kutuk dan setan. Jenis kedua adalah nama sebuah gunung Thai San berada di Tiongkok Utara, terkenal suci dan tidak ada roh-roh sehingga iblis tidak berani melakukan yang jahat-jahat. Mereka percaya kalau setan dapat membaca huruf-huruf Cina tersebut akan pergi. Bagaimana kalau setannya buta huruf Cina, sebab setannya adalah setan Jawa, yang hanya bisa membaca huruf Jawa, ia akan tetap bisa masuk! Dalam kebudayaan yang animisme saja orang percaya adanya panglima yang dilestarikan sampai abad ini untuk menolak kutuk dan ada tempat nama gunung suci yang tidak mampu dijangkau oleh kuasa setan.

Chiang Tze Ya adalah panglima yang sudah mati dan tidak memiliki kekuatan apapun juga tetapi Yesus adalah Allah yang hidup dan kuasaNya tidak pernah berubah dari dahulu sekarang dan selamanya, Ayub 23:13”….Tetapi Ia tidak pernah berubah. ” Penulis kitab Ibrani memastikan bahwa Yesus Kristus tetap sama,baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya (Ibrani 13:8). Bila Yesus menjadi panglima hidup kita, maka tidak akan ada kuasa manapun yang barani menjamah hidup kita. Yesus telah mengalahkan kuasa manapun juga, Ia sudah mengalahkan iblis dan Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita kedalam Kerajaan AnakNya yang kekasih (Kolose 1:13). Kuasa setan, kutuk dan santet tidak untuk dijadikan sahabat tetapi oposisi yang harus dihancurkan.Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia akan lari daripadamu! (Yakobus 4:7). Bila setiap orang sudah diimunisasi santet maka akan kebal santet, imunisasi itu adalah tenggelam dan hidup dalam Firman Allah yang hidup!

MENANG ATAS SANTET
Kebudayaan yang paling banyak dikuasai setan adalah Mesir, pepatah yang mengatakan bila ada 10 aliran kuasa kegelapan, diantaranya ada di Mesir. Di zaman perjanjian lama, ketika Musa mempertontonkan Kuasa Allah melalui tongkat ular menjadi ular dalam Keluaran 4:3-4 Firman Tuhan berkata: ”lemparkanlah itu ketanah." Dan ketika dilemparkannya ketanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya. Tetapi Firman Tuhan berkata kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu dan peganglah ekornya"; Musa mengulurkan tangannya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat ditangannya. Inilah demonstrasi kusa Allah yang pertama didemonstrasikan selain penciptaan langit dan bumi! Berbekal dari kuasa dan mujizat inilah Musa dan Harun mendemonstrasikan kuasa Allah didepan Raja Mesir itu tetapi iblis tidak mau kalah dan mencoba mengalahkan kuasa Allah tersebut. Firaun mentertawakan kuasa Allah dan membandingkan dengan permainan iblis, ….masing-masing mereka melemparkan tongkatnya, dan tongkat-tongkat itu menjadi ular; tetapi tongkat Harun menelan tongkat-tongkat mereka (Keluaran 7:12). Tidak ada satu kuasa setan manapun diatas bumi atau dimanapun, sanggup mengalahkan kuasa Allah dan kuasa itu telah diberikan kepada kita. Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada didalam kamu, lebih besar dari roh yang ada di dalam dunia (1 yohanes 4:4). Allah bukan saja menjanjikan kemenangan kepada kita tetapi lebih dari pemenang(Roma 8:37).

Bahkan Ia juga memperlengkapi kita dengan perlengkapan senjata Allah…."Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis; karena perjuangan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat diudara. Sebab itu ambillah seluruh perlangkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itudan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.Jadi berdirilah tegap, berikatpanggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman,sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari sijahat,dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu Firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. "(Efesus 6:11-18). Dengan senjata-senjata itulah maka semua ilmu kegelapan tidak akan mampu bertahan dihadapan hadirat Allah!

Semua kuasa dan penguasa di udara yakni kuasa setan yang berada diteritorial Indonesia ini seharusnya tidak dapat mengendalikan pemerintahan Indonesia jika saja para pemerintahan yang ada tahu bahwa semua kutuk, malapetaka dan ilmu-ilmu dari perdukunan dan kuasa-kuasa yang pernah dipakai dimasa silam,harus dipatahkan dan dihancurkan terlebih dahulu baru memulai pemerintahan yang baru! Bila kuasa setan masih diijinkan beroperasi di bumi Indonesia tercinta maka kutuk itu tetap akan membayangi setiap pemerintahan dan rakyatlah yang menderita. Allah janjikan kemenangan dan memperlengkapi kita dengan kuasanya.

Tulisan ini Diambil Dan Disadur Dari:HolySpirit Ministry
Ditulis Oleh HambaNya:Timotius B.Sarono M.th . .
~ Pustaka Lewi ~



Selengkapnya......

Kesaksian dari Pemeran Yesus di film The Passion

THE PASSION OF JIM CAVIEZEL

Jim Caviezel adalah aktor Hollywood yang memerankan Tuhan Yesus dalam Film “The Passion Of Jesus Christ”. Ini Kesaksiannya,…

JIM CAVIEZEL ADALAH SEORANG AKTOR BIASA DENGAN PERAN-PERAN KECIL DALAM FILM-FILM YANG JUGA TIDAK BESAR. PERAN TERBAIK YANG PERNAH DIMILIKINYA (SEBELUM THE PASSION) ADALAH SEBUAH FILM PERANG YANG BERJUDUL “THE THIN RED LINE”. ITUPUN HANYA SALAH SATU PERAN DARI BEGITU BANYAK AKTOR BESAR YANG BERPERAN DALAM FILM KOLOSAL ITU.

Dalam Thin Red Line, Jim berperan sebagai prajurit yang berkorban demi menolong teman-temannya yang terluka dan terkepung musuh, ia berlari memancing musuh kearah yang lain walaupun ia tahu ia akan mati, dan akhirnya musuhpun mengepung dan membunuhnya.
Kharisma kebaikan, keramahan, dan rela berkorbannya ini menarik perhatian Mel Gibson, yang sedang mencari aktor yang tepat untuk memerankan konsep film yang sudah lama disimpannya, menunggu orang yang tepat untuk memerankannya.

“Saya terkejut suatu hari dikirimkan naskah sebagai peran utama dalam sebuah film besar. Belum pernah saya bermain dalam film besar apalagi sebagai peran utama. Tapi yang membuat saya lebih terkejut lagi adalah ketika tahu peran yang harus saya mainkan. Ayolah…, Dia ini Tuhan, siapa yang bisa mengetahui apa yang ada dalam pikiran Tuhan dan memerankannya? Mereka pasti bercanda."

Besok paginya saya mendapat sebuah telepon, “Hallo ini, Mel”. Kata suara dari telpon tersebut. “Mel siapa?”, Tanya saya bingung. Saya tidak menyangka kalau itu Mel Gibson, salah satu actor dan sutradara Hollywood yang terbesar. Mel kemudian meminta kami bertemu, dan saya menyanggupinya.

Saat kami bertemu, Mel kemudian menjelaskan panjang lebar tentang film yang akan dibuatnya. Film tentang Tuhan Yesus yang berbeda dari film-film lain yang pernah dibuat tentang Dia. Mel juga menyatakan bahwa akan sangat sulit dalam memerankan film ini, salah satunya saya harus belajar bahasa dan dialek alamik, bahasa yang digunakan pada masa itu.

Dan Mel kemudian menatap tajam saya, dan mengatakan sebuah resiko terbesar yang mungkin akan saya hadapi. Katanya bila saya memerankan film ini, mungkin akan menjadi akhir dari karir saya sebagai actor di Hollywood.

Sebagai manusia biasa saya menjadi gentar dengan resiko tersebut. Memang biasanya aktor pemeran Yesus di Hollywood, tidak akan dipakai lagi dalam film-film lain. Ditambah kemungkinan film ini akan dibenci oleh sekelompok orang Yahudi yang berpengaruh besar dalam bisnis pertunjukan di Hollywood. Sehingga habislah seluruh karir saya dalam dunia perfilman.

Dalam kesenyapan menanti keputusan saya apakah jadi bermain dalam film itu, saya katakan padanya. “Mel apakah engkau memilihku karena inisial namaku juga sama dengan Jesus Christ (Jim Caviezel), dan umurku sekarang 33 tahun, sama dengan umur Yesus Kristus saat Ia disalibkan?”

Mel menggeleng setengah terperengah, terkejut, menurutnya ini menjadi agak menakutkan. Dia tidak tahu akan hal itu, ataupun terluput dari perhatiannya. Dia memilih saya murni karena peran saya di “Thin Red Line”.

Baiklah Mel, aku rasa itu bukan sebuah kebetulan, ini tanda panggilanku, semua orang harus memikul salibnya. Bila ia tidak mau memikulnya maka ia akan hancur tertindih salib itu. Aku tanggung resikonya, mari kita buat film ini!

Maka saya pun ikut terjun dalam proyek film tersebut. Dalam persiapan karakter selama berbulan-bulan saya terus bertanya-tanya, dapatkah saya melakukannya? Keraguan meliputi saya sepanjang waktu. Apa yang seorang Anak Tuhan pikirkan, rasakan, dan lakukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut membingungkan saya, karena begitu banya referensi mengenai Dia dari sudut pandang berbeda-beda.

Akhirnya hanya satu yang bisa saya lakukan, seperti yang Yesus banyak lakukan yaitu lebih banyak berdoa. Memohon tuntunanNya melakukan semua ini.

Karena siapalah saya ini memerankan Dia yang begitu besar. Masa lalu saya bukan seorang yang dalam hubungan denganNya. Saya memang lahir dari keluarga Katolik yang taat, kebiasaan-kebiasaan baik dalam keluarga memang terus mengikuti dan menjadi dasar yang baik dalam diri saya.

Saya hanyalah seorang pemuda yang bermain bola basket dalam liga SMA dan kampus, yang bermimpi menjadi seorang pemain NBA yang besar. Namun cedera engkel menghentikan karir saya sebagai atlit bola basket. Saya sempat kecewa pada Tuhan, karena cedera itu, seperti hancur seluruh hidup saya.

Saya kemudian mencoba peruntungan dalam casting-casting, sebuah peran sangat kecil membawa saya pada sebuah harapan bahwa seni peran munkin menjadi jalan hidup saya. Kemudian saya mendalami seni peran dengan masuk dalam akademi seni peran, sambil sehari-hari saya terus mengejar casting.

Dan kini saya telah berada dipuncak peran saya. Benar Tuhan, Engkau yang telah merencanakan semuanya, dan membawaku sampai disini. Engkau yang mengalihkanku dari karir di bola basket, menuntunku menjadi aktor, dan membuatku sampai pada titik ini. Karena Engkau yang telah memilihku, maka apapun yang akan terjadi, terjadilah sesuai kehendakMu.

Saya tidak membayangkan tantangan film ini jauh lebih sulit dari pada bayangan saya.

Di make-up selama 8 jam setiap hari tanpa boleh bergerak dan tetap berdiri, saya adalah orang satu-satunya di lokasi syuting yang hampir tidak pernah duduk. Sungguh tersiksa menyaksikan kru yang lain duduk-duduk santai sambil minum kopi. Kostum kasar yang sangat tidak nyaman, menyebabkan gatal-gatal sepanjang hari syuting membuat saya sangat tertekan.

Salib yang digunakan, diusahakan seasli mungkin seperti yang dipikul oleh Yesus saat itu. Saat mereka meletakkan salib itu dipundak saya, saya kaget dan berteriak kesakitan, mereka mengira itu akting yang sangat baik, padahal saya sungguh-sungguh terkejut. Salib itu terlalu berat, tidak mungkin orang biasa memikulnya, namun saya mencobanya dengan sekuat tenaga.

Yang terjadi kemudian setelah dicoba berjalan, bahu saya copot, dan tubuh saya tertimpa salib yang sangat berat itu. Dan sayapun melolong kesakitan, minta pertolongan. Para kru mengira itu akting yang luar biasa, mereka tidak tahu kalau saya dalam kecelakaan sebenarnya. Saat saya memulai memaki, menyumpah dan hampir pingsan karena tidak tahan dengan sakitnya, maka merekapun terkejut, sadar apa yang sesungguhnya terjadi dan segera memberikan saya perawatan medis.

Sungguh saya merasa seperti setan karena memaki dan menyumpah seperti itu, namun saya hanya manusia biasa yang tidak biasa menahannya. Saat dalam pemulihan dan penyembuhan, Mel datang pada saya. Ia bertanya apakah saya ingin melanjutkan film ini, ia berkata ia sangat mengerti kalau saya menolak untuk melanjutkan film itu.

Saya bekata pada Mel, saya tidak tahu kalau salib yang dipikul Tuhan Yesus seberat dan semenyakitkan seperti itu. Tapi kalau Tuhan Yesus mau memikul salib itu bagi saya, maka saya akan sangat malu kalau tidak memikulnya walau sebagian kecil saja. Mari kita teruskan film ini.

Maka mereka mengganti salib itu dengan ukuran yang lebih kecil dan dengan bahan yang lebih ringan, agar bahu saya tidak terlepas lagi, dan mengulang seluruh adegan pemikulan salib itu. Jadi yang penonton lihat didalam film itu merupakan salib yang lebih kecil dari aslinya.

Bagian syuting selanjutnya adalah bagian yang mungkin paling mengerikan, baik bagi penonton dan juga bagi saya, yaitu syuting penyambukan Yesus. Saya gemetar menghadapi adegan itu, Karena cambuk yang digunakan itu sungguhan. Sementara punggung saya hanya dilindungi papan setebal 3 cm.

Suatu waktu para pemeran prajurit Roma itu mencambuk dan mengenai bagian sisi tubuh saya yang tidak terlindungi papan. Saya tersengat, berteriak kesakitan, bergulingan ditanah sambil memaki orang yang mencambuk saya. Semua kru kaget dan segera mengerubungi saya untuk memberi pertolongan. Tapi bagian paling sulit, bahkan hampir gagal dibuat yaitu pada bagian penyaliban. Lokasi syuting di Italia sangat dingin, sedingin musim salju, para kru dan figuran harus manggunakan mantel yang sangat tebal untuk menahan dingin. Sementara saya harus telanjang dan tergantung diatas kayu salib, diatas bukit yang tertinggi disitu. Angin dari bukit itu bertiup seperti ribuan pisau menghujam tubuh saya. Saya terkena hypothermia (penyekit kedinginan yang biasa mematikan), seluruh tubuh saya lumpuh tak bisa bergerak, mulut saya gemetar bergoncang tak terkendalikan. Mereka harus menghentikan syuting, karena nyawa saya jadi taruhannya.

Semua tekanan, tantangan, kecelakaan dan penyakit membawa saya sungguh depresi. Adegan-adegan tersebut telah membawa saya kepada batas kemanusiaan saya. Dari adegan ke adegan lain semua kru hanya menonton dan menunggu saya sampai pada batas kemanusiaan saya, saat saya tidak mampu lagi baru mereka menghentikan adegan itu. Ini semua membawa saya pada batas-batas fisik dan jiwa saya sebagai manusia. Saya sungguh hampir gila dan tidak tahan dengan semua itu, sehingga seringkali saya harus lari jauh dari tempat syuting untuk berdoa.
Hanya untuk berdoa, berseru pada Tuhan kalau saya tidak mampu lagi, memohon Dia agar memberi kekuatan bagi saya untuk melanjutkan semuanya ini. Saya tidak bisa, masih tidak bisa membayangkan bagaimana Yesus sendiri melalui semua itu, bagaimana menderitanya Dia.

Dia bukan sekedar mati, tetapi mengalami penderitaan luar biasa yang panjang dan sangat menyakitkan, bagi fisik maupun jiwaNya.

Dan peristiwa terakhir yang merupakan mujizat dalam pembuatan film itu adalah saat saya ada diatas kayu salib. Saat itu tempat syuting mendung gelap karena badai akan datang, kilat sambung menyambung diatas kami. Tapi Mel tidak menghentikan pengambilan gambar, karena memang cuaca saat itu sedang ideal sama seperti yang seharusnya terjadi seperti yang diceritakan. Saya ketakutan tergantung diatas kayu salib itu, disamping kami ada dibukit yang tinggi, saya adalah objek yang paling tinggi, untuk dapat dihantam oleh halilintar.

Baru saja saya berpikir ingin segera turun karena takut pada petir, sebuah sakit yang luar biasa menghantam saya beserta cahaya silau dan suara menggelegar sangat kencang. Dan sayapun tidak sadarkan diri.

Yang saya tahu kemudian banyak orang yang memanggil-manggil meneriakkan nama saya, saat saya membuka mata semua kru telah berkumpul disekeliling saya, sambil berteriak-teriak “dia sadar! dia sadar!”.

“Apa yang telah terjadi?” Tanya saya. Mereka bercerita bahwa sebuah halilintar telah menghantam saya diatas salib itu, sehingga mereka segera menurunkan saya dari situ. Tubuh saya menghitam karena hangus, dan rambut saya berasap, berubah menjadi model Don King. Sungguh sebuah mujizat kalau saya selamat dari peristiwa itu.

Melihat dan merenungkan semua itu seringkali saya bertanya, “Tuhan, apakah Engkau menginginkan film ini dibuat? Mengapa semua kesulitan ini terjadi, apakah Engkau menginginkan film ini untuk dihentikan”? Namun saya terus berjalan, kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan. Selama itu benar, kita harus terus melangkah. Semuanya itu adalah ujian terhadap iman kita, agar kita tetap dekat padaNya, supaya iman kita tetap kuat dalam ujian.

Orang-orang bertanya bagaimana perasaan saya saat ditempat syuting itu memerankan Yesus. Oh… itu sangat luar biasa… mengagumkan… tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata. Selama syuting film itu ada sebuah hadirat Tuhan yang kuat melingkupi kami semua, seakan-akan Tuhan sendiri berada disitu, menjadi sutradara atau merasuki saya memerankan diriNya sendiri.

Itu adalah pengalaman yang tak terkatakan. Semua yang ikut terlibat dalam film itu mengalami lawatan Tuhan dan perubahan dalam hidupnya, tidak ada yang terkecuali. Pemeran salah satu prajurit Roma yang mencambuki saya itu adalah seorang muslim, setelah adegan tersebut, ia menangis dan menerima Yesus sebagai Tuhannya. Adegan itu begitu menyentuhnya. Itu sungguh luar biasa. Padahal awalnya mereka datang hanya karena untuk panggilan profesi dan pekerjaan saja, demi uang. Namun pengalaman dalam film itu mengubahkan kami semua, pengalaman yang tidak akan terlupakan.

Dan Tuhan sungguh baik, walaupun memang film itu menjadi kontroversi. Tapi ternyata ramalan bahwa karir saya berhenti tidak terbukti. Berkat Tuhan tetap mengalir dalam pekerjaan saya sebagai aktor. Walaupun saya harus memilah-milah dan membatasi tawaran peran sejak saya memerankan film ini.

Saya harap mereka yang menonton The Passion Of Jesus Christ, tidak melihat saya sebagai aktornya. Saya hanyalah manusia biasa yang bekerja sebagai aktor, jangan kemudian melihat saya dalam sebuah film lain kemudian mengaitkannya dengan peran saya dalam The Passion dan menjadi kecewa.

Tetap pandang hanya pada Yesus saja, dan jangan lihat yang lain. Sejak banyak bergumul berdoa dalam film itu, berdoa menjadi kebiasaan yang tak terpisahkan dalam hidup saya. Film itu telah menyentuh dan mengubah hidup saya, saya berharap juga hal yang sama terjadi pada hidup anda. Amin.


(Artikel dikirim oleh Debbie Kusumah)



Selengkapnya......

PENEYELIDIKAN KAIN KAFAN


PENEYELIDIKAN KAIN KAFAN

Ada banyak rekaan orang-orang, harapan-harapan, pandangan mistik, penelitian-penelitian macam-macam dan yang bersifat science, dll. tentang kebenaran Kain Kafan Turin .Namun tentu saja Alkitab selalu menarik untuk diteliti, dan cukup memberikan penjelasan bahwa tidak ada bukti yang mendukung keaslian Kain Kafan itu sebagai kain pembungkus jenazah Yesus.Dibawah ini penjelasannya :APAKAH KAIN KAFAN TURIN MERUPAKAN KAIN PEMBUNGKUS TUBUH KRISTUS YANG ASLI?Kain kafan Turin, selembar kain kuno berukuran 14 kaki kali 4 kaki (4.20 X 1.20meter), telah dielu-elukan di seputar dunia sebagai kain pembungkus jenazah Yesus yang asli. Banyak orang telah mendukung keasliannya. Paus Paulus VI menyatakan Kain Kafan itu sebagai "barang peninggalan yang paling penting dalam sejarah umat Kristen" (US Catholic, May 1978, p. 48)Gambar yang terdapat pada kain itu diakui sebagai gambar Yesus Kristus sendiri serta menunjukkan bukti nyata akan kematian, penguburan, serta kebangkitan Kristus. Banyak orang menyebutnya sebagai misteri terbesar di dunia. Para penyokong Kain Kafan itu menyatakan bahwa gambar yang tertera pada kain itu menurut penganalisaan abad ke 20 tidak mungkin merupakan hasil pemalsuan atau duplikasi dunia.Setelah mengadakan riset secara luas, kami akhirnya memandang kain Kafan itu dengan keragu-raguan yang besar. Nampaknya, sebagian besar riset terhadap Kain Kafan ini telah dilakukan dengan keyakinan yang terbentuk sebelumnya bahwa kain itu asli.Ada banyak masalah yang penting yang harus dipecahkan apabila kita mempertahankan keotentikan Kain Kafan itu. Sebelum tahun 1350, tidak ada bukti sejarah yang membuktikan keasliannya ataupun adanya Kain Kafan tersebut. AJ Otterbein dalam The New Catholic Encyclopedia mengatakan sebagai berikut :"Dokumentasi yang tidak lengkap mengenai Kain Kafan ini menimbulkan keraguan untuk menerimanya sebagai yang asli. Keraguan demikian dapat dibenarkan apa bila kita hanya mempertimbangkan bukti historisnya saja"Pemalsuan :Kira-kira pada tahun 1900, sepucuk surat ditemukan dalam sebuah koleksi dokumen milik Ulysse Chevalier. Surat itu ditulis dalam tahun 1389 oleh Uskup di Troyes kepada Clement VII, Anti-Paus di Avignon.Surat itu menerangkan bahwa suatu penyelidikan telah berhasil membongkar pekerjaan seorang seniman yang telah melukis Kain Kafan itu, dan seniman tersebut mengakuinya. Banyak orang merasa terganggu karena kain itu digunakan untuk mencari keuntungan. Surat itu lebih lanjut mengatakan :"Banyak teolog dan cendekiawan lainnya mengatakan bahwa kain ini tidak mungkin merupakan Kain Kafan yang asli dari Tuhan kita, dengan gambar Sang Juruselamat tertera padanya, karena Injil yang Kudus tidak pernah menyebut adanya gambar seperti itu. Sedangkan, kalau seandainya benar, agaknya tidak mungkin penulis Kitab Injil yang kudus itu telah lalai mencatatnya, atau bahwa fakta itu harus tetap tersembunyi sampai zaman sekarang"Surat itu menambahkan bahwa si pemalsu itu telah tersingkap dan menerangkan bahwa "kebenarannya telah dibuktikan oleh seniman yang melukisnya, yakni gambar yang tertera itu adalah karya keahlian manusia dan tidak dikerjakan atau tertera secara ajaib"
Sejarahnya :Geoffrey de Charney memperoleh Kain Kafan itu beberapa waktu sebelum tahun 1357. Kain itu dipamerkan untuk penghormatan di gereja sebuah perguruan tinggi di kota Lirey, Perancis, yang didirikan oleh Geoffrey. Akan tetapi Geoffrey keburu meninggal pada tahun 1956 sebelum ia sendiri mengungkapkan bagaimana ia memperloreh kain itu.Ketika suatu penyelidikan berhasil membuktikan kepalsuannya, Kain Kafan itu disimpan. Kemudian, kira-kira tahun 1449 cucu Geoffrey, yang bernama Margareth de Charney, mengadakan perjalanan keliling untuk memamerkan kain itu serta memungut biaya masuk (bagi yang ingin melihatnya). Pada tahun 1462 ia mempertukarkan Kain Kafan itu dengan 2 buah puri. Kini Pangeran Savoie yang memilikinya.Kemudian kain itu disimpan di Sainte Chapelle di Chambery. Kebakaran yang terjadi pada tanggal 3 Desember 1532 tlah merusaknya.Pada tahun 1578, Immanuel Filibert, Raja Savoie memindahkan Kain Kafan itu dari Perancis ke Turin, Italia. Pada tahun 1898, seorang jurufoto bernama Secondo Pia mengabadikan gambar pada kain itu. Semua orang terheran-heran ketika ternyata gambar pada kain itu ternyata adalah sebuah gambar negatif.Pembuatan gambar :Pemindahan gambar ke kain itu merupakan langkah penting untuk menjelaskan apakah kain itu mereupakan hasil suatu mujizat dan sesungguhnya kain kafan Tuhan Yesus atau bukan. Seandainya tidak ada keraguan bahwa gambar itu terjadi bukan dengan daya upaya yang wajar, maka itu merupakan mujizat dan oleh karena itu adalah kain kafan Kristus. Memang kedua belah pihak setuju bahwa gambar itu tertera sesudah penyaliban Kristus.Metode-metode yang dikemukakan mengenai pemindahan gambar ke kain itu adalah :1. Vaporografi2. Penghangusan dan radiasi3. TermografiVaporografi adalah proses dimana campuran rempah-rempah, gaharu, serta minyak menimbulkan reaksi dengan ammonia (urea) dalam peluh manusia dalam bentuk uap sehingga membentuk suatu gambar pada kain. Satu-satunya syarat ilmu fisika ialah bahwa uap itu harus bergerak lurus untuk membentuk gambar itu.Kesulitan teori ini ialah tidak semua ahli kima yakin bahwa uap akan bergerak dengan garis lurus dari tempat asalnya. Pada tahun 1931, O'Gorman menulis bahwa satu cara yang mungkin bagi terjadinya vapograf ialah dengan tambahan zat raidoaktif dalam rempah-rempah itu atau tubuh Kristus sendiri! Akan tetapi, hal ini harus digolongkan sebagai spekulasi yang melampaui batas.Metode lain yang sudah populer dan diuraikan dalam "Cara Kerjanya" ialah "penghangusan", atau proses tubuh melepaskan radiasi yang cukup kuat sehingga mampu membakar gambar itu pada kainnya. Teori ini jelas tidak dapat dipertahankan lagi karena kesaksian dua orang ilmuwan, Wade Patterson dan Dave S Myers dari lawrence Livermore Laboratory.Menurut mereka, tidak mungkin gambar pada Kain Kafan itu terjadi secara alamiah karena ionisasi atau radiasi energi tinggi, nuklir atau lainnya. Sinar X dan Sinar gamma merupakan sinar utama dalam ionisasi, dan gambar-gambar itu tidak mungkin dihasilkan oleh kedua macam sinar itu, sebab untuk membangkitkan sinar-X diperlukan mesin bertegangan tinggi. Dan satu-satunya sumber alamiah sinar gamma adalah zat radioaktif seperti uranium. Lagipula, sinar-X dan sinar gamma tidak menyebabkan terjadinya suatu proses atas bahan seperti yang tampak pada Kain Kafan itu.Mereka melanjutkan bahwa sinar-X dan sinar gamma salah satu dari radiasi-radiasi yang paling menembus, sehingga tidak akan meninggalkan gambar apapun. Suatu sumber radiasi ionisasi yang sangat kuat tentunya dapat mempengaruhi kain itu, tetapi menurut kedua orang ahli itu mereka tidak melihat, kemungkinan itu terjadi, bila mempertimbangkan faktor-faktor yang terlihat, misalnya : sososok mayat, waktu yang berabad-abad dan lain sebagainya.Sekalipun kemungkinan kecil sekali, tetapi seandainya mayat itu telah menjadi radioaktif sehingga memancarkan sinar-X atau sinar gamma, gambar yang tertera pada Kain Kafan itu tetap tidak sesuai dengan jenis gambar yang seharusnya dibentuk dalam keadaan seperti demikian. Kata Petterson, sinar-X dan sinar gamma lebih banyak diserap oleh tulang, bukan oleh kulit, jadi seharusnya bukan kulit tetapi tulang-tulang yang dapat dilihat dengan lebih jelas pada gambar itu.Sekalipun jika zat radioaktif seperti uranium yang memancarkan sinar dan juga partikel-partikel alfa dan beta, yang kesemuanya adalah radiasi ionisasi – telah dioleskan pada jenazah itu, para ahli tetap berpikir bahwa tidak akan muncul gambar-gambar pada Kain Kafan itu; paling paling hanya akan ada bayang-bayang hitam saja.Mereka menambahkan, jika zat radioaktif telah digunakan sedemikian rupa hingga hanya menegaskan hal-hal yang penting saja, mereka masih belum mengetahui adanya suatu tekhnik yang dapat membuat kain itu peka cahaya sehingga dapat emrekam radiasi energi tinggi. Misalnya sinar-X; dalam hal ini filem diperlukan untuk mencatat kehadiran sinar-X.Jikalau telah terjadi ledakan atom diatas kota Yerusalem pada waktu pemakaman Kristus, maka akan ada cukup radiasi energi tinggi untuk menera gambar-gambar pada Kain Kafan itu, namun karena intensitasnya Kain Kafan itu sendiri akan hancur. Seandainya ledakan sinar yang hebat itu tidak sampai merusak pada lenan Kain Kafan itu dalam cara yang lain (dari The Shroud, oleh Wilcox, p. 154-155)Metode ketida yang memungkinkan terjadinya pemindahan gambar adalah bentuk radiasi yang lebih rendah, yang nyata dalam cara pemanasan. Proses ini disebut thermografi, dan cara ini dipakai juga untuk mendeteksi kangker payudara. Dr Jackson dan Dr Jumper menyokong metode ini yang mereka anggap sebagai yang paling memungkinkan pemindahan gambar."Dengan menggunakan komputer untuk menganalisa dari data foto-foto, mereka telah menguji gagasan bahwa gambar itu secara keseluruhan lebih terang dan lebih gelap sepadang dengan jarak antara jenasah dengan kain. Sebenarnya, variasinya begitu seragam... sehingga mereka tidak ragu-ragu lagi bahwa gambar-gambar itu merupakan hasil suatu "proses fisik" – jekas bukan hasil seni manusia – dan mereka ecnderung menyokong suatu 'thermogram', suatu gambar yang terbentuk oleh panas" (dari The Shroud, oleh Wilcox, p. 175)Akan tetapi, Dr Wood dari neurogical Institute di New York menghubungkan proses ini dengan Kain Kafan itu, sebagai akibatnya menampakkan keraguan yang nyata tentang proses ini.Dr. Ernest Wood menerangkan bahwa thremografi timbul dari fotografi infra-merah yang dikembangkan dalam Perang Dunia II. Dewasa ini ia terutama dimanfaatkan untuk mendeteksi kangker payudara. Prinsip dibalik thermografi sederhana saja; panas yang terpancar keluar dari tubuh dipakai untuk memuat gambar diagnostik, dan gambar-gambar ini adalah gambar negatif.Akan tetapi, Dr Wood menunjukkan adanya perbedaan-perbedaan penting antara gambar thermografik dengan "gambar" pada Kain Kafan itu. Antara lain diperlukan mesin-mesin yang sangat rumit untuk meningkatkan panas tubuh supaya sebuah gambar dapat direkam: panas itu harus ditingkatkan Sejuta kali. Selain itu, gambar thermografik direkam pada filem Polaroid, bukan pada kain. (dari The Shroud, oleh Wilcox, p. 171,172)Banyaknya panas yang terpancar yang dilipatgandakan sejuta kali atau lebih, kemungkinan besar akan menghancurkan kain itu karena intensitasnya.Mereka yang menyokong pendapat bahwa "radiasi rendah membentuk bayangan itu" harus menyediakan siatu pembiasan bagi cahaya yang kelihatan. Mereka menerangkan hal ini dengan mengatakan bahwa lapisan keringat akibat rasa sakit yang terdapat pada jenazah itu bertindak sebagai lensa pembias guna memfokuskan radiasi dalam pola bergaris lurus untuk menghasilkan gambar (maka timbul alasan mengapa mayat itu tidak dimandikan).Apabila keringat dihapuskan, berarti mekanisme pemfokusan terhapus. Dr. Mueller menganggap seluruh teori ini tak masuk akal, karena akan memerlukan ratusan lensa di seluruh tubuh, laksana mata lalat, guna memfokuskan radiasi. Tidak mungkin keringat bisa demikian!.Perlu pula diperhatikan bahwa radiasi tingkat rendah itu membentuk bayangan kurang dari lima cm dari tubuh. Pada jarak yang lebih jauh, intensitas radiasi akan turun menjadi nol, sehingga tidak akan meninggalkan gambar.Jarak rata-rata Kain Kafan adalah 3 cm atau 1.5 inci, yang sangat melemahkan sifat pembentukkan gambar dari radiasi. Bahkan ada jarak yang lebih jauh lagi pada Kain Kafan itu yang tentunya tidak akan membentuk gambar apa-apa, jika gambar itu disebabkan karena penghangusan oleh radiasi.Juga harus diingat bahwa mekanisme para pendukung teori penghangusan oleh radiasi ini merupakan spekulasi semata-mata. Tidak ada bukti sama sekali. Paling-paling hanya dugaan yang tak masuk akal.Dr Marvin Mueller telah bekerja pada Los Alamos Scientific Laboratory di New Mexico selama 20tahun, dan telah melakukan eksperimen serta penyelidikan teoritis dalam berbagai bidang fisika. Selama 8 tahun yang terakhir ini ia telah bekerja pada Laser Fusion Energy Project, dan terkenal di seluruh dunia dalam bidang ini karena sumbangan-sumbangannya yang bersifat teori dan usaha-usaha penetralannya.Dalam sepucuk surat Dr Mueller menulis :"Beberapa ilmuwan yang termasuk anggota STURP (Shroud of Turin Research Project) telah menegaskan bahwa hasil-hasil eksperimen penelitian mereka menunjukkan bahwa Kain kafan itu benar-benar telah membungkus jenazah Yesus Kristus yang tersalib itu.Alasan utama mereka untuk menandaskan keaslian Kain Kafan tersebut didasarkan pada pernyataan bahwa gambar Kain Kafan itu hanya dapat dihasilkan melalui siatu "ledakan radiasi singkat", yang memancar dari mayat itu dan dengan cara penghangusan menera gambar jemasah itu pada kain yang menutupinya.Kejadian yang demikian tentu saja merupakan suatu mujizat, tetapi justru itulah yang mereka perlukan untuk meneguhkan keotentikannya. Sebab tidak ada proses pembentukan gambar secara alamiah yanga kan menghasilkan gambar itu sesungguhnya adalah jenazah Yesus Kristus.Bagaimanapun juga, pernyataan mereka tidak dapat bertahan apabila diteliti secara seksama dan nampaknya sebagian besar berdasarkan pikiran khayal belaka. Disatu segi, mereka tidak pernah membuktikan bahwa gambar Kain Kafan itu terjadi dengan cara penghangusan, walaupun memiliki beberapa sifat penghangusan, seperti misalnya warna dan daya tahan panasnya.Zat-zat lain, yang kemungkinan telah dipakai untuk membentuk gambar itu melalui sarana seni, mempunyai sifat-sifat itu juga dan sebenarnya telah ditemukan pada gambar itu. Fakta ini saja telah menjadikan pernyataan keotentikan Kain Kafan itu kelihatannya sesuatu yang bodoh.Lagipula, STURP tidak memperlihatkan bahwa gambar itu dipindahkan melalui ruang jenazah ke kain itu dengan memakai radiasi atau alat lain. Meskipun seluk-beluknya terlalu rumit untuk dijelaskan disini, dapat dikatakan bahwa STURP hanya sekedar membuktikan pertalian antara warna gelp gambar Kain Kafan itu dan jarak kain ke jenazah yang diukur dengan memakai seorang pria sukarelawan yang ditutupi sehelai kain.Tetapi korelasi atau pertalian tidak menunjukkan kausallitas. Misalnya, setidak-tidaknya dalam prinsip, prosedur yang dipakai STURP untuk membangun sebuah patung 'Manusia Kain Kafan' ini dapat juga digunakan untuk merekonstruksi sebuah gambar timbul (atau patung) yang utuh dari suatu gambar jiplakan yang dihasilkan dengan menggunakan metode Joe Nickells.Kenyataan bahwa mereka telah menghasilkan sebuah patung dari gambar Kain Kafan itu dengan menggunakan metode yang telah diuraikan untuk menghasilkan bambar itu. Khususnya, metode jiplakan itu, karena pada dasarnya dapat berubah-ubah dan dapat disesuaikan, maka ia dapat menghasilkan banyak macam gradasi suara untuk suatu gambar timbul; dan dengan cara demikian, hampir semau-maunya dapat mengubah-ubah sifat-sifat 'tiga dimensi' gambar tersebut.Maka keduanya yang mendasari hipotesis "ledakan radiasi singkat" tidak dapat dipertanggung-jawabkan. Masih terlalu dini nuntuk menegaskan keaslian Kain Kafan Turin itu, setiap pernyataan yang demikian itu tidak masuk akal.Gambar 3 DSatu pernyataan para pendukung Kain Kafan ini adalah bahwa gambar pada kain itu dapat direproduksi menjadi gambar 3D dengan menggunakan suatu alat yang disebut "Interpretations System YP-8 Analyzer". Alat ini dianggap dapat memindahkan katup-katup suara menjadi gambar timbul tiga dimensi dengan penyetelan yang sangat kecil.Dr. Jackson dan Dr. Jumper mengatakan :"Suatu alasan yang terkenal pernah diutarakan bahwa seorang seniman yang hidup sebelum abad ke 14 tidak mungkin dapat menghasilkan suatu gambar negatif yang tetap tanpa kemampuan untuk memeriksa karyanya itu melalui pembalikan fotografis.Demikian pula kami mengajukan bahwa seorang seniman atau pemalsu yang hidup pada waktu itu tidak mungkin dapat menyajikan informasi 3 Dimensi melalui penyesuaian tingkatan intensitas karyanya sehingga seluruhnya sesuai dengan peminsahan kain-jenazah yang sebenarnya.Guna membuktikan hal ini, kami melakukan suatu eksperimen. Kami memperoleh foto-foto lukisan Kain Kafan yang dibuat oleh dua orang seniman yang mahir. Mereka telah ditugaskan untuk meniru Kain Kafan itu dengan seteliti-telitinya.Kemudian gambar-gambar ini kami transformasikan gambar itu menjadi gambar timbul untuk melihat seberapa telitinya masing-masing seniman telah menangkap ketiga-dimensian Kai Kafan itu serta menuangkannya kedalam lukisannya. Pada waktu itu, kedua orang seniman itu tidak tahu tentang sifat 3 Dimensi ini.Mengubah derajat gambar timbul itu ternyata tidak menolong keadaan, sebab ketidak-normalan gambar-gambar ini hanya dapat diubah menurut perbandingan, tetapi tidak dilenyapkan sama sekali. Karena dua orang seniman mahir telah meniru dari Kain Kafan Turin itu sendiri tidak mampu menghasilkan gambar 3 Dimensi yang tanpa cacat dari Kain Kafan itu, maka kemungkinannya tipis sekali bahwa seorang seniman abad pertengahan dapat mencapai prestasi sedemikian tanpa memiliki Kain Kafan sebagai petunjuk.Sebenarnya, kami menganggapnya sebagai suatu tantangan bagi tekhnologi abad 20 untuk menera suatu gambar 3 Dimensi yang jelas dari sesosok tubuh manusia pada sehelai kain, entah melalui karya seni atau melalui cara lain yang ada". (dari The 1977 Research Proceedings on the Shroud of Turin, p 85).John German, seorang rekan Dr Jackson dan Dr Jumper, menjelaskan bahwa mutu gambar itu tergantung pada caranya peralatan difokuskan :"Sifat pertalian ini mengungkapkan adanya suatu sumber kekeliruam yang penting yang terpaut dalam konstruksi gambar 3 Dimensi Kain Kafan itu. Gambar pada kain itu terbentuk melalui proses yang menghasilkan hubungan yang tidak berupa garis lurus antara intensitas gambar dan jarak kain-jenazah.Akan tetapi, sistem penganalisaan gambar itu menciptakan suatu gambar 3 Dimensi dimana gambar timbulnya (yang dapat disamakan dengan jarak kain-jenazah) berbeda secara linier dengan intensitasnya. Ternyata hasil praktis hubungan garis lurus ini memperlihatkan gambar yang rusak bentuknya. Jikalau gambar timbul yang diperoleh itu dikurangi agar menghasilkan gambar dengan hidung dan dahi yang realistis, maka bagian-bagian gambar yang samar-samar, sesuai dengan jarak kain-jenazah yang lebih besar, hanya sedikit menghasilkan gambar timbul atau bahkan tidak sama sekali.Sebaliknya, kalau gambar timbul itu ditingkatkan untuk memperjelas bagian-bagian yang samar-samar, maka hidung dan dahi gambar Kain Kafan itu akan menonjol keluar dan tidak seimbang lagi" (dari The 1977 Research Proceedings on the Shroud of Turin, p 235).Pertanyaan disini berhubungan dengan lensa-lensa yang dipakai untuk membetulkan distorsi-distorsi suara atau suatu mesin yang sangat bergantung pada simulasi : "Apakah gambar 3D pada Kain Kafan itu begitu sempurnanya sampai-sampai boleh dianggap ajaib?"Juga harus dipertimbangkan bahwa untuk memperoleh gambar yang diperlukan, maka dipakai satu model manusia yang kira-kira mirip dengan gambar Kain Kafan itu untuk menghubungkan jarak kain itu dengan permukaan jenazah.Sesudah itu, kain yang menutup model itu harus diratakan (yang menghasilkan gambar yang rusak), lalu gambar jamera dijatuhkan ke atas korelasi jarak lain. Pertanyaannya ialah : Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kita telah menghasilkan suatu gambar 3D dari Kain Kafan itu atau cuma gambar Kain Kafan pada manusia yang sungguh?Dr. Marvin Mueller Ph.D. dalam Ilmu Fisika di Laboratorium Los Alamos, menyatakan :"Kegelapan gambar yang relatif ditentukan dengan mengamati foto gambar kain Kafan itu dengan mata biasa. Selanjutnya, dibuat suatu gambar korelasi dari kegelapan gambar itu yang dibandingkan dengan jarak kain jenazah. Guna meningkatkan korelasi itu setinggi-tingginya amat banyak penyesuaian harus diadakan pada kain itu yang dikenakan dengan cara tertentu.Korelasi terakhir hasil penyetelan itu cukup baik, dan daripadanya berhasil ditarik suatu fungsi yang menurun dengan mudah kira-kira seperti suatu eksponen. Akan tetapi, kecuali kesalahan ukuran dan penglicinan yang termasuk dalam penarikan fungsi dari data yang tersebar, yang diperoleh akhirnya hanyalah gambar timbul 3-D dari model manusia yang dipilih untuk eksperimen itu!Ironinya ialah bahwa proses penglicinan itu sendiri menimbulkan parubahan pada gambar timbul itu, tetapi juga memberikan kemungkinan sekarang untuk melapiskan beberapa ciri gambar Kain Kafan itu ke atas gambar timbul model manusia itu.Jai, 'patung' yang dihasilkan itu merupakan perpaduan antara ciri-ciri model manusia dengan gambar Kain Kafan – bukan sebiah patung Manusia Kain Kafan seperti yang telah dinyatakan sebelumnya.Yang telah dikerjakan STURP adalah pembuktian bahwa korelasi yang cukup baik antara kegelapan gambar pada Kain Kafan itu dengan jarak kain-jenazah yang saling berkaitan dapat diperoleh apabila tubuh seorang pria dengan ukuran yang tepat ditutupi kain khusus yang dikenakan dengan cara tertentu. Tetapi, karena korelasi bukanlah kausalitas, maka hanya itu saja yang telah dikerjakan oleh STURP" (dari The Los Alamos Monitor, 16 Desember 1979, p. B-6).

Noda-noda darahApa yang diduga sebagai noda darah yang terdapat pada dua bagian kecil dari 12 lembar benang Kain Kafan itu telah dianalisa guna mengetahui keasliannya. Sebelum pengujian yang baru-baru ini dilakukan terhadap Kain Kafan itu, para ilmuwan telah memutuskan tidak adanya bukti yang meyakinkan bahwa noda-noda darah itu memiliki ciri-ciri spektrum haemoglobin manusia. (Thomas Humber, The Sacred Shroud, p. 187)Pengujian yang baru dilakukan pada tahun 1978 telah meyakinkan para pendukungnya bahwa "bagian-bagian yang ada noda darah itu memiliki ciri-ciri spektrum haemoglobin manusia" (SF Pellicoli, "Spectral Properties of the Shroud of Turin", Applied Optics, 15 Juni 1980, Volume 19, No. 12, pp. 1913-1920).Namun, pokok persoalannya masih tetap ada, yakni seorang pemalsu dengan metode yang tepat sudah logis akan memakai darah manusia untuk menciptakan gambar yang se-realistis mungkin. Adanya darah atau haemoglobin pada Kain Kafan itu bukanlah merupakan bukti yang sah untuk menjamin keasliannya.ReproduksiOrang-orang yang mendukung teori Kain Kafan ini mengajukan berbagai bukti guna mendukung pernyataan keasliannya. Bukti-bukti itu adalah :1. Tidak ada kuas2. Gambar itu tidak menembus serat serat kain (semata-mata suatu gejala pada permukaan kain saja3. Ada semacam bubuk yang diduga sebagai gaharu4. "Fosil Serbuk" yang ditemukan pada kain itu diduga keras berasal dari zaman Kristus.Kebanyakan hal diatas terjawab oleh suatu gambar yang timbul yang dibuat oleh John Nickell. Sebuah foto dari gambar itu dapat dilihat dalam majalah The Humanist terbitan November-December 1978 dan dalam majalah Popular Photography terbitan bulan November 1979.Nickell menggunakan suatu tekhnik yang hanya memakai bahan-bahan dan metode-metode abad ke-14 untuk menciptakan kembali atau mereproduksi suatu gambar negatif seperti yang ditemukan pada Kain Kafan itu. Tekhnik ini menghasilkan suatu gambar negatif.Ia tidak melukis gambarnya, melainkan memakai suatu gambar timbul. Ia meletakkan selhelai kain basah diatas gambar timbul itu. Sesudah kain itu kering, ia menggunakan suatu alat pemulas untuk menggosokkan bubuk "pigmen". Nickell menggunakan campuran mur dan gaharu. Hasilnya tidak meninggalkan bekas-bekas kuas.Nickel menulis,"Hasil gosokan saya, sekalipun diperiksa dengan teliti, kelihatannya terbuat tanpa "pigmen". Saya menggunakan campuran rempah-rempah untuk pemakaman, yakni mur dan gaharu. Campuran ini mereproduksi warna 'seperti hangus' serta banyak ciri lainnya.Menarik sekali untuk mencamkan bahwa (menurut Encyclopedia Amaricana, 1978) gaharu sebenarnya 'dipakai sebagai bahan celup atau pigmen'.Hal yang penting ialah bahwa 'pigmen' ini tidak menembus serat-serat dan tetap merupakan 'gejala pada permukaan kain' (seperti yang dikatakan mengenai pewarnaan Kain Kafan itu). Hal ini diperlihatkan dengan membuat sayatan melintang dan penelitian dengan mikroskop...Dua orang anggota komisi rahasia Kain Kafan yang resmi (yang belakangan ini tersingkap), yang ditunjuk pada tahun 1969 untuk meneliti kain itu, mengusulkan bahwa gambar itu merupakan hasil tekhnis percetakan artistik yang menggunakan suatu model atau cetakan. Ini merupakan uraian yang cukup akurat tentang tekhnik yang saya dapati cukup berhasil.Para pendukung Kain Kafan mempertahankan bahwa mereka tidak menemukan 'bukti pigmen' pada kain itu, walaupun menurut laporan ada bukti tentang 'bubuk' yang disebut gaharu. Mereka juga menjelaskan bahwa tidak ada goresan-goresan kuas; juga, disekitar lubang-lubang yang terbakar (karena kebakaran kapel pada tahun 1532), tidak terdapat bagian-bagian yang menjadi gelap; dan gambar itu tidak mempunyai tanda-tanda 'arah' (seperti dari goresan kuas atau sentuhan jari). Tetapi, semua ini merupakan ciri-ciri tekhnik saya!Laporan itu memang menyebutkan penemuan bemacam-macam 'kristas' (atau 'butir-butir') kuning-merah sampai jingga dan 'percikan' tertentu yang cocok dengan mur dan gaharu. Rempah-rempah ini (yang dapat dibeli oleh seorang pemalsu pada Champagne Fair (pekan-raya) yang diadakan dua kali setahun atau pada atau pada apotik setempat) kemungkinan mengandung 'fosil serbuk' dari Timur Tengah yang diduga ada pada kain itu" ("The Shroud", Christian Life, February 1980, vol 4, No. 10 ).Gambar negatif dari seorang juru portret memperlihatkan suatu gambar positif seperti kehidupan yang sebenarnya. Dr. Mueller berkata tentang gambar Nickell sebagai berikut :"Joe Nickell menerangkan metode gosokannya yang menghasilkan gambar-gambar timbul. Dintinjau dari segi kualitasnya,s etidak-tidaknya, kemiripan itu menyolok, bahkan meluas sampai mencapai kedalaman perembesan warna yang mikroskopis dari benang-benangnya.Tekhnik penggosokan, walaupun dengan suatu gambar timbul yang diberikan, dapat dengan mudah diubah-ubah dengan cara menggunakan alat memulas yang berbeda ukurannya, telanannya serta dengan cara meletakkan kain basah pada gambar timbul. Dengan perubahan-peruhanan demikian dapat dihasilkan gambar yang sama sekali berbeda sifatnya. Jadi, ciri-ciri 3-D yang diperoleh dengan cara menggosok ini dapat diubah hampir semau kita" ("Shroud : Real McCoy or Hoax?" Los Alamos Monitor, December 16, 1979).Kain Kafan Kristus – bukti tekstual PB :Kemungkinan besar bukti yang paling kuat yang menentang keaslian Kain Kafan itu adalah ketidak-cocokan antara prosedur pemakaman menurut Teori Kain Kafan itu dengan keterangan Perjanjian Baru mengenai pemakaman Kristus."Pada zaman dahulu biasanya rambut dipotong (T.B., Moed, Kat., 8b), tetapi sekarang ini hanya dicuci, dan sembilan takaran air dingin dituangkan atas jenazah itu (di beberapa tempat pada saat yang bersamaan orang mati itu ditegakkan), dan hal ini merupakan upacara penyucian keagamaan Yahudi yang sesungguhnya...Jenazah ini tentu saja dikeringkan seluruhnya. Sementara seluruh upacara itu dijaga agar jenazah itu tetap tertutup. Perempuan yang mati harus melalui proses penyucian yang dilakukan oleh perempuan juga. Demikian juga sebaliknya jika seorang laki-laki yang mati harus melalui proses penyucian yang dilakukan oleh laki-laki juga.Di dalam Kisah Para Rasul 9:37 terdapat suatu contoh dari zaman Perjanjian Baru mengenai seorang wanita yang dimandikan sebelum dikuburkan :* Kisah 9:36-379:36 Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita -- dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah.9:37 Tetapi pada waktu itu ia sakit lalu meninggal. Dan setelah dimandikan, mayatnya dibaringkan di ruang atas.Pada zaman dahulu juga ada kebiasaan untuk meminyaki jenazah yang sudah dimandikan dengan aneka rupa rempah-rempah harum... Kita ingat bagaimana Maria dari Bethany dicela karena memboroskan minyak narwastunya yang murni. Pada waktu itu Yesus berkata "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku".* Yohanes 12:1-712:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.Dalam Injil Yohanes juga dicatat bahwa dalam penguburan Yesus Kristus dipakai campuran minyak mur dan minyak gaharu kira-kira 50 kati beratnya :* Yohanes 19:38-4219:38 Sesudah itu Yusuf dari Arimatea -- ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi -- meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.19:39 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.19:40 Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.19:41 Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang.19:42 Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.Catatan :Yusuf dari Arimatea (Anggota Majelis Besar Markus 15:43; Lukas 23:50); Nikodemus adalah Seorang Farisi, pemimpin agama Yahudi. Ayat 40 Yesus dikubur menurut cara/adat orang Yahudi.Setelah upacara penyucian itu dilaksanakan menurut kebiasaan pada waktu itu, maka jenazah dipakaikan jubah kubur (Mishnah Sanhedrin 6.5) ... yang identik dengan sindon yang disebut dalam Perjanjian Baru (bandingkan dengan Matius 27:59) yang terdiri dari kain lenan putih bersih tanpa hiasan apapun dan harus tak bernoda.* Matius 27:57-6027:57 Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf dan yang telah menjadi murid Yesus juga.27:58 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya.27:59 Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih, KJV, And when Joseph had taken the body, he wrapped it in a clean linen cloth,TR, και λαβων το σωμα ο ιωσηφ ενετυλιξεν αυτο σινδονι καθαραTranslit, kai labôn to sôma ho iôsêph enetulixen auto sindoni kathara27:60 lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia.Biasanya kain itu dibuat oleh wanita dan hanya dijelujur, tanpa simpul. Menurut pandangan beberapa orang, hal ini dilakukan untuk melambangkan bahwa pikiran orang mati itu dapat cepat larut menjadi debu ke tanah kembali (Rokeach, 316). Baik jenazah seorang pria maupun wanita tidak boleh dikenakan kurang dari tiga penutup tubuh (Dari The Jewish Quarterly Revies, vol 7, 1895, pp 260, 261).Ada beberapa masalah yang timbul pada waktu para pendukung teori Kain Kafan itu mempelajari Perjanjian Baru :Masalah Pertama, terdapat pertentangan mengenai kain pembungkus jenazah itu. Dari kebiasaan upacara penguburan Yahudi dan dari Perjanjian Baru jelaslah bahwa ada beberapa potong kain lenan dipakai waktu penguburan Kristus, bukan hanya sehelai kain berukuran 14 kaki, seperti Kain Kafan Turin itu.Yohanes 20:5-7 dengan jelas menunjukkan adanya sehelai kain (tersendiri) yang dipakai untuk melilit kepala Kristus, yang terpisah dari kain pembungkus tubuh. Akan tetapi, pada Kain Kafan Turin itu tergambar seraut wajah serta keseluruhan bagian tubuh lainnya.* Yohanes 20:5-720:5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.KJV, And he stooping down, and looking in, saw the linen clothes lying; yet went he not in.TR Translit, kai parakupsas blepei keimena ta othonia ou mentoi eisêlthen20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,KJV, Then cometh Simon Peter following him, and went into the sepulchre, and seeth the linen clothes lie,TR Translit, erchetai oun simôn petros akolouthôn autô kai eisêlthen eis to mnêmeion kai theôrei ta othonia keimena20:7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.KJV, And the napkin, that was about his head, not lying with the linen clothes, but wrapped together in a place by itself.TR Translit, kai to soudarion ho ên epi tês kephalês autou ou meta tôn othoniôn keimenon alla chôris entetuligmenon eis ena toponTidak ada naskah Injil Yohanes bahasa Yunani yang menunjukkan adanya beberapa potong kain lenan yang digunakan untuk membungkus jenazah Kristus, tetapi juga kain-kain itu disebutkan : "beberapa carik kain", "kain-kain pembungkus", atau "pembalut-pembalut lenan" seperti yang dipergunakan untuk mummi.* Yohanes 19:40Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.KJV, Then took they the body of Jesus, and wound it in linen clothes with the spices, as the manner of the Jews is to bury.TR Translit, elabon oun to sôma tou iêsou kai edêsan auto othoniois meta tôn arômatôn kathôs ethos estin tois ioudaiois entaphiazeinKain-kain lenan (jamak), Yunani : οθονιοις - othoniois, noun – dative plural neuter, dari kata "othonion" : a linen bandage -- linen clothes,Yang lebih penting dari kata-kata yang dipakai untuk menjelaskan pemakaman Kristus dengan beberapa carik kain lenan, adalah kata "kalutto" ("jubah", 1 Raja-raja 19:13) dan "periballo" ("telekung", kejadian 38:14). Kedua kata ini dipakai dalam Septuaginta secara khusus untuk pakaian penutup badan seperti Kain Kafan itu. Akan tetapi, kata-kata tersebut tidak diketemukan dalam teks Perjanjian Baru, Ketidakmunculannya itu perlu diperhatikan.Masalah Kedua, kisah penguburan dalam Injil Yohanes (Yohanes 19:40) memakai bentuk jamak "kain-kain lenan" (Yunani, οθονιοις- othoniois). Sebenarnya semua kitab Injil setuju bahwa tubuh Kristus "dibungkus" atau "dibalut" dengan kain.* Matius 27:59Dan Yusuf pun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,KJV, And when Joseph had taken the body, he wrapped it in a clean linen cloth,TR, και λαβων το σωμα ο ιωσηφ ενετυλιξεν αυτο σινδονι καθαραTranslit, kai {lalu} labôn {mengambil} to {itu} sôma {jenazah} ho iôsêph {Yusuf} enetulixen {membungkus/membalut} auto {-Nya} sindoni {jubah kubur (dari lenan)} kathara {yang bersih}* Lukas 23:53Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.KJV, And he took it down, and wrapped it in linen, and laid it in a sepulchre that was hewn in stone, wherein never man before was laid.TR, και καθελων αυτο ενετυλιξεν αυτο σινδονι και εθηκεν αυτο εν μνηματι λαξευτω ου ουκ ην ουδεπω ουδεις κειμενοςTranslit Interlinear, kai {lalu} kathelôn {setelah menurunkan} auto {dia} enetulixen {membungkus/membalut} auto {-Nya} sindoni {dengan jubah kubur (dari lenan)} kai {lalu} ethêken {membaringkan} auto {Nya} en {di} mnêmati {kubur} laxeutô {yang digali di batu besar} ou {dimana} ouk ên oudepô oudeis {tidak seorangpun pernah} keimenos{dibaringkan}.Catatan :Membungkus/ membalut : ενετυλιξεν - enetulixen, verb - aorist active indicative - third person singular dari kata "entulisso" to entwine, i.e. wind up in -- wrap in (together).* Markus 15:46Yusuf pun membeli kain lenan, kemudian ia menurunkan mayat Yesus dari salib dan mengapaninya dengan kain lenan itu. Lalu ia membaringkan Dia di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu. Kemudian digulingkannya sebuah batu ke pintu kubur itu.KJV, And he bought fine linen, and took him down, and wrapped him in the linen, and laid him in a sepulchre which was hewn out of a rock, and rolled a stone unto the door of the sepulchre.TR, και αγορασας σινδονα και καθελων αυτον ενειλησεν τη σινδονι και κατεθηκεν αυτον εν μνημειω ο ην λελατομημενον εκ πετρας και προσεκυλισεν λιθον επι την θυραν του μνημειουTranslit Interlinear, kai {lalu} agorasas {setelah membeli} sindona {jubah kubur (dari lenan)} kai {dan} kathelôn {menurunkan} auton {Dia} eneilêsen {ia membungkus/mengikat} tê sindoni {dengan lenan} kai {dan} katethêken {membaringkan} auton {Dia} en {didalam} mnêmeiô {kubur} ho {yang} ên lelatomêmenon {sudah digali} ek petras {dari batu besar} kai {lalu} prosekulisen {menggulingkan} lithon {sebuah batu} epi {ke (arah)} tên thuran {pintu} tou {itu} mnêmeiou {kubur}.Catatan :Membungkus/mengikat, Yunani : ενειλησεν – eneilêsen, verb - aorist active indicative - third person singular , dari kata "eneileo" to enwrap -- wrap in.Kata kerja "entulisso", yang digunakan oleh Matius dan Lukas, berarti "membungkus" atau "membalut". Markus menggunakan kata kerja "eneileo" yang mengandung arti "membungkus" atau "mengikat". Yohanes seorang saksi mata, dengan sangat jelas menyaksikan bahwa tubuh Yesus dikapani atau dibungkus dengan kain kapan (jubah kubur) yang tebuat dari kain-kain lenan. Ia menggunakan kata kerja "deo" yang bermakna "mengikat" atau "menambatkan", yang mempunyai arti "penahanan".* Yohanes 19:40Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.KJV, Then took they the body of Jesus, and wound it in linen clothes with the spices, as the manner of the Jews is to bury.TR, ελαβον ουν το σωμα του ιησου και εδησαν αυτο οθονιοις μετα των αρωματων καθως εθος εστιν τοις ιουδαιοις ενταφιαζεινTranslit Interlinear, elabon {mereka mengambil} oun {lalu} to sôma {jenaszah} tou iêsou {Yesus} kai {dan} edêsan {membungkus/mengikat} auto {-Nya} othoniois {dengan kain-kain lenan} meta {dngan} tôn arômatôn {minyak wangi yang kental} kathôs {sama seperti} ethos {adat} estin {adalah} tois {bagi (orang2)} ioudaiois {Yahudi} entaphiazein {untuk mengubur}.Catatan :Membungkus/mengikat; Yunani, Εδησαν- edêsan, verb - aorist active indicative - third person, dari kata "deo" to bind (in various applications, literally or figuratively) -- bind, be in bonds, knit, tie, wind.Maka, ditinjau dari bukti tekstual, kesimpulan yang cukup kuat dapat dibangun atas dasar pemilihan dan penempatan kata bahwa bagaimana dengan tegas sekali dijelaskan oleh Yohanes, Yesus diikat dengan beberapa carik kain lenan, dan bukan dibungkus dengan sehelai kain. Hal ini menjadi jelas melalui pemakaian kata-kata yang berkenaan dengan kain. Kata kerja yang dipakai membenarkan hal ini, apalagi kata-kata khususnya.Masalah ketiga, tentang kain Kafan Turin ini ialah pengakuan para pendukungnya bahwa keotentikannya bergantung pada tidak dimandikannya jenazah itu. Hal ini penting karena beberapa alasan :1. Adanya darah kering pada tubuh itu yang tidak dimandikan2. perlu adanya keringat akibat rasa sakit yang berfungsi sebagai lensa-lensa pembias, untuk memfokuskan radiasi guna membentus gambar.Ian Wilson mengemukakan pandangan bahwa jenazah Yesus tidak dicuci. Ia menulis demikian :"Sementara orang mendesak bahwa pemandian mayat merupakan suatu upacara yang sudah ditetapkan yang boleh dilaksanakan sekalipun pada hari sabat. Beberapa ahli Perjanjian Baru terkemuka tidak dapat menerima pandangan ini. Bahkan juga di kalangan penafsir yang terbaikpun tidak ada keberatan yang berarti terhadap pemikiran yang mengatakan bahwa tak ada keberatan yang berarti terhadap pemikiran yang mengatakan bahwa tak ada waktu untuk memandikan tubuh Yesus sebelum hari Sabat, khususnya mengingat berbagai tuntutan berkenaan dengan upacara yang harus dipenuhi.Ketika ternyata bahwa sesudah hari Sabat upacara inipun tidak mungkin dilaksanakan, maka dapatlah dimengerti keengganan para penulis Injil untuk menulisnya dengan terus terang. Maka hanya berdasarkan pandangan ini bahwa jenazah Yesus tidak dimandikan, dapatlah keotentikan Kain Kafan Turin itu dikuatkan" (The Shroud of Turin, by Ia Wilson, p. 56).Kesimpulan-kesimpulan diatas keliru. Pemikiran bahwa tidak ada waktu memandikan jenazah itu karena hari Sabat yang sudah dekat adalah sama lemahnya, sebab Kitab Suci menyatakan bahwa mereka mempunyai cukup waktu untuk meminyaki jenazah Yesus dengan 30 kilogram rempah-rempah (50kati dalam Injil Yohanes). Hal ini juga dijelaskan karena sebenarnya jenazah boleh dimandikan dan diminyaki pada hari Sabat:"Akan tetapi, jenazah dapat dimandikan dan diminyaki pada hari Sabat, asalkan tidak ada anggota badan yang lepas dari sendinya; bantal boleh disingkirkan dari bawah kepala, dan tubuh boleh dibaringkan diatas passir supaya tidak cepat membusuk; rahang boleh juga diikat, bukan supaya dirapatkan, melainkan supaya mencegahnya turung ke bawah" (Mishnah Shabbat 33:5, from The Jewish Quarterly Revies, 1985, vol 7, p. 118 ).Yohanes tentunya tidak akan dan tidak dapat mengatakan bahwa metode penguburan orang Yahudi telah dipatuhi jikalau jenazah itu tidak dimandikan, perhatikan lagi ayat ini :* Yohanes 19:40Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.KJV, Then took they the body of Jesus, and wound it in linen clothes with the spices, as the manner of the Jews is to bury.TR Translit, elabon oun to sôma tou iêsou kai edêsan auto othoniois meta tôn arômatôn kathôs ethos estin tois ioudaiois entaphiazein.Rempah-rempahMasalah keempat, dalam usaha menyesuaikan teori Kain Kafan ini ada keterangan-keterangan Perjanjian Baru mengenai penguburan Yesus Kristus ialah mengenai rempah-rempah. Untuk diminyaki maka jenazah itu harus dimandikan. Ian Wilson mengatakan sebagai berikut :"Rasul Yohanes memberitahukan kepada kita bahwa Nikodemus (Seorang Farisi, pemimpin agama Yahudi), yang membantu Yusuf dari Arimatea, membawa campuran minyak mur dan minyak gaharu yang beratnya kira-kira 50 kati atau sekitar 30 kg. Ia juga mengatakan bahwa campuran itu dibungkus bersama dengan jenazah Yesus dalam Kain Kafan itu :* Yohanes 19:39-4019:39 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.19:40 Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat.Sekiranya rempah-rempah ini digunakan untuk meminyaki tubuh Yesus, maka diwajibkan oleh upacara oleh upacara Yahudi dan dalam kebudayaan manapun juga untuk memandikan jenazah itu terlebih dahulu.Seperti yang sudah nyata dalam teori Kain Kafan, jenazah Yesus tidak dimandikan. Karena rempah-rempah seberat itu akan terlalu banyak untuk perminyakan yang berlebih-lebihanpun, penjelasan yang paling mungkin ialah bahwa rempah-rempah itu merupakan lempeng-lempeng wangi-wangian yang kering, yang disusun di sekeliling jenazah itu sebagai bahan anti pembusuk" (The Shroud of Turin, by Ia Wilson, p. 56-57).Juga, apabila rempah-rempah itu dibubuhi pada jenazah seperti yang ditandaskan dalam kitab-kitab Injil, maka tak mungkin gambar itu berpindah ke Kain Kafan melalui radiasi seperti yang dikatakan oleh para pendukung teori Kain Kafan itu.Kain-kain Kafan LainnyaBanyak orang tidak mengetahui faktanya bahwa setelah Perang Salib, bermacam-macam Kain Kafan beredar di daerah Eropa abad pertengahan pada waktu yang bersamaan dengan munculnya Kain Kafan Turin. Diperkirakan ada lebih 40 "Kain Kafan asli" yang beredar. Banyak yang sampai hari inipun masih dipamerkan.Mata Uang LogamAda laporan-laporan yang beredar mengenai sekeping uang logam yang berada diatas mata kanan Yesus yang bertanggal kira-kira tahun 29-32 Masehi. Pendeta Francis L. Philas, Professor Theologi di Loyola University di kota Chicago, melaporkan bahwa empat huruf Yunani, ΥΧΑΙ (u-ch-a-i) upsilon-chi-alpha-iota, yang ada pada mata uang logam itu merupakan bagian dari inskripsi "dari Kaisar Tiberius".Menurut kami, sebagian pengarang, huruf-huruf itu seharusnya ditulis YKAI (u-k-a-i) upsilon-kappa-alpha-iota, dan orang yang telah mencetaknya demikian. Teori mengenai mata uang logam ini menimbulkan banyak pertanyaan tengang Kain Kafan. Teori yang menjelaskan pemindahan gambar ke kain itu menyatakan jenazah itu belum dimandikan, sebab keringat yang sudah kering itu diperlukan untuk memperkuat sinar-sinar itu. Lagipula, teori-teori perpindahan gambar yang bermacam-macam itu menerangkan bahwa jenazah disiapkan untuk penguburan dan karenanya belum dimabdikan. Sulit dibayangkan adanya mata uang logam diatas mata (dalam hal ini atas mata kanan), apabila jenazah itu belum dimandikan atau dipersiapkan bagi penguburannya.Tidak ada kesaksian Perjanjian BaruSama-sekali tidak masuk akal bahwa para Rasul dan orang-orang Kristen pada tahun-tahun pertama tidak menyebutkan adanya sehelai kain dengan gambar Kristus yang tersalib dan yang telah bangkit itu. Sekalipun diancam kematian, mereka masih mengumumkan bahwa Kristus hidup. Mereka terus-menerus memberi kesaksian pribadi tentang penampakan diri Yesus yang telah bangkit itu meskipun dalam keadaan-keadaan yang sangat sukar. Mengingat hal ini, mungkinkah bahwa tidak seorangpun, khususnya para penulis Perjanjian Baru dan Bapak Gereja, yang pernah menyebut Kain Kafan itu dalam hubungannya dengan Kristus serta kebangkitanNya?Kesimpulan :Sampai sejauh ini tidak ada bukti yang mendukung keaslian Kain Kafan itu sebagai kain pembungkus jenazah Yesus.



Selengkapnya......