Rabu, 16 Januari 2008

Hati Adalah Cahaya Ilahi

Kebaktian Minggu, 13 Januari 2008
Nats Pembimbing : Luk 6 : 45/Fil 4 : 8
Pembacaan Alkitab : Ams. 4 : 18 – 27 (23)
Nyanyian : KJ 21:1-2/ KJ 424:1/ KJ 29:1/ KJ 29:4/ KJ 46:1-60:1/ KJ 49:1/ KJ 287a:1- /KJ
424:1,3.

Hati adalah cahaya ilahi
Hati adalah pancaran kehidupan


Bapa,mama/sdr/i yang dikasihi TY!
BIS! Pernah makan hati, tentu disini ada dua pengertian : pertama, makan daging hati (hewan) kedua, makan perasaan ( perasaan terluka, sakit, tergores ). Disini saya mau membicarakan tentang hati manusia. Di dalam hati manusia terkandung macam-macam perasaan : perasaan senang, susah, gembira, dlsb. Hati kita merupakan sebuah bejana, apa yang kita pikirkan dan lakukan adalah bagian dari isi hati kita. Jika isi hati kita jelek maka jelek juga yang kita pikirkan dan lakukan. Hati memang perlu ada, hati diberikan Tuhan. Itu berarti bahwa hati itu baik dan adalah karunia Tuhan. Hati itu pancaran sanubari, bagian yang paling hakiki dari manusia. Sehingga kitab Amsal mengatakan ” Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan ”. Sedemikan baik dan pentingnya hati itu maka hati itu harus dirawat dengan baik. Karena yang membuat sumber kebahagiaan itu adalah hati sehingga hati yang disalahgunakan membawa petaka dan binasa. FT juga bilang ” Hati yang gembira adalah obat yang manjur ”
Segala sesuatu berpusat pada hati. Karena apa? Apa yang keluar dari pikiran, dan wujud dalam perbuatan itu semua sudah terolah dari dalam hati.

Bapa, mama, anak-anak kita yang masih kecil bawaannya polos, Ada ponaan, satu hari dia mengeluh kepada mamanya, tentang teman bermainnya, dia bilang temannya sering melukai teman-teman” pulang sekolah ia menceritakan kepada mama tentang kelakuan temannya, kebetulan waktu itu saya ada di rumahnya, saya bertanya jadi disekolah apa yang kalian ketahui tentang temanmu itu, dia orangnya nakal, tukang menganggu, kemudian saya mengajak bicara dengan ponaan ini, coba kastau mama pendeta apa saja yang dia pernah buat yang tidak baik, lalu ponaan sebut, lalu saya hitung.......setelah itu, lalu saya tanya kalau selain yang tidak baik pernah dia buat yang baik, coba sebut ternyata yang baik juga lebih banyak. Lalu saya jelaskan, teman itu juga anak baik tidak boleh memberi penilaian bahwa dia tidak baik, BIS itu biasa yang terjadi. Kenapa kita lebih mudah mengingat hal-hal yang jahat yang minus daripada hal-hal yang baik? Itulah bukti bahwa hati kita lebih mudah menampung hal-hal jahat daripada yang baik dan yang berkenan kepada Tuhan. ( Itulah yang seringkali kita menemukan keadaan yang kurang baik di jemaat-jemaat kita, dilingkungan kita, dalam rumah tangga kita juga. Ada pertengkaran, orang-orang yang sakit hati, orang-orang yang mencurigai dan mencemburui orang lain. Mereka menjadi pemarah, tidak mau bergaul atau berbicara dengan orang lain. Kadang-kadang mereka malah mengundurkan diri dari gereja )

Cerita mengenai hati yang tercemar ini mengingatkan kita tentang apa yang dikatakan di dalam kitab Amsal tentang pentingnya menjaga hati. Amsal mengatakan bahwa kita harus menjaga hati dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Menjaga hati bukanlah sesuatu yang mudah, karena kita berurusan dengan sesuatu yang tidak kelihatan, yang tidak diketahui oleh sesama. Orang akan berpikir dua kali untuk mencuri atau berbohong karena hal itu bisa saja ketahuan orang. Tetapi urusan hati tidak seorang pun tahu kecuali Tuhan dan diri kita sendiri. Kebencian, dendam, iri hati, kesombongan dan niat jahat bisa dengan mudah berkembang biak di dalam hati kalau kita mengijinkannya. Lukas 6 : 45 katakan, ”Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mngeluarkan arang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya. ” Apa yang ada di dalam hati, itulah yang terpancar keluar. Oleh sebab itu biarlah kita menjaga hati kita agar tidak tercemari oleh benih-benih dosa.

Bapa, mama,sdr/i kekasih TY!
Bagaimana kita dapat mengisi hari-hari kita dan memberikan tempat di dalam hati kita dengan sesuatu yang baik. Karena sumber kebahagiaan dalam dunia ini sebenarnya dari hati
Ada banyak sumber kebahagiaan dalam hidup ini yang dicari manusia. Untuk mendapat ketenangan dalam hidupnya, tetapi kadang kita salah menemukannya. Ada seorang yang bernama Boreham menceritakan rahasia dari seseorang yang sangat menikmati kebahagiaan dan ketenangan didalam hidupnya, rahasianya dengan menyiapkan dua kantong. Orang tersebut mempunyai dua kantong. Pada kantong yang satu terdapat lubang dibawahnya, tetapi pada kantong yang lainnya tidak terdapat lubang. Apa yang dia buat dengan kantong-kantong itu yang ada lubang dan tidak ada lubang itu sebagai sumber kebahagiaannya. Ceritanya demikian : Segala sesuatu yang menyakitkan yang pernah didengarnya seperti kata-kata kotor, dituliskannya disebuah kertas, digulung kecil dan kemudian dimasukannya ke dalam kantong yang yang berlubang. Tetapi semua yang indah, semua yang benar, semua yang menyukakan hati dan bermanfaat, dituliskannya di sebuah kertas kemudian dimasukannya ke dalam kantong yang tidak ada lubangnya.
Pada malam hari, ia mengeluarkan semua yang ada di dalam saku yang tidak berlubang, membacanya dan menikmati hal-hal yang indah yang sudah diperolehnya sepanjang hari itu. Kemudian ia merogoh kantong yang ada lubangnya, tetapi ia tidak menemukan sesuatu. Maka ia pun tertawa dan tetap bersukacita karena kantong tersebut tidak ada sesuatu yang dapat merusak hati dan jiwanya.
Jemaat Tuhan !Itulah yang seharusnya kita lakukan. Didalam hati kita taruhlah dua kantong itu. Menyimpan semua yang baik dikantong yang tidak berlubang, sehingga tidak satupun dari yang baik itu hilang dari hidup kita. Sebaliknya simpanlah semua yang buruk di kantong yang berkulang, dimana yang buruk itu akan “jatuh” dan tidak dapat kita ingat lagi. Namun sayang sekali, kitong banyak kali melakukannya dengan terbalik. Menyimpan semua yang baik dikantong yang berlubang, dan apa yang tidak baik dikantong yang tidak berlubang…………….betul ko sonde bapa, mama, sdr/i. Kalau, tidak tentu tidak ada pertengkaran, diantara kita, sakit hati, makan hati, cemburu dlsb.

Memelihara pikiran-pikiran jahat dan segala sesuatu yang menyakitkan hati, hanya akan membuat kita tidak bisa menikmati kebahagiaan hidup. Tetapi kalau sebaliknya maka inilah kebahagiaan yang membuat kita sejahtera, ketenangan hati dlsb, daripada kebahagiaan-kebahagiaan yang kita cari.
Memelihara pikiran-pikiran jahat dan segala sesuatu yang menyakitkan hati, hanya akan membuat kita tidak bisa menikmati kebahagiaan hidup. Jiwa menjadi tertekan dan tidak ada gairah menjalani kehidupan. Ada seorang ahli di Amerika menyatakan bahwa sikap hati yang tidak benar seperti sakit hati, iri hati dan kemarahan merupakan penyebab kematian yang cukup serius.
Betul ko sonde mama-mama, kadang-kadang kitong kelihatan sakit pi periksa sonde ada sakit padahal penyakit iri hati, dendam yang menyebabkan sakit serius dan membuat kematian. Sebab itu janganlah menyimpan apa yang tidak baik di dalam hidup kita. Semua yang baik akan membawa kebaikan tetapi semua yang tidak baik akan mendatangkan kemalangan dan malapetaka.
Dalam hidup ini tentu tidak setiap kali kita mendengar hal yang tidak baik ada juga hal-hal yang baik yang menyenangkan yang kita dapati dan dengar. Ambil apa yang baik dari sesame, kata-kata mereka yang membangun, kebaikan hati serta perhatian mereka, pujian yang mereka berikan, dukungan materi maupun moril yang pernah kita terima. Dan simpanlah “dikantong yang tidak berlubang”. Semua ini akan mengembirakan kita. Sebaliknya, abaikan dan jangan pedulikan perlakukan kasar, ketidakadilan dan penolakan, kata-kata yang merendahkan, dan semua yang membuat hati kita berduka. Masukan semua itu ke dalam “kantong yang berlubang”!
Ada orang bijak bilang lupakanlah setiap hinaan, setiap ejekan, setiap olokan, kata-kata kotor kapan saja engkau mendengar dan mendapatkannya, tetapi sebaliknya ingatlah selalu kebaikan kata-kata yang indah yang ditujukan kepadamu tanpa memandang besar ukurannya.
Kalau itu kita sudah dapat lakukan maka otomatis apa yang dikatakan oleh Paulus dalam Filipi 4 : 8 .........kita tidak sulit mempraktekannya : …semua yang benar; semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu”

Bapa, mama,sdr/i adalah mudah bagi kita untuk mengatakan bahwa kita adalah milik Allah, telah dibeli dan dibayar lunas oleh darah Yesus di Kalvari. Tetapi pertanyaan dipertajam, ”Kalau begitu apakah otak, mata, telingga, tangan, mulut, suara kita juga Tuhan yang punya? Apakah hati yang kita miliki adalah Tuhan yang punya? Kita mempersembahkan untuk Tuhan?
Mungkin kita akan tertegun sejenak sebelum memberikan jawaban guna merenungkannya lebih dalam. Rasanya lebih sering kita mengakui pikiran itu adalah asli pikiran kita, otak hasil rekayasa kita, mata yang selalu tidak melihat hal yang baik, mulut dan lidah yang di pakai untuk mengutuk, menghina, dan bahkan hati kita kita rancang hal yang tidak baik.
Ada lagu yang bilang ”Jagalah hatimu jangan kau nodai, jagalah hatimu jangan kau sakiti karena hati adalah cahaya ilahi"

Bapa, mama,sdr/i, bagiamana kita menjaga hati suami kita, istri kita, anak-anak kita, orang tua kita, basaudara kita, sesama kita, dan juga menjaga hati kita sendiri. Jangan buat hati suami/istri tergores, dulu Obi Messakh karang lagu ”Hati yang terluka”. Begitu juga dengan orang-orang yang Tuhan tempat disekeliling kita. Mari kita saling menjaga hati ”. FT bilang ” Apa yang tidak engkau sukai orang lain lakukan padamu janganlah engkau lakukan pada orang lain”.

Baru-baru saya ke Toko kalam Hidup saya sangat berkesan dengan sebuah hiasan dinding yang menuliskan kalimat-kalimat bijak kalimat itu seperti demikian :
· Hati yang gembira adalah obat yang manjur
· Hati yang keras menemui jalan buntu
· Hati yang lembut mendatangkan sahabat
· Hati yang loba menciptakan perangkap
· Hati yang bersih menjauhkan masalah
· Hati yang licik mendatangkan musuh

Inilah kebahagiaan, dan kebahagiaan itu bersumber dari hati. Dengan hati yang baik kita akan memiliki dunia ini dengan isinya dan tentu kita akan melihat sekeliling kita dan sesama kita dengan cinta, dan selanjutnya mau melayani dengan cinta. Sehingga apapun kita mau lakukan dalam cinta.
Marilah mengawali tahun baru, hari baru ini dengan memanjatkan doa biarlah Tuhan mengantikan isi hati kita, supaya hanya perkara-perkara yang baik yang boleh tinggal di dalam hati kita. Hanya perkara-perkara yang mulia boleh menjadi bagian dari hidup kita sebagai orang percaya. Hati kita merupakan sebuah bejana, apa yang kita pikirkan dan lakukan adalah bagian dari isi hati kita. Jika isi hati kita jelek maka jelek juga yang kita pikirkan dan lakukan. Untuk itu berikanlah bejana hati kita hanya kepada Allah, supaya Allah mengisi hati kita dengan kebaikan dan kehadiranNya. Kebaikan dan kehadiranNya membawa damai sejahtera, sukacita dan keindahan. Allah telah memberikan hatiNya kepada bapa, mama, sdr/i dan saya hati yang bersih dan tulus sehingga kita hidup sampai sekarang ini.

Untuk itu Marilah kita mengawali tahun ini dengan cinta seperti yang dikatakan mama Pdt Mery dalam kotbah minggu lalu dan juga isilah hidup kita ditahun ini dengan hati yang bersih. Amsal mengatakan ”jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpanjar kehidupan.

Tuhan memberkati kita semua
AMIN



Selengkapnya......