Paskah dan Fenomena Astronomi
PASKAH merupakan salah satu peringatan yang sangat terkait dengan fenomena astronomi. Hal ini bisa dilihat dari penentuan waktu peringatan atau perayaan Paskah yang terkait dengan dua fenomena astronomi, bulan Purnama dan titik Musim Semi Matahari.
PASKAH merupakan peringatan tahunan yang dilakukan oleh umat kristiani untuk memperingati kebangkitan Isa al Masih. Dalam perspektif penanggalan, Paskah merupakan perayaan yang berpindah (movable feast) karena Paskah dirayakan pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya.
PASKAH merupakan salah satu peringatan yang sangat terkait dengan fenomena astronomi. Hal ini bisa dilihat dari penentuan waktu peringatan atau perayaan Paskah yang terkait dengan dua fenomena astronomi, bulan Purnama dan titik Musim Semi Matahari. Ketidakakuratan Penanggalan Julian yang kemudian direformasi oleh Paus Gregorius XIII menjadi Penanggalan Gregorian juga sangat terkait dengan perayaan Paskah (baca: Paskah dan Reformasi Penanggalan Surya, Kompas, 28 Maret 2002).
Keterkaitan Paskah dengan peristiwa astronomi tersebut memungkinkan kita untuk menelusuri kembali awal mula Paskah yang merupakan hari wafatnya al-Masih. Kapankah peristiwa monumental tersebut terjadi? Dalam beberapa referensi seperti situs http://www.lifeofchrist.com/history/timeline? disebut bahwa penyaliban terjadi pada tahun 33M sedangkan dalam Encarta Encyclopedia Deluxe 2002 wafat al Masih dimungkinkan terjadi tahun 29M
Paskah dan Passover
Sejarah Paskah sangat terkait erat dengan perayaan Passover dan Musim Semi. Passover merupakan festival tahunan kaum Yahudi yang dirayakan selama delapan hari untuk memperingati hari Exodus kaum Israel dari Mesir dibawah pimpinan Nabi Musa as. Dalam penanggalan Yahudi, Passover diperingati dari tanggal 14-22 pada bulan Nisan yang merupakan bulan ke-7 dalam Penanggalan Lunisolar Yahudi.
Dalam penanggalan agama Yahudi, Nisan dianggap sebagai bulan pertama dan sering dirayakan sebagai Tahun Baru Raja. Dalam penanggalan Masehi, bulan Nisan terjadi antara bulan Maret dan April di mana waktu ketika matahari berada di titik Vernal Equinok (tanggal 21 Maret) berada dalam bulan Nisan.
Kata Paskah sendiri diyakini berasal dari Pesach(Passover). Sedang easter yang merupakan kata lain dari Paskah dipercaya berasal dari kata Eostre yang merupakan nama Dewi Musim-Semi dan Kesuburan. Perayaan Eostre yang dirayakan tepat pada hari di mana matahari berada di titik musim semi (Vernal Equinox) mempunyai maskot kelinci dan telur berwarna. Kelinci menggambarkan kesuburan dan telur berwarna menggambarkan cahaya matahari yang kembali menyinari bumi.
Menjelang Passover
Menjelang perayaan Passover, al-Masih untuk terakhir kalinya memasuki kota Jerussalem pada hari Ahad. Pada hari Selasa, al-Masih menjelaskan kepada murid-muridnya tentang tanda-tanda akan kedatangan keduanya (second coming).
Pada hari Rabu ketika al-Masih berada di Betani, seorang wanita meminyaki kepalanya. Al-Masih menginterpretasikan sebagai sebuah tanda dari akhir perjalanan hidupnya (Matius 26:6-13; Markus 14:3-9). Pada Kamis, al-Masih menikmati santap malam Passover bersama-sama dengan murid-muridnya yang sekaligus merupakan santap malam terakhirnya. Hal ini menunjukkan bahwa malam itu sudah tanggal 14 Nisan di mana perayaan Passover dimulai. Keesokan harinya, pada hari Jumat, Yesus ditangkap dan disalib di Golgotha.
Dari runtutan kejadian tersebut dapat dipahami bahwa penyaliban terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Nisan. Dalam penanggalan Lunisolar Yahudi, pergantian hari terjadi ketika matahari tenggelam sehingga santap malam terakhir dan penyaliban terjadi pada hari dan tanggal yang sama yaitu Jumat tanggal 14 bulan Nisan.
Tahun Paskah
Dalam penanggalan yang didasarkan pada siklus penampakan bulan, tanggal 14 menandakan bulan sudah mencapai fase purnama. Awal bulan dalam penanggalan Yahudi mirip dengan penanggalan Babilonia dan penanggalan Hijriah saat ini, yaitu ditandai dengan penampakan sabit bulan yang disebut hilal.
Tabel 1. menunjukkan data konjungsi dan perkiraan tanggal 14 bulan Nisan berdasarkan kriteria visibilitas hilal dalam kurun waktu 10 tahun dari 25M -35M untuk wilayah Jerussalem. Dari tabel 1 diketahui bahwa tanggal 14 Nisan yang bertepatan dengan hari Jumat terjadi pada tahun 26M, 29M dan 33M.
Untuk menentukan tahun mana yang paling tepat tentunya diperlukan beberapa informasi Astronomi lainnya. Apakah keti- ka tanggal 14 Nisan matahari sudah berada di titik Vernal Equinok (terjadi pada tanggal 21 Maret)? Jika jawabnya ya, maka kemungkinannya menjadi tinggal tahun 26M dan tahun 33M, jika sebaliknya, maka hanya ada satu kemungkinan, yaitu tahun 29M.
Sejarawan mencoba merunut kejadian Paskah dengan mengkaitkannya dengan peristiwa pemberontakan pada zaman Kaisar Tiberus yang dilakukan oleh Lucius Aelius Sejanus. Pemberontakan Sejanus diyakini terjadi sebelum peristiwa penyaliban terjadi. Dan diketahui bahwa pemberontakan tersebut terjadi pada tahun 31AD.
Dengan melihat keterkaitan tersebut dapat disimpulkan bahwa penyaliban di bukit Golgotha terjadi pada tanggal 14 Nisan tersebut bertepatan dengan tanggal 3 April 33M. Kesimpulan ini akan lebih pasti jika informasi musim semi ketika itu diketahui.
Terlepas dari informasi tambahan tersebut, bulan Nisan yang bertepatan dengan tahun 33M tersebut tergolong istimewa. Keistimewaan tersebut disebabkan tanggal 1 Nisan bertepatan dengan tanggal 21 Maret di mana matahari berada di titik Vernal Equinok. Sehingga, perayaan Tahun Baru Raja pada tanggal 1 Nisan ketika itu bertepatan dengan datangnya Musim Semi. Musim yang senantiasa ditunggu dan didamba oleh mereka yang tinggal di bumi belahan utara.?
Selamat Paskah
Sumber ?Hendro Setyanto SSi, Asisten di Observatorium Bosscha, Lembang Forum Kajian Ilmu Falak Zenith, Bandung Kompas : Selasa, 22 April 2003
PASKAH merupakan salah satu peringatan yang sangat terkait dengan fenomena astronomi. Hal ini bisa dilihat dari penentuan waktu peringatan atau perayaan Paskah yang terkait dengan dua fenomena astronomi, bulan Purnama dan titik Musim Semi Matahari.
PASKAH merupakan peringatan tahunan yang dilakukan oleh umat kristiani untuk memperingati kebangkitan Isa al Masih. Dalam perspektif penanggalan, Paskah merupakan perayaan yang berpindah (movable feast) karena Paskah dirayakan pada tanggal yang berbeda setiap tahunnya.
PASKAH merupakan salah satu peringatan yang sangat terkait dengan fenomena astronomi. Hal ini bisa dilihat dari penentuan waktu peringatan atau perayaan Paskah yang terkait dengan dua fenomena astronomi, bulan Purnama dan titik Musim Semi Matahari. Ketidakakuratan Penanggalan Julian yang kemudian direformasi oleh Paus Gregorius XIII menjadi Penanggalan Gregorian juga sangat terkait dengan perayaan Paskah (baca: Paskah dan Reformasi Penanggalan Surya, Kompas, 28 Maret 2002).
Keterkaitan Paskah dengan peristiwa astronomi tersebut memungkinkan kita untuk menelusuri kembali awal mula Paskah yang merupakan hari wafatnya al-Masih. Kapankah peristiwa monumental tersebut terjadi? Dalam beberapa referensi seperti situs http://www.lifeofchrist.com/history/timeline? disebut bahwa penyaliban terjadi pada tahun 33M sedangkan dalam Encarta Encyclopedia Deluxe 2002 wafat al Masih dimungkinkan terjadi tahun 29M
Paskah dan Passover
Sejarah Paskah sangat terkait erat dengan perayaan Passover dan Musim Semi. Passover merupakan festival tahunan kaum Yahudi yang dirayakan selama delapan hari untuk memperingati hari Exodus kaum Israel dari Mesir dibawah pimpinan Nabi Musa as. Dalam penanggalan Yahudi, Passover diperingati dari tanggal 14-22 pada bulan Nisan yang merupakan bulan ke-7 dalam Penanggalan Lunisolar Yahudi.
Dalam penanggalan agama Yahudi, Nisan dianggap sebagai bulan pertama dan sering dirayakan sebagai Tahun Baru Raja. Dalam penanggalan Masehi, bulan Nisan terjadi antara bulan Maret dan April di mana waktu ketika matahari berada di titik Vernal Equinok (tanggal 21 Maret) berada dalam bulan Nisan.
Kata Paskah sendiri diyakini berasal dari Pesach(Passover). Sedang easter yang merupakan kata lain dari Paskah dipercaya berasal dari kata Eostre yang merupakan nama Dewi Musim-Semi dan Kesuburan. Perayaan Eostre yang dirayakan tepat pada hari di mana matahari berada di titik musim semi (Vernal Equinox) mempunyai maskot kelinci dan telur berwarna. Kelinci menggambarkan kesuburan dan telur berwarna menggambarkan cahaya matahari yang kembali menyinari bumi.
Menjelang Passover
Menjelang perayaan Passover, al-Masih untuk terakhir kalinya memasuki kota Jerussalem pada hari Ahad. Pada hari Selasa, al-Masih menjelaskan kepada murid-muridnya tentang tanda-tanda akan kedatangan keduanya (second coming).
Pada hari Rabu ketika al-Masih berada di Betani, seorang wanita meminyaki kepalanya. Al-Masih menginterpretasikan sebagai sebuah tanda dari akhir perjalanan hidupnya (Matius 26:6-13; Markus 14:3-9). Pada Kamis, al-Masih menikmati santap malam Passover bersama-sama dengan murid-muridnya yang sekaligus merupakan santap malam terakhirnya. Hal ini menunjukkan bahwa malam itu sudah tanggal 14 Nisan di mana perayaan Passover dimulai. Keesokan harinya, pada hari Jumat, Yesus ditangkap dan disalib di Golgotha.
Dari runtutan kejadian tersebut dapat dipahami bahwa penyaliban terjadi pada hari Jumat tanggal 14 Nisan. Dalam penanggalan Lunisolar Yahudi, pergantian hari terjadi ketika matahari tenggelam sehingga santap malam terakhir dan penyaliban terjadi pada hari dan tanggal yang sama yaitu Jumat tanggal 14 bulan Nisan.
Tahun Paskah
Dalam penanggalan yang didasarkan pada siklus penampakan bulan, tanggal 14 menandakan bulan sudah mencapai fase purnama. Awal bulan dalam penanggalan Yahudi mirip dengan penanggalan Babilonia dan penanggalan Hijriah saat ini, yaitu ditandai dengan penampakan sabit bulan yang disebut hilal.
Tabel 1. menunjukkan data konjungsi dan perkiraan tanggal 14 bulan Nisan berdasarkan kriteria visibilitas hilal dalam kurun waktu 10 tahun dari 25M -35M untuk wilayah Jerussalem. Dari tabel 1 diketahui bahwa tanggal 14 Nisan yang bertepatan dengan hari Jumat terjadi pada tahun 26M, 29M dan 33M.
Untuk menentukan tahun mana yang paling tepat tentunya diperlukan beberapa informasi Astronomi lainnya. Apakah keti- ka tanggal 14 Nisan matahari sudah berada di titik Vernal Equinok (terjadi pada tanggal 21 Maret)? Jika jawabnya ya, maka kemungkinannya menjadi tinggal tahun 26M dan tahun 33M, jika sebaliknya, maka hanya ada satu kemungkinan, yaitu tahun 29M.
Sejarawan mencoba merunut kejadian Paskah dengan mengkaitkannya dengan peristiwa pemberontakan pada zaman Kaisar Tiberus yang dilakukan oleh Lucius Aelius Sejanus. Pemberontakan Sejanus diyakini terjadi sebelum peristiwa penyaliban terjadi. Dan diketahui bahwa pemberontakan tersebut terjadi pada tahun 31AD.
Dengan melihat keterkaitan tersebut dapat disimpulkan bahwa penyaliban di bukit Golgotha terjadi pada tanggal 14 Nisan tersebut bertepatan dengan tanggal 3 April 33M. Kesimpulan ini akan lebih pasti jika informasi musim semi ketika itu diketahui.
Terlepas dari informasi tambahan tersebut, bulan Nisan yang bertepatan dengan tahun 33M tersebut tergolong istimewa. Keistimewaan tersebut disebabkan tanggal 1 Nisan bertepatan dengan tanggal 21 Maret di mana matahari berada di titik Vernal Equinok. Sehingga, perayaan Tahun Baru Raja pada tanggal 1 Nisan ketika itu bertepatan dengan datangnya Musim Semi. Musim yang senantiasa ditunggu dan didamba oleh mereka yang tinggal di bumi belahan utara.?
Selamat Paskah
Sumber ?Hendro Setyanto SSi, Asisten di Observatorium Bosscha, Lembang Forum Kajian Ilmu Falak Zenith, Bandung Kompas : Selasa, 22 April 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar