Rabu, 07 November 2007

Keluarga Nabal

Kebaktian Pemberkatan Nikah Massal
10 Pasangan di Jemaat Genesaret Danau Ina
Minggu, 28 Oktober 2007
Nats Pembimbing : Amsal 31 : 10-12
Pembacaan Alkitab : I Sam 25 : 2 – 19
Nyanyian : KJ 355:1,2/ / KJ 318:1 / KJ 27:1/ KJ 36:1/ KJ 403:1-/ KJ 40:1,2/ KJ 33:1,2/ KJ 367:1/ KJ 402:1,2/ KJ 451:1,2

Keluarga Nabal
Hampir semua pasangan kalau ditanya ”kenapa lu pilih itu laki-laki jadi suami dan kenapa lu pilih itu perempuan jadi istri? Hampir semua akan menjawab dia sidah yang paling bae. Dan ada juga yang biulang seganteng2 Ari Wibowo lebih ganteng paitua, secantik2 Paramitha Rusadi maitua lebih cantik pokoknya kotong punya pasangan lebih dari semua ” sehingga mereka yang kotong pilih.
Selanjutnya kalau begitu, pernahkah BIS mengucap syukur kepada Allah untuk suami dan istri yang dipunyai, walau bagaimanapun sifat dan karakternya? Apakah selama hidup sama-sama ini kita telah belajar mengenal watak suami atau istri, apa kesukaanya, dan bagiamana tingkah lakunya? Bila ada masalah dalam rumah tangga, tindakan-tindakan apa yang seringkali dilakukan untuk mengatasinya? Apakah dengan bertengkar, apakah dengan mengadu pada orang lain, atau dengan tindakan yang lain?

Bapa, ibu saudara/I
Dalam pembacaan Firman ini kita melihat keluarga Nabal. Ada seorang laki-laki yang bernama Nabal. Dia adalah seorang yang kaya. Dia tinggal di Karmel. Karakternya bebal (kasar, jahat kelakuannya). Nabal mempunyai seorang istri yang bernama Abigail yang cantik dan baik hatinya. Meskipun Alkitab mengatakan bahwa karakter suami istri itu berlawanan dan tidak sama, namun tidak disebutkan adanya percekcokan atau masalah dalam rumah tangga Nabal dan Abigail ini. Tidak disebutkan pula bahwa Abigail merasa tidak berbahagia menjadi istri Nabal.
Kalau bagi orang pada umumnya, mempunyai suami semacam Nabal akan membuat istri menjadi tidak bahagia. Bahkan kalau mungkin, istri akan berusaha supaya bercerai dengan suami macam ini. Tetapi tidak ada pernyataan itu di dalam Firman yang kita baca. Berarti walaupun suami bebal, istri tetap setia, hubungan suami istri jalan terus......Mengapa bisa terjadi demikian? Sebabnya tidak lain karena Abigail tahu cara bergaul dengan suami yang bebal.

Bapa, mama, saudara/i! Ketika saya baca Firmannya ini saya percaya pada mulanya, sebelum menikah, Abigail tidak tahu bahwa dia akan mendapat suami yang sifat begitu. Kalau tahu sebelumnya mungkin dia tidak akan menikah dengannya. Biasanya pada waktu pacaran atau basuka kita akan menampilkan hal yang baik saja kepada orang yang disukai. Akan berdandan dengan baik, bersikap sopan, lemah lembut...pokoknya yang baik-baik saja yang ditampilkan tetapi setelah sudah hidup bersama/menikah baru ketahuan siapa dia. Biasanya yang asli-asli dong ketahuan. Sebab itulah penyelenggara pesta perkawinan di Kana, pada zaman Tuhan Yesus, mengatakan, ”Biasanya orang menyuguhkan anggur yang baik dahulu baru kemudian anggur yang tidak baik.” Biasanya yang ditampilkan didepan adalah yang baik-baik saja. Sedangkan yang jelek ditampilkan di belakang. Itulah cara kerja manusia di manapun.
Tetapi yang menjadi persoalan sekarang adalah jika hal itu sudah terlanjur dalam hidup bersama, bagiamana sikap kita? Bis kita sudah mengetahui kejelekan atau sifat suami/istri, apa yang akan kita lakukan? Jelas jawaban Kristiani bukan ”cerai”. Tetapi ada suatu contoh yang baik dari bacaan kita ini yang dilakukan oleh Abigail.

Pertama sekali istri atau suami perlu mengenal karakter/sifat pasangan kita. Itu yang dilakukan oleh Abigail. Untuk tetap mempertahankan kehidupan keluarga yang berbahagia, sehingga rumah tangganya dapat langgeng walaupun suaminya adalah seorang yang bebal. Bis tidak jelas, apakah Abigail mengenal watak suaminya setelah menikah atau sebelum menikah. Tetapi yang jelas, dia mengenal suaminya dengan benar, sehingga dia dapat mempertahankan keutuhan rumah tangganya.

Bapa, mama, saudara/I! Dari mana kita tahu bahwa Abigail mengetahui karakter suaminya. Yaitu pada waktu Daud dipadang gurun bersama tentaranya mereka kehabisan bahan makanan. Dan ditempat perkemahan mereka ada banyak kambing, domba yang banyak milik dari Nabal dan melalui daerah perkemahan Daud dan pasukannya ternak Nabal akan aman. Karena kalau menjadi gembala pada waktu sangat berbahaya, sebab seringkali ada perampok2. tetapi karena Daud dan pasukan ada disitu perampok tidak bisa merampok hewan Nabal. Dan ketika masa penguntingan bulu domba Nabal mengadakan pesta untuk menjamu gembala2nya, dan pada kesempatan itu orang2 lain juga mendapat kebagian. Dan disini Daud berpikir dia punya kesempatan untuk mendapat bahan makanan dari nabal. Daud tahu diri walaupun dia telah lakukan kebaikan dengan Nabal dengan menjaga hewan Nabal, Daud merasa mempunyai hak untuk meimnta balas budi. Ketika dauyd mengutus anak buahnya, tetapi jawaban Nabal dengan menyambut dengan baik dengan sinis Nabal katakan ”Siapakah Daud”masakam aku harus memberi kepada orang yang tidak tahu darimana. Ketika orang menyampaikan kepada Daud. Daud menjadi marah dan mau memberi pelajaran kepada Nabal. Sebelum terjadi orang telah menyampiakan kepada Abigail peristiwa ini, maka Abigail segera mengambil tindakan menyiapkan makanan dan membawa serta menghadap dan sujud dihadapan Daud. Abigail mengenal watak suaminya. Daud mmeuji Abigail Daud berkata...(25:23-33). Daud menerima pemberian Abigail, dan membiarkan Abigail pulang dengan selamat. Abigail berhasil melunakan hati Daud.
Abigail seorang istri yang bijaksana. Dia memahami karakter suaminya. Sehingga, walaupun suaminya adalah seorang yang bebal, dia tidak minta cerai maupun mengadu kepada orang lain. Baru pertama kali itu dia menceritakan tentang suaminya kepada Daud itupun karena ada persoalan. Dia tidak pernah lapor kepada siapa-siapa tentang suaminya, dia simpan sendiri di dalam hatinya.
Banyak istri/suami yang kurang bijaksana, jika mereka mempunyai persoalan dengan suami /istri, melapor kepada orang tuanya. Suami/istri yang bijaksana tidak mengadu kepada siapa-siapa kalau sedang menghadapi persoalan dalam rumah tangganya, kecuali mengadu lapor kepada Tuhan ( itu bearti diminta jangan ada cerita suami/istri disana-sini ”Wi beta punya maitua ini begini-begini ”paitua di begini begitu ”ternyata beta punya maitua/paitua ternyata dia punya jelek di begini, begitu. Kalau kita bercerita sama saja kita menceritakan kejelekan kita sendiri ) jalan yang paling bae salinglah bercerita dengan pasangan dan memperbaiki sendiri abis selesai. Ada pasangan yang pakai cara begini ”maitua su cerita begini beta akan cerita tentang dia ”itu bukan tambah bae tetapi tambah hancur.

Hal yang ke-dua yang perlu kita contohi dari Abigail dalam mempertahankan kelanggengan dan kebahagiaan rumah tangganya yaitu Pandangan suami/istri terhadap perkawinan. Dalam bacaan kita tadi telah disampaikan bahwa Abigail memiliki suatu pemahaman yang baik terhadap suaminya. Dia mengerti dengan benar bagaimana karakter/sifat suaminya. Dan walaupun suaminya mempunyai karakter yang bebal, dia tetap bersabar. Ini merupakan hal yang luar biasa. Abigail dapat bertahan di dalam rumah tangga yang demikian. Dia tidak menuntut cerai kepada suaminya. Bagi Abigail perkawinan mempunyai nilai yang tinggi. Dia sadar bahwa perceraian bukanlah jalan penyelesaian masalah rumah tangga yang benar. Perkawinan harus dijaga keutuhannya.

Bapa, mama, saudara/i Perilaku suami dan istri dalam kaitannya dengan rumah tangga sangat ditentukan oleh pandangan terhadap perkawinan yang telah disatukan Tuhan dan diberkati. Apakah seorang suami atau istri bertindak menyeleweng atau tidak, ditentukan oleh pandanganya terhadap perkawinan. Apakah seorang suami/istri sanggup mmebahagiakan istri/suaminya juga bergantung pada pandangannya terhadap perkawinan. Apakah suami/istri sampai mengambil keputusan untuk bercerai atau tidak, juga bergantung pada pandanganya terhadap perkawinan.
Bagiamanakah pandangan orang kristen terhadap perkawinan? Bagi orang kristen, dan juga termasuk ke-10 pasangan pengantin yang akan diberkati ini jawabannya hanya satu : Perkawinan adalah sekali untuk seumur hidup, hanya maut yang bisa memisahkan kita. Bukankah kita menikah dan sebentar juga akan dilakukan oleh 10 pasangan pengantin ini, akan mengucapkan janji di hadapan Tuhan bahwa sebagai suami, kita akan mengasihi istri kita dan sebagai istri kita akan mengasihi suami kita untuk selama-lamanya. Sampai maut memisahkan kita?. Bukankah kita juga telah mengucapkan bahwa kita, sebagai suami/istri akan saling mengasihi baik dalam keadaan senang maupun susah? ”Jangan senang kotong sama2, susah jalan sendiri2. ”jangan paitua pulang bawa wang kotong bae, ma sonde dapat rejeki kotong muka asam terus. Tetapi kalau paitu sonde bawa tetapi maitu bilang son apa2 bapa, mari kotong berdoa sama2. pasti dalam pikiran paitua e beta punya istri bae. Dia akan lebih giat lagi cdari rejeki biar panas, hujan dan badai. Bukan sebaliknya kotong mau dan menuntut yang macam2
Abigail yang mepunyai suami bebal tentunya mengalami banyak masalah dalam rumah tangganya. Kadang dalam rumah tangga punya suami/istri yang baik saja kadang kita mempunyai masalah, apalagi Abigail yang bersuamikan orang bebal. Andaikan Abigail minta cerai, mungkin orang tidak akan memperasalahkan dia,tetapi dia tidak pernah punya pikiran untuk mengakhiri perkawinan itu/ bercerai.

Bapa, mama, saudar/i kekasih TY!
Bagi ke-10 pasangan pengantin, melalui pengalaman dalam keluarga kita masing-masing suka duka dalam berumah tangga, Allah mengajarkan perkara-perkara yang indah kepada kita. Kita patut mengucap syukur kepada Allah buat keluarga kita. Berterima kasih buat istri dan suami kita. Berterima kasih buat anak-anak kita. Sebab melalui merekalah kita bisa mendapatkan pengajaran-pengajaran rohani yang dapat menjadi berkat bagi kehidupan kita, sehingga kita semakin sempurna di hadapn Tuhan. Melalui peristiwa-peristiwa, situasi demi situasi, dan melalui pribadi-pribadi yang ditempatkan Allah disisi kita itu, kita dapat belajar perkara-perkara ilahi. Marilah kita belajar untuk menilai setiap situasi yang terjadi ditengah keluarga kita. Mungkin itu berupa kenalan anak-anak, atau percekcokan dengan suami/istri, atau persoalan makan,minum atau persoalan dengan mertua, dengan saudara atau dengan tetangga. Semuanya itu dapat berbicara kepada kita.
Bagi kita semua dan khusunya ke-10 pasang pengantin. Lembaga yang paling penting di dunia ini adalah keluarga. Karena lembaga ini yang diciptakan dan dirancang oleh Allah sendiri dan melaluinya Allah ingin memberkati kita. Kita sebagai suami/istri bersama-sama menjunjung tinggi lembaga perkawinan ini. Doakanlah selalu keluarga kita agar melalui perkawinan Allah senantiasa bekerja di dalam hidup kita. Doakanlah istri/suami. Dan anak-anak serta seisi keluarga kita selalu. Agar apapun kesenangan maupun kesusahan yang dialami semakin memperhatikan dan mengikat tali cinta kita.
Selamat berbahagia bagi ke-10 pasangan pengantin yang diberkati dalam persekutuan rumah tangga.

Tuhan memberkati kita semua
AMIN

Tidak ada komentar: